Jenis-Jenis Database yang Wajib Dikenali Database Administrator
Jenis Jenis Database – Jika Anda ingin berkarir di dunia industri data, Anda perlu mengetahui jenis-jenis database yang mendukung pekerjaan sebagai database administrator. Database merupakan kumpulan data yang terorganisasi dan saling terhubung untuk memudahkan pencarian informasi. Data tersebut kemudian diperiksa, diolah, atau dimanipulasi menggunakan program komputer demi kepentingan perusahaan.
Peranan database akan meringankan beban kerja praktisi data dalam mengelompokkan data menjadi lebih mudah. Nantinya, pengelola database akan melakukan klasifikasi untuk memudahkan pengguna dalam berbagi data. Dengan data yang terorganisir dan rapi, pencarian data akan menjadi lebih mudah. Mayoritas jenis-jenis database yang ada di industri memiliki fungsi dan peran masing-masing.
Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengetahui jenis-jenis database yang digunakan dalam industri. Melalui artikel berikut ini, kami akan membahas masing-masing jenisnya untuk memberikan informasi yang bermanfaat. Yuk, disimak!
1. Distributed Database
Distributed Database adalah termasuk ke dalam jenis-jenis database yang terdiri dari dua atau lebih file yang terletak di situs yang berbeda, baik dalam jaringan yang sama maupun jaringan yang berbeda. Sebagian dari database ini akan didistribusikan ke berbagai lokasi penyimpanan.
Meskipun terdistribusi secara geografis, seluruh database ini dapat terhubung satu sama lain melalui jaringan komputer. Setiap database dikelola secara mandiri, sehingga tidak jarang setiap database memiliki jenis hardware dan sistem operasi yang berbeda.
2. Relational Database
Selain Distributed Database, terdapat juga jenis-jenis database lainnya yang bernama Relational Database. Menurut definisi dari Amazon, Relational Database adalah salah satu dari Jenis-Jenis Database yang merupakan kumpulan item data yang memiliki hubungan yang telah ditentukan sebelumnya. Item-data tersebut diatur dalam bentuk tabel dengan kolom dan baris. Tabel ini digunakan untuk menyimpan informasi tentang objek yang direpresentasikan dalam database.
Relational Database memiliki kemampuan untuk menyimpan data dalam bentuk tabel, di mana setiap data dikelompokkan berdasarkan kategorinya masing-masing. Biasanya, dalam Relational Database, Application Program Interface (API) yang digunakan adalah SQL. Beberapa contoh dari jenis Relational Database adalah Microsoft SQL Server, MySQL, dan PostgreSQL.
3. NoSQL Database
Selain MySQL dan database relasional lainnya, terdapat juga jenis-jenis database lainnya yang dikenal sebagai NoSQL. NoSQL adalah sistem pengelolaan database yang tidak menggunakan manajemen relasional (Relational Database Management System). Istilah “NoSQL” berasal dari singkatan “non-SQL” atau “not only SQL”.
Sistem database NoSQL mencakup berbagai teknologi database yang dapat menyimpan data terstruktur, semi-terstruktur, tidak terstruktur, dan polimorfik. Tujuan utama penggunaan database NoSQL adalah untuk penyimpanan data terdistribusi dengan kapasitas penyimpanan yang sangat besar. Karena itu, database NoSQL sering digunakan untuk mengelola data dengan mayoritas data yang bersifat tidak terstruktur. Contoh dari NoSQL Database adalah MongoDB dan CouchDB.
4. Object-Oriented Database
Object-Oriented Database merupakan salah satu dari jenis-jenis database yang sering digunakan untuk mengelola objek data yang kompleks. Jenis database ini dibuat berdasarkan konsep object-oriented programming, sehingga data dan atributnya terikat sebagai satu objek. Dikarenakan hubungannya yang erat dengan object-oriented programming, database ini dapat dioperasikan menggunakan bahasa pemrograman berbasis object-oriented seperti C++ atau Java.
5. Cloud Database
Selanjutnya, kita akan membahas tentang Cloud Database. Cloud Database adalah merupakan salah satu dari jenis-jenis database yang berjalan pada sistem komputasi awan, seperti Salesforce, GoGrid, Rackspace, dan Amazon EC2.
Pada Cloud Database, data disimpan di dalam cloud atau ruang virtual, sehingga aksesibilitas datanya menjadi lebih mudah dan stabil. Tentang performanya, tidak perlu diragukan lagi. Cloud Database memiliki kapasitas dan bandwidth yang cukup besar. Contoh aplikasi dari Cloud Database adalah Amazon Relational Database dan Microsoft Azure Database SQL.
6. Graph Database
Graph Database merupakan salah satu dari jenis-jenis database yang menggunakan struktur data graph, yang terdiri dari komponen node, edge, dan properties untuk merepresentasikan penyimpanan data.
Dalam Graph Database, tersedia index-free adjacency yang berarti setiap elemen memiliki direct pointer ke elemen-elemen terkait tanpa memerlukan pencarian indeks. Graph Database dapat digunakan untuk mengelola data konsumen di media sosial dan juga untuk mencegah praktik fraud atau penipuan. Contoh dari Graph Database adalah Datastax Enterprise Graph.
7. Time Series Database
Time Series Database merupakan sistem database yang dioptimalkan untuk penyimpanan dan pengambilan data bertipe Time-Series (deret waktu) berdasarkan rangkaian waktu dan nilai terkaitData Time-Series biasanya berhubungan dengan grafik, statistik, log, history, atau trend.
Awalnya, database Time-Series digunakan terutama untuk efisiensi penyimpanan nilai yang diukur dari peralatan sensorik (juga disebut sebagai data history), tetapi sekarang digunakan untuk mendukung berbagai aplikasi yang lebih luas. Dalam banyak kasus, data Time-Series menggunakan algoritma kompresi untuk mengelola data secara efisien.
Meskipun data Time-Series dapat disimpan dalam berbagai jenis basis data, ada beberapa contohnya seperti data kinerja operasional, data transaksi di pasar, dan data perangkat Internet-of-Things yang sensornya merekam aktivitas dari waktu ke waktu. Beberapa contoh Time-Series Database adalah ExtremeDB, InfluxDB, dan Druid.
8. Hierarchical Database
Hierarchical database adalah salah satu dari sekian banyak jumlah jenis-jenis database yang mengatur data dalam struktur hirarkis, mirip dengan piramida. Dalam struktur ini, terdapat satu kategori utama di puncak yang diikuti oleh berbagai sub-kategori di bawahnya. Meskipun telah dikenal sejak lama, model database ini masih digunakan secara luas.
Pengembangan awal dari hierarchical database dilakukan oleh tim IBM pada tahun 1960-an. Struktur datanya bersifat kaku, dengan setiap sub-kategori hanya dapat berada di bawah satu kategori utama.
Contoh implementasi dari hierarchical database mencakup Windows Registry dan IBM Information Management System (IMS). Meskipun memiliki kegunaan tertentu, kelemahan struktur datanya seringkali membuat sistem ini kurang fleksibel dalam menangani beberapa situasi data yang kompleks.
Peluang Lowongan Kerja Database Administrator
Apabila Anda memiliki keahlian dan latar belakang di bidang Database Administrator, kami sangat menyarankan untuk mengirimkan lamaran Anda kepada TOG Indonesia. Sebagai perusahaan dengan banyak referensi dan mitra bisnis, TOG Indonesia sangat membutuhkan tenaga dan keterampilan di bidang tersebut. Selain itu, kami juga membuka peluang luas untuk lowongan kerja Database Administrator. Dengan demikian, peluang Anda untuk meraih pekerjaan impian sebagai Database Administrator di berbagai perusahaan, sangat menjanjikan. Jangan ragu, kirim lamaran Anda dan tunjukkan dedikasi serta kemampuan Anda sebagai seorang profesional di bidang ini kepada TOG Indonesia.