Bedanya Golang vs NodeJS Apa Saja? Yuk Disimak!

Kira-kira mana yang Lebih Unggul, antara Golang vs Nodejs? – Saat ini, para web developer memiliki banyak pilihan bahasa pemrograman untuk mengembangkan situs web

Golang dan Node.js adalah dua bahasa pemrograman yang paling revolusioner dalam pengembangan website. Keduanya secara perlahan menggantikan bahasa server tradisional seperti Java dan PHP. Baik Golang maupun Node.js mendukung pengembangan website dari sisi front-end maupun backend. Tetapi, pertanyaannya adalah, manakah yang lebih unggul di antara keduanya?

Walaupun keduanya digunakan untuk pemrograman backend, antara Golang vs Nodejs memiliki perbedaan yang mendasar. Node.js adalah sebuah framework pengembangan yang berbasis JavaScript yang mulai populer sejak tahun 2018. Sementara itu, Golang atau Google Go adalah bahasa pemrograman yang baru-baru ini menjadi terkenal dalam beberapa tahun terakhir.

Tren pengembangan website saat ini mengarah pada pola non-UI code, yang berarti mengurangi kode yang terhubung langsung dengan pengguna akhir. Sebagai contoh, data dari database seringkali disimpan dalam suatu tempat, biasanya dalam bentuk JSON, dan pengguna hanya dapat mengakses data dari JSON tersebut.

Golang

Sebagai seorang Golang Developer, Anda memiliki keunggulan dalam mengembangkan aplikasi berbasis bahasa pemrograman Golang. Golang adalah bahasa pemrograman open source dan gratis yang dikembangkan oleh Google pada tahun 2009. Bahasa ini telah terkenal karena efisiensinya dalam menciptakan aplikasi jaringan yang kuat dan mudah.

Dalam perbandingan Golang vs Node.js, keduanya adalah bahasa pemrograman populer untuk pengembangan backend website. Node.js merupakan framework pengembangan berbasis JavaScript yang mulai populer sejak tahun 2018. Di satu sisi, Golang menyediakan dukungan untuk concurrent programming dan memiliki kecepatan yang sangat baik. Sementara itu, Node.js memiliki ekosistem yang besar, banyak modul pihak ketiga, serta menggunakan event-driven non-blocking I/O yang cocok untuk aplikasi real-time dan berorientasi pada sisi jaringan.

Sebagai seorang Golang Developer, Anda dapat memanfaatkan keunggulan Golang dalam hal performa dan pengembangan aplikasi jaringan. Namun, keputusan antara menggunakan Golang atau Node.js bergantung pada kebutuhan proyek dan preferensi tim pengembang. Masing-masing bahasa pemrograman memiliki kelebihan dan kekurangan yang dapat mempengaruhi pilihan Anda dalam mengembangkan solusi yang tepat untuk proyek tertentu.

NodeJS

Node.js merupakan framework bahasa JavaScript yang berbasis pada mesin V8 dari Google Chrome. Pengenalan pertama Node.js dilakukan pada acara JSConf pada tahun 2008. Seperti Golang, Node.js juga bersifat open-source dan mendukung cross-platform. Keunikan dari JavaScript adalah kemampuannya dalam mendukung sisi front-end maupun back-end, sehingga seorang web developer tidak perlu mempelajari dua bahasa pemrograman yang berbeda.

Perbandingan Golang vs Node.js, terletak pada  keduanya yang memiliki bahasa pemrograman untuk pengembangan backend website. Node.js telah terbukti mampu digunakan dalam membangun website besar seperti Netflix, eBay, dan Groupon. Menurut Node.js Foundation, sebanyak 39% pengguna memanfaatkan Node.js untuk mengembangkan front-end dan full-stack development. Namun, perlu dicatat bahwa Node.js kurang terkenal untuk pengembangan aplikasi front-end dan desktop.

Untuk mempermudah kelancaran pengembangan aplikasi, Node.js didukung oleh pustaka yang kaya dengan modul JavaScript. Selain itu, framework ini juga menyediakan web server sendiri sehingga memungkinkan untuk menjalankan website tanpa memerlukan aplikasi lain seperti Apache. Oleh karena itu, penggunaan Node.js sangat disarankan dalam pengembangan aplikasi real-time. Bagaimanapun, keputusan antara menggunakan Golang atau Node.js harus dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan dan karakteristik proyek yang sedang dikerjakan.

Perbandingan Golang VS NodeJS

Untuk menentukan mana bahasa pemrograman yang lebih baik antara Golang vs Nodejs, untuk lebih jelasnya mari kita bandingkan kedua teknologi ini, berdasarkan faktor-faktor apa yang mempengaruhi kinerja bahasa pemrograman tersebut.

Baca juga: Langkah-Langkah Menjadi Front-end Developer yang Andal

1. Performa

Perbandingan antara Golang vs Node.js yang memiliki keunggulan unik dalam pengembangan aplikasi dengan banyak microservices. Golang memiliki kecepatan yang setara dengan C dan C++, sehingga termasuk dalam kategori yang cepat. Selain itu, Golang memiliki fitur built-in Garbage Collector yang memonitor penggunaan memory, memb  uatnya mumpuni untuk mengelola memori dengan efisien dalam lingkungan microservices.

Di sisi lain, Node.js mendukung proses asynchronous yang memungkinkan eksekusi service kecil berjalan di belakang layar tanpa mengganggu thread utama. Keunggulan ini sangat berguna dalam aplikasi real-time yang memerlukan pembaruan data secara cepat. Selain itu, kode dalam Node.js bersifat reusable, sehingga memudahkan penggunaan kembali kode dalam berbagai bagian aplikasi, mengurangi overhead pengembangan, dan mempercepat proses pembangunan aplikasi real-time.

2. Scalability dan concurrency

Golang dikenal sebagai bahasa pemrograman yang sangat unggul dalam hal concurrency. Kemampuan ini menjadikan Golang ringan dan memiliki performa yang luar biasa. Dengan adanya concurrency, Golang mampu mengirim metode dari satu channel ke channel lainnya, mengoptimalkan kinerja dan efisiensi program secara signifikan.

Di sisi lain, Node.js memiliki pendekatan yang berbeda dalam mengatasi concurrency. Meskipun Node.js mendukung proses asynchronous dan non-blocking I/O yang memungkinkan pengerjaan tugas secara bersamaan, secara alamiah Node.js hanya berjalan pada single thread. Hal ini berarti ada batasan dalam mengelola beberapa tugas secara paralel dibandingkan dengan Golang.

3. Komunitas Pengembang

Node.js memiliki komunitas besar dan aktif, dengan lebih dari 1 juta unduhan dan 56.000 bintang di Github. Meskipun Golang memiliki komunitas yang lebih kecil, tetapi terus berkembang dari tahun ke tahun, dengan kontribusi yang berdedikasi dan berbagai paket dan library yang bermanfaat. Golang tetap menjadi pilihan yang kuat untuk aplikasi dan sistem dengan fokus pada performa dan kehandalan. Baik Node.js maupun Golang adalah bahasa pemrograman berharga dan dapat menjadi pilihan yang tepat tergantung pada kebutuhan proyek.

4. Tools

Node.js memiliki lebih banyak dukungan dari Integrated Development Environment (IDE) dibandingkan dengan Golang. Npm (Node Package Manager) adalah salah satu alat utama dalam ekosistem Node.js, meskipun kadang-kadang prosesnya bisa memakan waktu. Meskipun begitu, Node.js menawarkan berbagai alat yang kuat, seperti Gofmt, Godoc, GoMetaLinter, dan Go run, yang membantu dalam pengembangan aplikasi dengan efisien.

5. Error handling

Node.js menggunakan pendekatan tradisional seperti try..catch untuk mendukung error handling. Meskipun ini merupakan metode yang baik, tetapi Golang memiliki pendekatan yang lebih unggul dalam hal ini. Sebagai hasilnya, Node.js perlu melakukan lebih banyak upaya untuk mengatasi error dan mengelola kesalahan yang terjadi.

Mana yang Lebih Baik?

Bergantung pada jenis aplikasi yang akan dikembangkan, Anda dapat memilih bahasa pemrograman yang sesuai untuk mencapai tujuan proyek Anda. Sehingga apabila ditanya mana yang lebih baik antara Golang vs Nodejs, maka jawabannya tergantung dari rencana yang akan Anda lakukan. 

Jika Anda berencana untuk mengembangkan aplikasi devs ngan banyak microservices, yang memerlukan skalabilitas dan performa tinggi, Golang bisa menjadi pilihan yang tepat. Golang telah terkenal karena kecepatannya yang mendekati bahasa pemrograman seperti C dan C++, serta dukungan bawaan untuk concurrency, yang sangat cocok untuk sistem yang beroperasi dalam skala besar.

Namun, jika proyek Anda lebih bersifat aplikasi yang memiliki solusi manual atau fokus pada aspek real-time, Node.js bisa menjadi opsi yang lebih sesuai. Dengan dukungan asynchronous dan non-blocking I/O, Node.js mampu mengatasi permintaan real-time dengan baik, seperti dalam aplikasi web atau aplikasi komunikasi yang membutuhkan respons cepat.

Kesimpulan

Sebagai kesimpulan, sulit untuk memberikan jawaban definitif tentang mana yang lebih baik antara Golang vs Nodejs karena keputusan ini sangat bergantung pada karakteristik dan tujuan dari aplikasi yang akan dikembangkan. Penting untuk menganalisis kebutuhan proyek secara menyeluruh dan mempertimbangkan fitur-fitur khusus dari masing-masing bahasa sebelum membuat keputusan akhir. Semoga pencerahan ini membantu Anda dalam memilih bahasa pemrograman yang sesuai untuk proyek Anda!

Klik di bawah ini untuk informasi tentang layanan kami selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *