Turnover Karyawan Adalah? Definisi, Faktor dan Cara Mengatasinya
Sobat TOGI! Dalam dunia bisnis, istilah turnover karyawan sangat umum terjadi di berbagai sektor dan industri. Turnover karyawan adalah proses pergantian di mana karyawan meninggalkan posisi mereka dan digantikan oleh individu baru secara cepat dalam jangka waktu yang singkat.
Turnover karyawan adalah hal yang wajar terjadi di berbagai perusahaan, namun tingkat turnover yang tinggi dapat menjadi sinyal adanya masalah yang perlu diatasi, seperti ketidakpuasan karyawan, kurangnya pengembangan karier, atau masalah budaya perusahaan. Meskipun di satu sisi, perusahaan dapat diuntungkan karena hal tersebut.
Apa sih Turnover Karyawan itu?
Pada dasarnya, turnover karyawan adalah pergantian tenaga kerja di suatu perusahaan, yang dapat dipicu oleh berbagai faktor. Pergantian tersebut dapat bersifat sukarela atau dipaksa.
Selain itu, terdapat juga istilah tingkat turnover karyawan yang menggambarkan seberapa sering pergantian tersebut terjadi di perusahaan. Penilaiannya biasanya berdasarkan jumlah karyawan yang mengundurkan diri dalam suatu periode waktu.
Secara sederhana, turnover karyawan merujuk pada situasi di mana sebuah perusahaan mengalami pergantian karyawan dalam jumlah besar dan dalam periode waktu tertentu.
Beberapa faktor dapat menjadi pemicu pergantian ini, baik dari pihak karyawan, perusahaan, maupun faktor eksternal.
Meskipun hal ini adalah hal yang lumrah, turnover dapat memiliki dampak positif dan negatif bagi perusahaan. Salah satu manfaatnya adalah perusahaan dapat menggantikan karyawan yang kurang produktif dengan yang lebih berkualitas.
Namun, kerugian yang mungkin timbul adalah jika tingkat turnover karyawan sangat tinggi, hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan pendapatan perusahaan.
Penyebab Turnover Karyawan
Meskipun turnover karyawan adalah hal yang lazim terjadi, akan tetapi semua itu tergantung dari berbagai penyebab di antaranya kondisi ekonomi, kebijakan perusahaan, kepuasan kerja, kesempatan pengembangan karier, kompensasi, manajemen, dan budaya perusahaan.
Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
1. Faktor Individu
aktor individu yang menyebabkan turnover karyawan dapat meliputi kepuasan kerja, ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan, ketidakpuasan terhadap pengembangan karir, keseimbangan kerja-hidup atau work-life balance, ketidakpuasan terhadap kompensasi dan manfaat, serta ketidakpuasan dengan pengawasan atau kepemimpinan. Memahami faktor-faktor ini penting bagi perusahaan untuk merancang strategi retensi yang efektif dan mempertahankan karyawan yang berharga.
2. Faktor Perusahaan
Faktor internal perusahaan dapat menjadi penyebab turnover karyawan. Ini mencakup berbagai hal seperti ketidakstabilan dalam sistem kerja yang tidak memprioritaskan kesejahteraan karyawan, kurangnya transparansi dalam sistem penggajian, kekurangan program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, rutinitas kerja yang terlalu monoton, dan kekurangan komunikasi yang transparan dengan karyawan.
3. Faktor Luar
Faktor luar umumnya yang menyebabkan turnover karyawan meliputi kondisi ekonomi yang tidak stabil, perubahan tren industri, persaingan pasar kerja yang tinggi, perubahan demografis dalam angkatan kerja, dan kondisi sosial serta politik yang berubah. Memahami faktor-faktor ini membantu perusahaan merancang strategi retensi yang efektif untuk mempertahankan bakat yang berharga.
Jenis-jenis Turnover Karyawan
Turnover karyawan adalah penyebab suatu perusahaan menjadi tidak produktif apabila terjadi secara berlebihan atau tidak terkendali. Adapun turnover karyawan sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya:
1. Voluntary Turnover
- Resignasi: Karyawan secara sukarela memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan mereka karena alasan pribadi, profesional, atau untuk peluang yang lebih baik di tempat lain.
- Pensiun: Karyawan pensiun setelah mencapai batas usia pensiun perusahaan atau keinginan pribadi.
2. Involuntary Turnover
- Pemutusan Hubungan Kerja (PHK): Karyawan dipecat oleh perusahaan karena kinerja yang buruk, pelanggaran kebijakan, atau alasan lain.
- Pemutusan Kontrak: Karyawan kontrak dihentikan ketika kontrak mereka berakhir.
3. Functional Turnover
- Perpindahan Departemen: Karyawan pindah dari satu departemen ke departemen lain di dalam perusahaan.
- Promosi: Karyawan dipromosikan ke posisi yang berbeda di dalam perusahaan.
4. Dysfunctional Turnover
- Kinerja Rendah: Karyawan dengan kinerja buruk yang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan mereka.
- Kepuasan Kerja Rendah: Karyawan yang tidak puas dengan pekerjaan mereka dan memilih untuk pergi.
Rangkaian Proses Turnover Karyawan
Setiap turnover karyawan melibatkan serangkaian proses yang berbeda, tergantung pada jenis turnover itu sendiri. Berikut adalah beberapa tahapan umum yang terlibat dalam proses turnover karyawan:
Baca juga: Perusahaan Konsultan IT dapat Bantu Tingkatkan Efisiensi Bisnis Anda
1. Evaluasi
Langkah awal dalam proses ini adalah evaluasi. Perusahaan akan menilai karyawan sepanjang periode kerja mereka, termasuk kinerja, kerjasama dalam tim, sistem kerja yang mereka terapkan, rutinitas pekerjaan, dan interaksi dengan atasan.
2. Keputusan
Jika hasil evaluasi menunjukkan kinerja yang kurang memuaskan, perusahaan dapat memberikan opsi kepada karyawan untuk memilih apakah mereka ingin melanjutkan kontrak kerja atau tidak.
Selain itu, perusahaan juga akan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mencari peluang kerja baru jika mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak kerja mereka.
3. Pengajuan Keluar
Pengajuan keluar adalah langkah terakhir dalam proses turnover karyawan. Pada tahap ini, divisi HRD memiliki kendali penuh dalam melaksanakan exit interview dan berkomunikasi secara internal dengan divisi terkait.
Cara Menghitung Persentase Turnover Karyawan
Pada saat terjadi turnover karyawan, bisnis perlu memastikan kelancaran transisi dan menjaga stabilitas tim, serta menghitung persentase turnover karyawan. Adapun cara untuk menghitung persentase turnover karyawan di suatu perusahaan adalah:
1. Cara Menghitung Tingkat Turnover Bulanan
Untuk menghitung turnover bulanan, Anda perlu mengumpulkan data tentang jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam satu bulan tertentu dan kemudian membaginya dengan total jumlah karyawan dalam perusahaan pada awal bulan itu. Formula dasarnya adalah:
- Turnover Bulanan=(Jumlah Karyawan yang Keluar : Total Jumlah Karyawan Awal) × 100%
Misalnya, jika pada awal bulan perusahaan memiliki 200 karyawan dan 10 karyawan meninggalkan perusahaan pada bulan itu, maka turnover bulanan akan menjadi:
- Turnover Bulanan=(10 : 200) × 100%= 5%
Ini berarti 5% dari total karyawan perusahaan meninggalkan perusahaan dalam satu bulan itu.
2. Cara Menghitung Tingkat Tahunan
Untuk menghitung turnover tahunan, Anda harus menggunakan data jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan sepanjang tahun, dibagi dengan total jumlah karyawan pada awal tahun itu. Formulanya serupa dengan turnover bulanan, namun Anda menggunakan data selama satu tahun penuh:
- Turnover Tahunan=(Jumlah Karyawan yang Keluar dalam Setahun : Total Jumlah Karyawan Awal Tahun) × 100%
Misalnya, jika pada awal tahun perusahaan memiliki 250 karyawan dan sepanjang tahun 25 karyawan meninggalkan perusahaan, maka turnover tahunan akan menjadi:
- Turnover Tahunan=(25 : 250) × 100%= 10%
Ini berarti 10% dari total karyawan perusahaan meninggalkan perusahaan dalam satu tahun itu.
Cara Mengatasi Turnover Karyawan
Karena turnover karyawan adalah peristiwa yang tidak hanya memberikan dampak positif saja, namun juga memberikan dampak negatif, sehingga berdampak terhadap produktivitas perusahaan, maka diperlukan cara untuk mengatasinya yaitu dengan melakukan beberapa langkah seperti, berikut ini:
1. Merekrut Kandidat Tepat Sejak Awal
Rekrutmen kandidat yang tepat sejak awal merupakan langkah kunci dalam mengurangi turnover karyawan dan meningkatkan produktivitas perusahaan. Untuk memastikan rekrutmen kandidat yang tepat:
- Susun profil pekerjaan yang jelas.
- Pastikan tim HR memiliki proses rekrutmen yang efisien.
- Lakukan wawancara yang terfokus.
- Gunakan tes dan evaluasi yang sesuai.
- Periksa referensi dengan cermat.
- Berikan informasi jelas kepada kandidat.
- Sertakan pengenalan budaya perusahaan dalam proses rekrutmen.
2. Mengatur Kompensasi dan Tunjangan
Mengatur kompensasi dan tunjangan dengan memperhatikan standar industri dan kontribusi karyawan merupakan langkah selanjutnya untuk mengatasi turnover karyawan.
Pastikan gaji dan tunjangan mencerminkan nilai pekerjaan dan memberikan dorongan yang layak. Selain itu, sediakan fasilitas yang mendukung produktivitas dan kesejahteraan karyawan, seperti program kesehatan, fleksibilitas waktu kerja, dan insentif kinerja.
Dengan demikian, perusahaan dapat memperlakukan karyawan dengan baik dan memotivasi mereka untuk berkinerja optimal.
3. Memperhatikan Kebutuhan Karyawan
Memperhatikan kebutuhan karyawan adalah kunci bagi HR atau manajer untuk menciptakan lingkungan kerja inklusif dan produktif. Ini dilakukan melalui pertemuan reguler, survei kepuasan, sesi one-on-one, program pengembangan karyawan, kebijakan fleksibilitas kerja, dan penghargaan yang memberi motivasi kepada karyawan.
4. Melibatkan Karyawan Supaya Berkembang
Dalam meningkatkan produktivitas perusahaan, dan mencegah turnover karyawan, salah satunya adalah dengan melibatkan karyawan di dalam proyek penting dan sejenisnya.
Saling bertukar fungsi peran di dalam perusahaan, terbukti dapat membuat karyawn merasa tertantang dan dilibatkan, sehingga mereka dapat memberikan kinerja yang lebih baik, secara individu dan juga tim.
5. Jenjang Karir yang Jelas
Mendorong diskusi karir dengan karyawan merupakan langkah penting bagi HR dan manajer guna mengatasi tingkat turnover yang tinggi. Meskipun pergantian karyawan adalah hal yang wajar dalam bisnis, peningkatan yang signifikan dalam waktu singkat memerlukan evaluasi mendalam untuk perbaikan di masa depan.
Dampak yang Ditimbulkan Turnover
Pada saat perusahaan mengalami peningkatan turnover karyawan, maka dapat menimbulkan dampak negatif seperti penurunan produktivitas, peningkatan biaya rekrutmen dan pelatihan, serta gangguan dalam kontinuitas operasional.
Baca juga: Vendor IT Terbaik Indonesia untuk Digitalisasi Bisnis Anda
Oleh karenanya, setiap perusahaan pastilah tidak menginginkan hal tersebut bukan? Nah, bagaimana dampak turnover bagi karyawan itu sendiri? Dampaknya adalah:
- Beban Kerja Tambahan: Karyawan lain mungkin harus mengambil alih tugas atau tanggung jawab tambahan untuk menggantikan peran karyawan yang telah pergi, menyebabkan beban kerja yang lebih besar bagi mereka.
- Ketidakpastian dan Kecemasan: Peningkatan pergantian karyawan bisa menciptakan ketidakpastian di antara karyawan lainnya tentang stabilitas pekerjaan mereka sendiri dan masa depan perusahaan.
- Gangguan dalam Tim Kerja: Kehilangan karyawan dapat mengganggu dinamika tim kerja dan keterlibatan kolektif, terutama jika karyawan yang pergi memiliki peran penting dalam tim tersebut.
- Pemutusan Hubungan Kerja: Karyawan yang meninggalkan perusahaan mungkin memiliki hubungan interpersonal yang kuat dengan rekan kerja yang tersisa. Kehilangan mereka bisa mengakibatkan perasaan kehilangan atau kesedihan di antara karyawan lainnya.
- Pengaruh terhadap Budaya Perusahaan: Karyawan yang pergi mungkin memiliki pengaruh yang signifikan dalam membentuk budaya perusahaan. Kepergian mereka bisa mempengaruhi dinamika budaya dan nilai-nilai yang dipegang oleh karyawan lainnya.
- Peluang Pengembangan Karir: Peningkatan pergantian karyawan bisa berarti lebih sedikit kesempatan bagi karyawan yang tinggal untuk mengembangkan keterampilan mereka atau naik ke posisi yang lebih tinggi, karena perusahaan mungkin lebih fokus pada penggantian daripada pengembangan internal.
Adapun dampak turnover karyawan terhadap perusahaan adalah:
- Biaya Penggantian Karyawan: Proses merekrut, mempekerjakan, dan melatih karyawan baru memerlukan sumber daya dan waktu yang signifikan, yang dapat meningkatkan biaya operasional perusahaan.
- Gangguan Operasional: Pergantian karyawan dapat mengganggu kelancaran operasional perusahaan, terutama jika karyawan yang meninggalkan perusahaan memiliki peran kunci atau tanggung jawab yang tidak dapat segera digantikan.
- Penurunan Produktivitas: Perusahaan mungkin mengalami penurunan produktivitas sementara saat karyawan baru mengalami kurva belajar dan menyesuaikan diri dengan peran mereka.
- Kehilangan Pengetahuan dan Pengalaman: Kepergian karyawan dapat mengakibatkan kehilangan pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang berharga yang dimiliki karyawan tersebut, yang mungkin sulit digantikan oleh karyawan baru.
- Dampak pada Citra Perusahaan: Tingkat turnover yang tinggi dapat mencerminkan buruk pada citra perusahaan di mata calon karyawan, pelanggan, dan investor, serta dapat menimbulkan pertanyaan tentang stabilitas dan keberlanjutan perusahaan.
- Penurunan Kepuasan Pelanggan: Jika pergantian karyawan mengganggu pelayanan atau hubungan dengan pelanggan, ini dapat menyebabkan penurunan kepuasan pelanggan dan kehilangan bisnis.
- Kehilangan Bakat dan Potensi: Kehilangan karyawan yang berbakat dan berpotensi dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk berkembang dan bersaing di pasar.
- Ketidakstabilan Organisasi: Tingkat turnover yang tinggi dapat menciptakan ketidakstabilan organisasi dan mengganggu upaya perusahaan dalam mencapai tujuan jangka panjangnya.
Kesimpulan
Penting bagi pemilik perusahaan, HR, dan manajer untuk fokus pada menjaga tingkat turnover karyawan supaya tetap rendah. Untuk itulah, sedapat mungkin untuk mempekerjakan karyawan terbaik. Supaya, potensi untuk meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kualitas layanan atau produk yang diinginkan dapat tercapai secara signifikan.
Proses perekrutan yang cermat dan selektif dapat membantu memastikan bahwa perusahaan mendapatkan individu yang memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kepribadian yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya organisasi.
Apakah Anda sebagai pemilik bisnis mengalami kesulitan dalam mencari kandidat karyawan IT yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan Anda? Percayakanlah rekrutmen dan pengembangan bakat di bidang IT kepada TOG Indonesia untuk solusi yang terpercaya dan efektif.
Kami berpengalaman dan ahli dalam merekrut dan mengembangkan talenta IT yang berkualitas. Dengan strategi yang terarah dan pemanfaatan paltform terkini, kami di TOG Indonesia siap membantu Anda menemukan kandidat terbaik yang tidak hanya memenuhi kebutuhan teknis, tetapi juga sesuai dengan budaya perusahaan Anda. Dengan demikian, Anda dapat fokus pada pertumbuhan bisnis Anda, sementara kami mengelola segala aspek dari rekrutmen hingga pengembangan tenaga kerja IT Anda.
Klik di bawah ini untuk informasi tentang layanan kami selengkapnya