Di Era serba teknologi digital ini, Sobat TOGI pasti sering mendengar tentang serangan hacker terhadap situs-situs pemerintahan, swasta, dan juga perseorangan. Ada pun jenis hacker yang menyerang situs-situs tersebut, pada umumnya merupakan jenis black hat atau yang lebih dikenal sebagai hacker jahat. Sebab, aktivitasnya, banyak melakukan kejahatan peretasan untuk tujuan yang jahat.
Akan tetapi, tidak semua hacker memiliki tujuan yang jahat lho! Terdapat jenis hacker yang justru mendapat tugas untuk menjadi hacker demi tujuan yang baik bagi situs-situs tertentu, khususnya pemerintahan dan instansi yang berkepentingan.
Nah, hacker ini adalah seseorang yang memiliki keahlian di bidang jaringan komputer dan mampu menerobos sistem suatu situs demi tujuan tertentu. Pada umumnya, masyarakat kita menganggap hacker, adalah pelaku kejahatan dunia maya. Namun, terdapat pula hacker yang baik dan bahkan bersertifikat untuk profesinya tersebut.
Untuk memahami lebih lanjut mengenai apa itu hacker dan jenis hacker, simak ulasannya di artikel berikut ini yuk!
Jenis-jenis Hacker yang Perlu Diketahui
Seorang hacker adalah individu yang memiliki keahlian dalam pemrograman komputer untuk menghadapi tantangan atau memecahkan masalah. Terdapat berbagai jenis hacker, dari yang memiliki niat baik hingga yang bersifat merugikan. Namun, ada juga yang berada di tengah-tengah, tidak sepenuhnya positif atau negatif.
Terdapat 6 jenis hacker yang perlu Anda ketahui Sobat TOGI, di antaranya:
1. White Hat Hacker
Jenis hacker ini merupakan peretas profesional yang dipekerjakan oleh perusahaan untuk menguji keamanan sistem mereka. White Hat Hacker umumnya dikenal sebagai ethical hacker, yaitu individu yang memiliki keahlian di bidang keamanan siber.
Mereka telah memiliki sertifikat dan otoritas untuk melakukan peretasan sistem. Tugas White Hat Hacker melibatkan aktivitas peretasan untuk menemukan celah pada sistem, sehingga mereka dapat menyajikan solusi untuk memperbaiki kelemahan atau celah tersebut. Umumnya, mereka bekerja untuk organisasi atau pemerintah.
Jenis hacker ini menjalankan pekerjaannya sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Tindakan mereka tidak hanya terbatas pada merusak atau meretas sistem, melainkan juga mencakup identifikasi kelemahan sistem untuk uji penetrasi dan evaluasi kerentanan.
Dalam pengujian penetrasi, perusahaan biasanya mengontrak White Hat Hacker. Contoh profesi di bidang ini termasuk Penetration Tester, Information Security Analyst, Cyber Security Researcher, dan lain sebagainya.
Tidak hanya bekerja di instansi, banyak White Hat Hacker yang memilih berkarier sebagai freelancer atau konsultan independen. Gaji yang diterima cenderung tinggi karena peran mereka yang sangat penting.
2. Black Hat Hacker
Black Hat Hacker adalah kebalikan dari White Hat Hacker. Mereka adalah para peretas profesional yang memiliki tujuan merusak atau mencuri data dari sistem yang mereka serang. Jenis hacker ini sangat kontroversial karena kegiatan mereka bertentangan dengan hukum dan berpotensi menyebabkan kerugian bagi suatu instansi atau perusahaan.
Cara kerja jenis hacker ini, melibatkan serangan terhadap suatu sistem dengan tujuan memperoleh akses tidak sah. Setelah berhasil, mereka akan mencuri data atau informasi sensitif, bahkan merusak sistem. Oleh karena itu, mereka sering disebut sebagai cracker.
Motivasi kuat di balik tindakan ini dapat bervariasi, termasuk mencari keuntungan finansial dan mencapai ketenaran. Meskipun demikian, ada juga yang hanya melakukan tindakan kejahatan semata.
Jelas bahwa tindakan Black Hat Hacker adalah ilegal karena merugikan perusahaan, instansi, dan individu. Mereka melanggar privasi, merusak sistem, dan mencuri data. Dengan informasi yang dicuri, mereka dapat memperoleh keuntungan melalui penjualan atau menggunakan data tersebut untuk melakukan pemerasan.
3. Grey Hat Hacker
Selanjutnya, ada Grey Hat Hacker, jenis hacker ini merupakan gabungan antara White Hat dan Black Hat Hacker. Pada saat meretas sistem, umumnya para hacker ini memiliki tujuan bukan untuk kejahatan, melainkan semata-mata untuk kesenangan saja.
Grey Hat Hacker melakukan penetrasi ke dalam sistem atau melanggar keamanan tanpa izin atau tanpa sepengetahuan pemiliknya guna menguji tingkat keamanan sistem. Setelahnya, mereka akan memberikan peringatan mengenai celah dan kerentanan yang ditemukan pada sistem tersebut.
Jenis hacker Grey Hat Hacker ini, cenderung melakukan aksi hacking demi untuk menarik perhatian pemilik situs dan memberikan peringatan tanpa menyebabkan kerusakan apapun. Terdapat beberapa jenis hacker yang merilis informasi mengenai kerentanan secara publik, sementara itu ada pula yang langsung menghubungi perusahaan terkait untuk memberitahukan aksi dan hasil perbuatannya.
Motivasi di balik tindakan mereka adalah untuk kesenangan atau mendapatkan pengakuan serta popularitas di dunia maya saja.
Baca juga: 7 Cara Untuk Melindungi Diri Dari Hacker yang Perlu Diketahui
4. Hacktivist
Saat ini, peretasan tidak hanya sekedar mencuri data atau mengambil keuntungan finansial saja. Hacktivist adalah jenis hacker yang melakukan peretasan untuk aktivitas sosial atau kampanye politik. Mereka bertujuan untuk membawa perubahan sosial dan memengaruhi kebijakan dengan melakukan peretasan dan serangan keamanan siber.
Kesadaran politik masyarakat semakin tinggi, sehingga memunculkan kelompok-kelompok yang menjadi aktivis internet untuk menyebarkan idealisme mereka. Karena itulah hacktivist memanfaatkan peretasan untuk membawa perubahan dalam hal sosial dan politik.
Contoh peristiwa terkait, muncul dalam kasus peretasan situs website DPR RI dengan alamat dpr.go.id tempo hari. Pada saat itu, website mengalami gangguan yang menyebabkan tidak dapat diakses. Ternyata pelaku hacker atau peretas melakukan serangan web dengan mengubah halaman utama situs web dari”Dewan Perwakilan Rakyat” menjadi “Dewan Penghianat Rakyat”.
Peretasan tersebut disinyalir dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak setuju dengan pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR. Gangguan ini diperkirakan sebagai hasil tindakan peretasan yang dilakukan oleh kelompok yang menentang pengesahan UU tersebut. Para hacktivist mengklaim sebagai warga yang berusaha menyuarakan keadilan sosial melalui peretasan sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah.
5. Script Kiddie
Script Kiddie adalah individu yang tidak memiliki keterampilan dalam meretas, melainkan mengandalkan skrip atau alat yang telah dibuat oleh orang lain untuk membobol sistem komputer atau melakukan peretasan. Mereka adalah jenis hacker amatir dalam dunia peretasan yang berpura-pura memiliki pengetahuan menyeluruh.
Umumnya, kegiatan Script Kiddie dilakukan semata-mata untuk hiburan. Mereka diberi sebutan “Kiddie” karena pengetahuan mereka tentang peretasan terbatas. Tindakan peretasan yang dilakukan lebih bersifat mencari perhatian dalam komunitas keamanan siber.
Selain itu, sebagian besar Script Kiddie melakukan peretasan dengan motivasi keangkuhan, menolak untuk belajar dan meningkatkan keterampilan mereka. Bahkan, beberapa di antara mereka tidak memiliki pengetahuan untuk menulis skrip atau program peretasan sama sekali. Bagi mereka, peretasan hanyalah suatu bentuk kesenangan dan dianggap sebagai permainan.
Karena status amatirnya, mereka seringkali meninggalkan jejak yang mudah dilacak oleh penyidik, sehingga membuat mereka lebih mudah terdeteksi.
6. Red Hed Hacker
Jenis Hacker ini direkrut oleh perusahaan atau pemerintah untuk menguji keamanan sistem dan mengidentifikasi kerentanan yang ada. Red Hat Hacker berfokus pada melawan serangan yang dilancarkan oleh Black Hat Hacker. Dalam pengujian ketahanan sistem, mereka menerapkan teknik peretasan yang serupa dengan yang digunakan oleh Black Hat Hacker.
Sebagai contoh, mereka dapat menggunakan malware, virus, atau strategi lain yang mirip untuk menghadapi serangan yang dilakukan oleh Black Hat Hacker.
Baca juga: 10 Cara Jitu Menjadi Hacker Profesional
Kesimpulan
Demikian ulasan lengkap mengenai jenis-jenis hacker yang patut untuk Anda ketahui Sobat TOGI! Terdapat beberapa jenis hacker yang perlu Anda kenali. Ada hacker yang memiliki niat baik, ada hacker yang memiliki niat jahat, dan ada pula hacker yang berada di antara keduanya. Oleh karena itu, Anda perlu menyadari bahwa terdapat hacker yang bertujuan untuk kejahatan, seperti Black Hat Hacker, dan juga hacker yang melakukan peretasan secara etis, seperti White Hat Hacker.
Leave A Comment