https://toghr.com/jpg

Survei : Pernahkah anda berbohong tentang sakit ketika masih kecil untuk bisa bolos dari sekolah?

Kebanyakan dari anda pasti akan menjawab “IYA”.

Seperti yang kita semua sadari, ketika kita memasuki dunia kerja, alasan ini terasa sedikit…, samar. Bukan karena kita sudah dewasa dan tahu bahwa berbohong itu tidak baik, namun kita juga mengambil resiko lebih dari sekedar “berdiri di sebelah papan tulis” atau “berlari mengelilingi lapangan”.

Beberapa karyawan mengatakan bahwa, terkadang anda benar-benar perlu mengambil hari sakit meskipun tidak sakit – lalu, apa yang anda lakukan selanjutnya?

Setiap perusahaan berbeda dalam menanggapi “hari sakit” anda. Beberapa perusahaan yang memiliki prosedur yang cukup “ketat” memerlukan surat dokter dan hasil diagnosa dokter, terutama jika pekerjaan anda tidak dapat dikerjakan di rumah dengan laptop.

Kemudian, yang perlu dipertimbangkan adalah pembelaan anda. Apakah anda mengambil “hari sakit” karena anda tidak ingin bekerja? Jika iya, itu bukan alasan yang baik.

Namun jika anda memiliki alasan yang sah, katakanlah anda mulai kelelahan – itu bisa dimaklumi jika anda memerlukan waktu istirahat.

Anda harus memperlakukan kesehatan mental seperti kesehatan fisik anda. Kim Scott dalam bukunya Radical Candor : Be a Kick-Ass Boss Without Losing Your Humanity, menyatakan untuk “menempatkan masker oksigen kepada anda terlebih dahulu”. Ungkapan ini belum pernah terdengar di luar pesawat terbang, tetapi seharusnya juga berlaku di dunia kerja. Dengan kata lain, seharusnya tidak masalah untuk mengambil libur ketika anda membutuhkan, jika hal tesebut membawa diri anda menjadi lebih baik keesokan harinya.

Tapi disisi lain, apakah ketidakhadiran anda mempengaruhi orang lain? Dengan mengambil “hari sakit”, berarti anda menyerahkan pekerjaan tambahan ke tim dan juga bos anda.

Inilah mengapa beberapa kebohongan berakibat tidak baik. Karena, beberapa karyawan membutuhkan “hari sakit” lebih banyak dibandingkan lainnya. Hal ini menyebabkan ketidakadilan dan akhirnya melukai kredibilitas anda. Kuncinya adalah menyeimbangkan “hari sakit” anda dengan performa anda di tempat kerja.

Jadi, apakah baik menggunakan “hari sakit”? Gunakan penilaian terbaik anda.