Jika Anda pernah mendengar istilah hacking yang merujuk kepada sebuah tindakan peretasan pada sistem keamanan komputer. Tentu hal itu familiar di telinga Anda bukan? Namun ternyata, terdapat kegiatan peretasan yang lebih berbahaya dan harus diwaspadai yaitu cracking. Cracking adalah salah satu kejahatan yang banyak merugikan banyak orang. 

Di dunia internet, terdapat banyak kejahatan cyber yang akan terus mengintai masyarakat pengguna teknologi ini. Cracking adalah kejahatan yang diakui sangat berbahaya di antara kejahatan cyber lainnya, karena kerugian yang diakibatkannya. Mungkin Sahabat TOGI pernah mendengar berita mengenai kebocoran data salah satu e-commerce Tanah Air beberapa waktu lalu? Nah, itu hanyalah salah satu contoh saja dari sekian banyak kerugian yang diakibatkan oleh cracking. 

Cracking jelas memiliki tujuan untuk kejahatan. Biasanya, cracking komputer dapat membuat jaringan dan data Anda dengan mudah diretas, sehingga akan menimbulkan kerugian yang tidak Anda inginkan. Untuk itulah, mari kita pelajari bersama mengenai apa itu cracking, pengertian, jenis, dan cara mengatasinya seperti berikut ini. 

Pengertian Apa Itu Cracking? 

Istilah cracking adalah sebuah kegiatan memasuki sebuah sistem keamanan komputer secara paksa dengan tujuan untuk mencuri, merusak, ataupun untuk melihat data resmi secara ilegal. Pelakunya sendiri disebut dengan cracker. Adapun bentuk kejahatan cyber ini cukup serius dan berbahaya, karena dapat mencuri data dari dalam komputer, membocorkan informasi yang sensitif kepada kompetitor atau pihak yang tidak bertanggung jawab, atau menghancurkan sebuah sistem keamanan.  

Berbeda dengan hacking, hacking memiliki sifat membangun, bukan menghancurkan. Hacking bahkan dapat bertujuan kebaikan, yaitu misalnya untuk menguji sebuah sistem keamanan dan mencari titik terlemahnya, demi untuk tujuan pengembangan atau mengasah kemampuan sang hacker. Namun demikian, terkadang masih ada hacker yang iseng dan juga jahat yang memiliki tujuan sebaliknya. Dan hal ini juga harus diwaspadai. 

Jenis-jenis Cracking

Secara teknis, aktivitas cracking terbagi menjadi tiga jenis. Diantaranya adalah sebagai berikut:

 1. Password Cracking

Jenis cracking yang pertama adalah password cracking. Password cracking adalah aktivitas kejahatan seorang cracker yang mencuri akun atau akses untuk masuk ke dalam suatu sistem menggunakan password dari data yang tersimpan. Pada kata sandi di dalam website, biasanya akan dienkripsi dengan sistem hashing, untuk mempersulit cracker mengetahuinya. Contohya, pada saat password akun Anda adalah “katasandiku123”, maka sistem hashing akan mengenkripsi password menjadi hashujki8dgy100erU” sesuai dengan algoritma hashing tiap-tiap website yang digunakan.

Pada saat Anda memasukkan password dengan hashing yang tepat, maka Anda akan mendapatkan akses untuk masuk, demikian juga sebaliknya. Meskipun terlihat rumit, tetapi cracker akan tetap dapat mampu menerobos akses tersebut. Umumnya di dalam proses cracking ini, para cracker akan mencari tahu terlebih dahulu sistem hashing beserta algoritmanya, dengan cara meniru program khusus pada komputer buatan mereka. Selain itu, terdapat berbagai metode yang umumnya digunakan para cracker untuk password cracking ini, seperti melakukan rainbow table cracking, brute force, dictionary cracking, phishing, dan lain sebagainya.

2. Software Cracking

Software cracking adalah bentuk peretasan sebuah software dengan mematikan atau mengubah fitur-fitur premium di dalamnya. Pada umumnya, cracker akan menarget software-software berbayar, supaya dapat digunakan tanpa harus membayar alias gratis. Setidaknya, terdapat tiga teknik yang digunakan untuk melakukan software cracking ini, yaitu:

  • Patch, yaitu mengubah susunan kode asli software dengan sejumlah baris kode lain. Hal ini biasanya, digunakan untuk mematikan fitur berbayar sebelum pemakaian, mematikan lisensi, dan semacamnya.
  • Keygen, adalah aktivitas untuk mendapatkan nomor serial demi dapat menggunakan sejumlah baris kode lainnya, dengan menggunakan key generator.  
  • Loader, adalah aktivitas untuk menonaktifkan proteksi dan juga keamanan suatu software, dengan menggunakan aplikasi tertentu. Contohnya, seperti aktivasi cheat pada game online atau mematikan copy protection milik software yang berbayar.

3. Network Cracking

Pastinya Anda tidak asing dengan WiFi atau LAN bukan? Ya benar, network cracking adalah aktivitas peretasan pada sebuah sistem keamanan pada sebuah jaringan.

Untuk sebuah jaringan lokal (LAN), maka para cracker perlu menghubungkan langsung perangkatnya pada jaringan yang akan diincar. Sedangkan pada jaringan nirkabel seperti WiFi, para cracker hanya perlu berada di dalam jangkauan sinyalnya saja. Apabila jaringan tersebut tidak memiliki sistem keamanan dan password seperti WiFi publik, maka cracker dapat lebih mudah meretasnya hanya dengan sniffer

Baca juga: Ketahui Apa itu Doxing dan Cara Menghindarinya

Dampak Yang Diakibatkan

Karena kemampuan dari sang cracker yang mumpuni dan dapat menembus sistem keamanan komputer, maka akan banyak dampak negatif yang diakibatkan oleh serangan kriminal cyber ini. 

1. Pencurian Data

Data yang telah tersimpan di dalam server, akan mudah diakses oleh sang cracker dan memiliki potensi untuk digunakan secara tidak bertanggung jawab. Data tersebut dapat dijual ke pasar gelap atau dipertukarkan kepada sesama cracker. Pada saat ini, bentuk kejahatan cyber inilah yang paling sering kita dengar dan jumpai. Jika data tersebut bersifat pribadi, misalnya seperti nama lengkap, NIK (Nomor Induk Kependudukan), dan alamat sang pemilik, maka akan sangat mungkin disalahgunakan untuk kejahatan penipuan online atau phising. Yang tidak kalah membahayakan adalah apabila data rahasia perusahaan ataupun negara. Maka data tersebut dapat dimanfaatkan oleh kompetitor atau negara musuh yang tidak menyukai untuk menghancurkan perusahaan ataupun negara.  

2. Manipulasi Data

Dampak kejahatan cracker berikutnya adalah data Anda dapat dimanipulasi oleh sang cracker. Misalnya apabila cracker dapat berhasil membobol sistem keamanan komputer milik sebuah bank, maka ia akan dapat memanipulasi data pemilik rekening atau nasabah, kemudian mengubah jumlah saldo, maupun melakukan transaksi yang tidak diinginkan. Inilah cikal bakal terjadinya kejahatan perbankan yang dilakukan oleh cracker maupun hacker.

3. Tersebarnya Virus

Dampak negatif selanjutnya akibat cracker adalah tertanamnya virus ke dalam sistem komputer. Hal ini karena sang cracker mengirimkan virus ke dalam sistem komputer dengan tujuan kriminal seperti menghancurkan sistem tersebut. Sang cracker dapat menanamkan virus berupa spyware demi untuk memata-matai aktivitas pengguna, kemudian adware untuk membuat iklan pop-up ilegal, dan juga ransomware yang dapat mengenkripsi data yang berharga di dalam sistem. Bahkan cracker dapat saja “menyandera” data-data yang berharga dengan meminta sejumlah uang untuk tebusannya.

4. Tersebarnya Software Ilegal

Bagi pemilik software, cracking merupakan sebuah mimpi buruk. Bagaimana tidak? Cracker biasanya akan dapat menghapus sistem berbayar hingga semua fitur akan dapat terbuka. Baik itu fitur umum ataupun premium. Sehingga dampaknya bagi pengembang software tersebut, tidak akan memiliki pemasukan dari setiap fitur premium yang digunakan. Di samping itu, semua data di dalam sistem akan dapat terbaca, dan juga semua data pengguna akan berada di tangan pihak yang berbahaya. Padahal, di dalam membangun sebuah system software, pengembang membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tentu pemasukannya berasal dari fitur premium yang berbayar bagi pengguna software tersebut. Apabila cracker dapat berhasil menembus system software, maka semua fitur akan dapat diakses secara Cuma-Cuma. Dampaknya, tentu pihak pengembang software akan merugi.

5. Hancurnya Pertahanan Sistem Komputer

Apabila sistem jaringan komputer lemah, maka cracker akan mudah untuk menghancurkannya. Kemudian, ia dapat memblokir akses pemilik sistem tersebut, mengubah sistem hingga tidak lagi dapat berfungsi, mengambil alih sistem yang ada, mengambil semua data penting dan menjualnya, hingga menghapus seluruh data-data yang ada di dalam sistem. Sehingga akan mengakibatkan operasional sebuah bisnis yang membutuhkan akses data online menjadi terhambat, bahkan dapat benar-benar lumpuh total.

Baca juga: Kenali Apa itu Phishing Secara Lengkap dan Tips Menghindarinya

Cara Mengatasinya

Meski terdengar sangat berbahaya dan menakutkan bagi Anda, namun kita dapat melakukan beberapa hal untuk mencegah dan menanggulangi hal yang diakibatkan oleh cracker tersebut. Langkah-langkah untuk menanggulanginya adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan Password Yang Kuat

Tahukah Anda, jika gerbang pertama yang harus ditembus oleh seorang cracker adalah password. Supaya sulit untuk ditembus, maka langkah pertama adalah rutin mengganti password secara berkala. Gunakanlah password yang panjang, gunakan pula kombinasi huruf dan angka. Tanpa menggunakan password yang sama untuk setiap akun yang dimiliki, selain itu gunakanlah password manager, dan tidak melakukan tindakan auto save di komputer, Google, e-mail, dan lain sebagainya.

2. Memperketat Sistem Akses

Terdapat dua cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat sistem akses masuk, yaitu dengan melakukan two-factor authentication dan captcha. Two-factor authentication akan meminta pengakses untuk melakukan dua langkah verifikasi untuk login ke dalam akun. Contohnya adalah dengan password dan one time password melalui SMS. Captcha akan meminta pengguna untuk memasukkan kode yang muncul di layar, hal ini untuk memastikan bahwa pengakses bukanlah software ataupun robot.

3. Dengan Meningkatkan Keamanan Website

Dalam upaya untuk meningkatkan keamanan website, maka terdapat beberapa langkah yang dapat ditempuh, seperti menggunakan HTTPS, kemudian memasang SSL, pemilihan gateway, dan menggunakan software anti virus yang mumpuni.

4. Mengupgrade Sistem Keamanan

Meningkatkan sistem keamanan secara berkala akan dapat menangkal cracker memasuki sistem komputer milik Anda. Lakukanlah upgrade sistem keamanan secara berkala dengan melakukan beberapa hal seperti mengaktifkan scanning anti virus, memperbarui password, dan menyewa jasa white hat hacker demi untuk menguji dan menemukan kelemahan dalam sistem keamanan.

5. Pilihlah Hosting Dengan Keamanan Tinggi

Untuk menangkal cracker memasuki sistem keamanan komputer selanjutnya adalah dengan memilih hosting yang memiliki keamanan tingkat tinggi dalam penyimpanan semua file dan data dalam website. Apabila hosting yang merupakan “rumah” bagi website tidak aman, maka cracker akan mudah menembusnya.

Baca juga: Kenali Apa itu Malware dan Cara Mencegahnya

Kesimpulan

Dari semua penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa aktivitas cracking adalah kegiatan yang sangat berbahaya bagi sistem keamanan komputer baik  perorangan maupun sebuah organisasi bisnis atau pemerintahan. Dengan seiring berkembangnya zaman dan dunia teknologi, maka kejahatan digital pun akan semakin marak dan canggih. Itulah sebabnya, segi keamanan cyber harus lebih ditingkatkan. Cracking tidak mengenal siapapun itu, baik pemilik website, software, dan aplikasi, bahkan pengguna yang memiliki akun di sebuah platform. Tentu saja, siapapun dapat terkena dampak dari kejahatan cyber cracking ini. Seperti pencurian dan, penyalahgunaan data, sistem jaringan yang menjadi hancur, distribusi software secara ilegal, hingga penanaman virus yang tidak terdeteksi. Hati-hati terhadap cracking. Aktivitas ini adalah sebuah kejahatan cyber yang harus ditangkal dan dicegah supaya sistem komputer milik Anda tetap terjaga keamanannya.


Klik dibawah ini untuk informasi tentang IT Training dan Info Loker seputar IT