Debugging sangat akrab bagi programmer dan orang yang berkecimpung di dunia pemrograman dan coding. Fungsi debugging begitu vital hingga memerlukan praktek dan pemahaman tersendiri untuk mengatasinya.
Secara singkat, debugging berarti menghapus bug di dalam kode. Bug merupakan pekerjaan rumah yang cukup menyebalkan bagi programmer. Satu saja bug sudah cukup merepotkan sebab dapat menyebabkan masalah dalam keseluruhan program hingga membahayakan keamanannya.
Pengertian debugging
Seperti sudah disinggung di atas, debugging merupakan tahapan menemukan dan menghapus bug atau kesalahan dalam kode. Menghapusnya tidak selalu cepat atau gampang. Tidak jarang, debugging malah membutuhkan waktu yang lama dibandingkan menulis program itu sendiri.
Mengidentifikasi ada tidaknya bug dapat dilihat dari kegagalan login, layar biru, disfungsi fitur, dan sebagainya. Tentunya, ini membuat aplikasi atau software menjadi tidak lancar bahkan memusingkan penggunanya. Untuk menghindarinya, pengecekan ada tidaknya bug wajib dilakukan sebelum menyerahkan hasil pekerjaan ke klien atau meluncurkannya ke publik.
Alasan Melakukan Debugging
Selain fungsi membuat aplikasi atau software berjalan mulus, berikut fungsi debugging atau alasan lain melakukan debugging:
- Mengetahui kesalahan sedari dini sehingga mencegah bug atau kesalahan tersebut melebar kemana-mana.
- Memperbaiki kesalahan dari awal sehingga lebih mudah dalam mencari solusinya.
- Mencegah kesalahan desain program berikutnya.
- Menyediakan pengetahuan tentang komposisi data.
- Merekomendasikan developer informasi yang penting dan yang kurang bermanfaat.
- Menutup celah peretas memasuki program melalui bug atau kesalahan.
- Dengan debugging sedari dini maka developer dapat menghindari proses pengetesan yang kompleks di masa depan.
Baca juga: Ketahui Apa itu Debuging dan Cara Kerjanya Dalam Programming
Tahapan Melakukan Debugging
Mengingat fungsi debugging yang besar di atas, tahapan melakukan debugging memerlukan ketelitian dan kemahiran teknis tingkat lanjut. Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh debugger. Tetapi dianjurkan agar setiap programmer dan full stack developer menguasai kompetensi debugging. Pengerjaan debugging bukan hal yang asing bagi mereka sebab berkaitan dengan coding. Dan berikut tahapan melakukan debugging:
1. Mereproduksi Bug
Untuk mereproduksi bug, pertama-tama dokumentasikan semua permasalahan bug secara tepat. Tujuannya, Anda dapat menyusun bug mana yang lebih dahulu membutuhkan penanganan dan mana yang bisa menunggu nanti. Pada proses ini, Anda sekaligus dapat menyusun tim untuk menangani sesuai kemampuan atau tersedianya waktu setiap anggota tim.
Fungsi lainnya, Anda bisa mengetahui bug yang siap diuji coba dan sudah melewati tahapan penyelesaian. Jika ada bug yang baru, Anda bisa mengetahui ketika pengetesan pada berbagai jenis perangkat dan browser sedini mungkin.
2. Mengetahui Kesalahannya
Berikutnya, kumpulkan kesalahan pada program. Buat daftar berupa kategori jenis kesalahan dan prediksi penyebabnya. Misalnya, kegagalan mengeksekusi perintah software masuk ke dalam kategori kesalahan. Sedangkan tabel prediksi penyebabnya diisi oleh syntax bug pada script. Umumnya Anda akan membuat daftar ini ketika menguji coba program baik secara internal atau oleh klien. Tujuan tahapan ini adalah mengetahui semua kesalahan sehingga tidak perlu kerja dua atau bahkan tiga kali lantaran melewatkan kesalahan yang muncul saat uji coba.
3. Memperoleh Letak Bug
Pentingnya identifikasi bug sangat berguna dalam menentukan lokasi bug. Contohnya, bug terdapat di kode navigasi, tombol perintah, dan lainnya.
4. Memeriksa Kesalahan
Anda dapat memakai teknik bottom-up atau memeriksa dari kode terkecil hingga ke kesatuan kode di sekelilingnya. Cara ini akan membantu memperbaiki kesalahan utama pada lokasi bug hingga kesalahan di sekitarnya. Dengan demikian, dalam satu pekerjaan, Anda bisa menyelesaikan berbagai kesalahan sehingga potensi mempengaruhi kode lain akan semakin ditekan.
5. Memastikan Ketiadaan Kesalahan yang Mungkin Muncul
Untuk memastikannya, tulislah tes otomatis pada lokasi bug dengan memanfaatkan framework test. Setelah yakin tidak ada kesalahan baru yang berpotensi muncul, Anda bisa siap melangkah ke tahap berikutnya.
6. Proses Debugging
Jika menemukan lebih dari satu bug, disarankan untuk mengumpulkan seluruh unit test code yang ingin diganti. Berikutnya, ujikan kode pada masing-masing kode yang ingin diganti hingga semuanya lolos pengetesan.
7. Memperbaiki dan Memverifikasi Script
Inilah tahapan terakhir. Masukkan semua kode yang sudah diperbaiki dan lolos pengetesan ke dalam framework. Cek hingga dua kali dan tes semua script. Pastikan seluruh program berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Apa Perbedaan Antara Testing Dan Debugging ?
9 Cara Ampuh Debugging bagi Pemula
Berikut adalah tips memudahkan proses debugging, termasuk untuk proses yang kompleks, baik pada CMS WordPress dan coding, seperti HTML dan PHP.
1. Mengaktifkan WP_DEBUG
Anda bisa memanfaatkan fitur WP-DEBUG, yakni fitur mode debugging pada WordPress. WP-DEBUG bekerja dengan meminta WordPress menunjukkan kesalahan dan memberikan peringatan mengenai bug yang dihadapi.
2. Mengaktifkan WPDB Error Reporting
Tips kedua ini terutama akan membantu jika terdapat kesalahan pada database website. Melalui cara ini, Anda dapat menampilkan kesalahan SQL pada pencarian WordPress. Caranya, ubahlah nilai atau value pada variabel $show_errors.
3. Memeriksa Error Log
Sesuai namanya, error log berarti informasi kesalahan yang terjadi. Secara teratur, jelajahi error log untuk mengetahui kesalahan yang sedang terjadi dan mencari solusinya. Umumnya, pengecekan dapat dilakukan pada folder public_html yang secara otomatis ditambahkan oleh pihak hosting dengan file error_log.
4. Memakai Website Staging
Disarankan menerapkan website staging untuk melakukan debugging agar menghindari kesalahan fatal jika melakukannya secara langsung. Selain itu, website staging akan membuat pengunjung tetap bisa menikmati website Anda seperti biasanya.
Website staging berarti menduplikasi website Anda untuk melakukan debugging dan uji coba lainnya. Tujuannya, Anda dapat melihat perubahan terlebih dahulu sebelum meluncurkannya pada website asli. Contohnya, WordPress Staging yang dipersiapkan oleh WordPress untuk pengujian.
5. Mengaktifkan SCRIPT_DEBUG
SCRIPT_DEBUG berguna untuk mengatasi kesalahan dalam script atau plugin yang dijalankan. Contohnya, plugin tidak berjalan atau tersembunyi. Penyebabnya bisa jadi karena file CSS dan JavaScript dalam WordPress yang sudah dalam versi lebih kecil untuk memperlancar website loading.
6. Mengidentifikasi error pada PHP
Program PHP tidak kebal dari bug. Untuk mengetahui ada tidaknya bug, cek file phpinfo. Konfigurasi file php. Ini untuk mengaktifkan pelaporan kesalahan. Untuk bisa menggunakan file tersebut, Anda harus mempunyai paket hosting, seperti VPS, agar lebih fleksibel dalam melakukan konfigurasi. Cara lainnya, gunakan PHP Code Cracker, yang berfungsi memeriksa semua kode dan membantu melacak adanya bug.
7. Menggunakan Debugging Tools
Untuk memaksimalkan fungsi debugging, gunakan debugging tools, seperti di bawah ini:
- GDB Tools (GNU Project Debugger): Alat debugging untuk C/C++ yang sudah terpasang dalam sistem Unix.
- DDD Tools (Data Display Debugger), yang oleh Unix bertugas menjalankan Graphic User Interface.
- Eclipse untuk memadukan editor, build tool, debugger dan alat pengembangan lainnya.
- Query Monitor: Plugin WordPress untuk mengaktifkan query database, kesalahan PHP, menghentikan blok editor, dan lainnya.
8. Memeriksa Syntax
Sering disebut sebagai penyebab terbesar terjadinya bug, kesalahan pada syntax membutuhkan fokus pemeriksaan begitu Anda menemukan bug. Contoh kesalahan syntax mencakup kurang titik koma, baris perintah belum ditutup, atau salah ketik pada huruf perintahnya.
9. Mengecek Browser
Mengecek browser sebaiknya dilakukan jika bermasalah dengan tampilan di browser. Penyebabnya, kemungkinan ketidakcocokan antara kode dengan browser. Sehingga, cek tampilan pada browser yang berbeda. Misalnya, lakukan ini untuk kode HTML dan CSS yang tersandung error terkait tampilan pada browser. Pengujian dapat dilakukan menggunakan alat uji coba, seperti BrowserShots, EndTest, dan Selenium.
Demikianlah penjelasan panjang tentang fungsi debugging, tahapan dan caranya. Semoga bermanfaat!
TOG Indonesia Adalah Salah Satu Perusahaan IT Solution Terbaik di Indonesia
TOGI (Triple One Global Indonesia) merupakan perusahaan IT Solution bagi setiap bisnis yang ingin berkembang dengan pesat. Dalam menghadapi tantangan global di era industri 4.0, TOGI siap memberikan solusi layanan IT yang dibutuhkan oleh semua perusahaan supaya dapat bersaing ketat dalam ekonomi digital yang sangat diperlukan untuk proses bisnis kedepannya. Kami memberikan layanan IT solution terpadu kepada Anda dengan tenaga-tenaga profesional IT yang berpengalaman.
Bagi Anda para Job Seeker, kami siap membantu Anda dalam menemukan pekerjaan impian sebagai seorang Programmer. Sedangkan bagi Anda bisnis owner, kami memiliki talenta-talenta terbaik di bidang IT, sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda seperti : IT Consulting, IT Developer, Software Tester, Project Manager, Business Analyst, System.
Leave A Comment