JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape di bawah nama Mocha, yang nantinya namanya diganti menjadi LiveScript, dan akhirnya menjadi JavaScript.
Apa itu JavaScript?
JavaScript adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi dan dinamis dan menyediakan program online, termasuk game. JavaScript populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape, Opera dll. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman web menggunakan tag SCRIPT.
JavaScript sering disingkat JS, berjalan pada sisi client. Bersamaan dengan HTML dan CSS, JavaScript adalah salah satu dari tiga teknologi inti dari rekayasa konten World Wide Web. Javascript digunakan untuk membuat halaman web dinamis yang interaktif. Mayoritas situs web menggunakannya, dan semua browser web modern mendukungnya tanpa perlu menginstall plug-in.
JavaScript memiliki framework tersendiri yang tertulis dalam javaScript. Awal pengembangan Framework Javacript dimulai saat memasuki era Web 2.0, generasi kedua dari layanan berbasis web dimana lebih meniktikberatkan pada kolaborasi online, sharing content antar pengguna dan lebih terarah ke User Content Generated.
Berdasarkan kebutuhan akan konsep dan paradigma baru dalam pengembangan aplikasi berbasis web tersebut maka dalam pengembangannya diperlukan suatu sistem alur kerja yang bisa memudahkan dalam menciptakan aplikasi berbasis web yang canggih dan interaktif. Salah satu yang sering digunakan para developer tersebut adalah JavaScript Framework/Libraries.
Didalamnya terdapat JavaScript yang telah ditulis sedemikian rupa dimana sangat membantu dalam pengembangan sebuah Aplikasi Web, terutama dalam pengembangan AJAX (Asynchronous JavaSript And XML). Sebuah teknik pemanggilan cepat tanpa melakukan reload terhadap suatu page. XML adalah sejenis markup language – seperti HTML, yang kerap dipakai untuk mengirimkan data melalui internet. Belakangan ini, JSON (“JavaScript Object Notation”) lebih populer dan bisa dibaca – secara bawaan (native) – oleh JavaScript.
Dengan JavaScript Libraries tersebut para programmer bisa dengan mudah mengimplementasikan paradigma WEB 2.0 yang baru seperti User interface yang dinamik dan sangat interaktif kepada usernya.
Berikut adalah beberapa Framework JavaScript :
1. Angular.JS
Framework JavaScript populer dipertahankan terutama oleh Google, telah dibuat untuk mengatasi tantangan-tantangan yang dihadapi selama pengembangan framework ini. ini adalah suatu kerangka kerja yang sangat populer,proyek ke enam paling bersinar sepanjang masa pada Github. Berbagai website yang dibangun dengan menggunakan Angular, termasuk PayPal, Udemy, Weather.com dan the Guardian, bersama dengan sekelompok situs Google.
2. Backbone.JS
Backbone merupakan suatu framework JavaScript file tunggal yang dikembangkan oleh Jeremy Ashkenas, CoffeeScript dan Underscore.js. Menjadi framework ringan,dan sangat populer dengan mencari developer untuk memberikan beberapa struktur untuk aplikasi JavaScript mereka dengan cepat. Hal ini terutama populer untuk mengembangkan suatu halaman website. Backbone digunakan oleh beberapa nama-nama besar seperti Airbnb, Pinterest, Trello dan Reddit.
3. Meteor.JS
Meteor adalah open source JavaScript framework yang dibangun menggunakan Node.js, khusus untuk prototyping cepat. Framework kerja ini dikembangkan oleh kelompok Meteor Developer, startup didukung oleh YCombinator dan didanai oleh Andreessen Horowitz.
Ini adalah framework lengkap yang menggunakan JavaScript pada sisi client dan sisi server, dengan fitur untuk pengembangan backend, pengembangan frontend, bisnis logika dan database manajemen. Sejak peluncuran pada tahun 2012, Meteor telah tumbuh drastis dalam popularitas dan saat ini sedang digunakan oleh beberapa nama besar seperti Honeywell, IKEA dan Qualcomm.
4. React.JS
Dikembangkan dan dikelola oleh para petinggi di Facebook dengan komunitas kontributor individual, React adalah salah satu yang paling unggul tentang JavaScript Library tahun terakhir ini. Dan ini adalah open source library untuk membangun user interface. Popularitas React hanya boleh dibuktikan dengan kontributor 1000 (Github) dan sejumlah situs web yang menggunakannya, termasuk Netflix, Airbnb, Walmart dan Imgur.
React bukanlah kerangka kerja MVC, itu hanya sebuah JavaScript Library yang merubah tampilan. React bertindak sebagai “V” dan dapat diintegrasikan dengan lancar dengan arsitektur apapun. Selain itu, komponen React dapat dibuat dan digunakan kembali di antara aplikasi atau bahkan ditransfer untuk penggunaan umum.
Terlepas dari kenyataan bahwa React memiliki kurva belajar yang lebih tinggi, namun membuat pengembangan aplikasi mudah dan mudah dipahami.
Sebenarnya masih ada banyak framework JavaScript yang lain, dan yang disebut diatas bukan berarti yang terbaik. Anda bisa mencoba menggunakan dan memilih framework JavaScript yang sesuai dengan keinginan anda. Selamat mencoba, salam sukses.
Leave A Comment