Twitter
Linkedin

Fakta Tentang Internet of Things (IoT) Untuk Kamu yang Masih Bingung

Di era teknologi yang berkembang pesat saat ini, banyak hal dapat dilakukan secara online melalui jaringan internet. Mulai dari berkomunikasi, mencari informasi, hingga berbelanja. Dengan adanya jaringan internet, kita dapat mengakses semuanya dengan segenggam ponsel dan gerakan jari saja.

Sekarang bayangkan, jika selama ini kita bisa berkomunikasi dengan sahabat dan keluarga melalui platform chatting berbasis internet, kemudian dengan berjalannya kecanggihan teknologi, kita juga akan bisa berkomunikasi dengan alat-alat eletronik seperti televisi, kulkas hingga mesin cuci, yang bekerja dengan sendirinya melalui aplikasi dalam ponselmu!

Kurang lebih itulah kecanggihan dari Internet of Things (IoT), sebuah istilah yang semakin ramai diperbincangkan sekarang ini. IoT memungkinkan aneka perangkat yang terintegrasi dengan internet, akan semakin menjamur. Ada banyak potensi yang dapat digali dari IoT ini, dan trend ini akan terus memengaruhi kehidupan banyak orang, dan mengubahnya menjadi lebih mudah dan praktis.

Fakta Tentang Internet of Things :

1. Istilah Internet of Things awalnya berasal dari Kevin Ashton pada tahun 1999. Hingga sekarang, belum ada definisi spesifik dari apa yang dimaksud dengan Internet of Things. Namun secara garis besar, dapat dijelaskan bahwa Internet of Things ini merupakan sebuah konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat dari konektivitas internet yang tersambung secara terus-menerus.

2. Jika didefinisikan secarah harfiah, IoT berarti internet berada dalam suatu barang yang disambungkan dengan jaringan internet. Barang atau benda yang dimaksud dalam pengertian ini adalah mulai dari televisi, kulkas, sebuah rumah, hingga bahkan sebuah kota! Saat benda tersebut tersambung dengan koneksi internet, dipastikan barang tersebut dapat berkomunikasi atau dikontrol oleh kita sebagai pengaturnya.

3. IoT adalah sebuah ekosistem. Ekosistem IoT  harus dibangun dan difasilitasi. Fasilitas sangat penting bagi para inovator untuk memvisualisasikan ide-idenya. Dengan tumbuhnya ekosistem, nanti akan ada banyak aktivitas di dalamnya yang dapat menciptakan startup-startup baru potensial.

4. Dengan adanya IoT, akan muncul banyak konsep smart city di berbagai belahan dunia. Indonesia sendiri telah mempunyai penerapan konsep smart city, yakni di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Makasar dan Bandung. Dengan menaruh jaringan CCTV pada sudut-sudut kota yang memiliki jaringan internet pada sistemnya, maka walikota atau pemegang kontrol kota tersebut dapat melihat keadaan kotanya di semua tempat. Di sini teknologi ini berperan besar, dalam menjalankan suatu kota besar hanya dengan beberapa tombol pada ruang pengontrol. IoT dapat membantu mengubah kota menjadi lebih tertata dengan mudahnya.

5. Sejumlah perusahaan mengambil kesempatan besar ini dengan berinovasi. Seperti Google yang bekerja sama dengan Samsung, LG dan Panasonic, untuk menciptakan teknologi baru, yang memungkinkan benda-benda elektronik rumah dapat menerima pesan yang kita kirim, memproses dan kemudian menjalankan perintah melaluin jaringa internet yang tersedia. Dan hingga kini, ini banyak perusahaan besar mulai mendalami IoT, misalnya Intel, Microsoft, Oracle, dan lainnya.

6. Peluang yang dapat diambil dari fenomena IoT ini sangatlah besar. Misalnya, ahli matematika dan programmer akan berperan sangat besar, karena dengan ada nya ini mereka akan menciptakan banyak aplikasi yang dapat menjalankan alat-alat tersebut, dan mempermudah pekerjaan kita hanya dengan beberapa klik dalam genggaman tangan.

7. Walaupun begitu, tetap ada dampak negatif dari berkembangnya ini, khususnya yang terkait isu-isu terkait ancaman keamanan dan privasi informasi. Pengadopsian teknologi berbasis cloud yang terus meningkat, semakin memperlebar peluang bagi para penjahat cyber atau cyber criminal untuk beraksi. Hal-hal ini dapat terjadi jika tidak memasang keamanan dengan ketat, sehingga berpeluang pembobolan data penting yang berakibat rusaknya sistem. Oleh karena itu, tetap waspada dalam pengaplikasian dan pemakaiannya, ya! (OEA)

Baca Juga : Mengapa Harus Jadi Programmer ?

 

Source: http://hitsss.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *