Jenis-jenis Tes Kepribadian yang Digunakan Saat Seleksi Kerja
Sobat TOGI kiranya pernah mendengar istilah tes pribadian di dalam proses melamar kerja bukan? Di dalamnya terdapat jenis-jenis tes kepribadian yang mana berkaitan dengan karakteristik, kecenderungan, dan preferensi individu calon karyawan.
Tes ini dirancang untuk membantu perusahaan memahami bagaimana seorang individu berinteraksi dengan lingkungan kerja, tim, dan tanggung jawab tertentu. Dengan menggunakan jenis-jenis tes kepribadian tersebut, perusahaan ingin mencari kandidat terbaik yang layak dan sesuai dengan kebutuhan posisi yang tengah dicari.
Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis tes kepribadian tersebut, mari kita simak sama-sama ulasannya berikut ini!
Pengertian Tes Kepribadian
Tes kepribadian atau psikotes adalah alat evaluasi yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek kepribadian seseorang, seperti kecenderungan perilaku, preferensi, dan karakteristik psikologis lainnya. Tes ini dirancang untuk membantu memahami bagaimana seseorang berpikir, merasa, dan bertindak dalam berbagai situasi. Tes ini sering digunakan dalam konteks seleksi karyawan, penempatan kerja, penjurusan pendidikan, serta penilaian psikologis dan klinis.
Tes kepribadian memiliki beragam bentuk, mulai dari tes tertulis, tes proyektif (seperti TAT atau Rorschach), hingga tes online yang menggunakan algoritma untuk menganalisis respons peserta. Mereka bisa mengevaluasi berbagai aspek, termasuk kepribadian introversi vs. ekstroversi, stabilitas emosional, ketelitian, dan berbagai dimensi kepribadian lainnya sesuai dengan teori yang menjadi dasar pengembangan tes tersebut.
Jenis-jenis Tes Kepribadian yang Digunakan dalam Interview
Seperti dijelaskan sebelumnya, bahwa tes kepribadian adalah alat yang digunakan untuk mengevaluasi aspek-aspek individu yang stabil dan konsisten dari perilaku, pikiran, dan emosi seseorang. Berikut ini adalah jenis-jenis tes kepribadian yang umum digunakan:
1. Tes Kepribadian MBTI
MBTI adalah singkatan dari Myers-Briggs Type Indicator, yang merupakan alat psikometri yang digunakan untuk mengevaluasi preferensi psikologis seseorang dalam cara mereka membuat keputusan, berinteraksi dengan dunia, dan mengelola energi mereka. Ini berdasarkan pada teori yang diajukan oleh Carl Jung mengenai tipe kepribadian.
MBTI mengkategorikan individu ke dalam salah satu dari 16 tipe kepribadian yang berbeda, yang didasarkan pada empat dimensi utama:
- Energi (Ekstraversi vs. Introversi): Menunjukkan bagaimana seseorang mendapatkan energi; apakah mereka lebih terfokus pada dunia luar atau dunia dalam.
- Pemikiran (Intuisi vs. Sensing): Menunjukkan bagaimana seseorang mengumpulkan informasi; apakah mereka lebih terfokus pada detail konkret atau pada pemikiran abstrak.
- Pengambilan Keputusan (Pemikiran vs. Perasaan): Menunjukkan bagaimana seseorang membuat keputusan; apakah mereka lebih cenderung mempertimbangkan logika dan fakta atau nilai-nilai pribadi dan emosi.
- Gaya Hidup (Penilaian vs. Persepsi): Menunjukkan bagaimana seseorang merespons dunia luar; apakah mereka lebih cenderung terstruktur dan terencana atau fleksibel dan terbuka untuk pengalaman baru.
Setelah melakukan tes MBTI, seseorang akan mendapatkan kombinasi empat huruf yang mewakili preferensi mereka dalam setiap dimensi. Misalnya, seseorang bisa mendapatkan tipe seperti INFP atau ESTJ. MBTI sering digunakan dalam pengembangan pribadi, manajemen, pengembangan tim, dan pengenalan karir. Meskipun populer, MBTI juga memiliki kritik dan kontroversi terkait validitas dan reliabilitasnya.
2. EPPS
EPPS adalah singkatan dari Edwards Personal Preference Schedule, yang merupakan tes psikologis yang digunakan untuk mengukur preferensi pribadi individu terhadap berbagai aktivitas, minat, dan nilai-nilai. Tes ini pertama kali dikembangkan oleh Allen L. Edwards pada tahun 1959 dan telah mengalami beberapa revisi sejak saat itu.
EPPS umum digunakan sebagai konseling karir, penilaian kepribadian, dan pengembangan diri. Dalam tes ini, responden diminta untuk memilih di antara dua pernyataan yang paling mereka sukai, yang mewakili pilihan mereka terhadap berbagai aktivitas dan situasi. Berdasarkan pilihan yang mereka buat, keseluruhan profil preferensi pribadi seseorang dapat diketahui.
Hasil dari tes ini dapat membantu individu dalam memahami minat dan preferensi pribadi mereka, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk mengeksplorasi opsi karir yang sesuai atau untuk pengembangan pribadi secara keseluruhan.
3. SSCT
SSCT adalah singkatan dari Situational Strengths Test, yang merupakan jenis tes psikometri yang dirancang untuk mengevaluasi kekuatan seseorang dalam berbagai situasi tertentu. Tes ini digunakan untuk mengidentifikasi potensi, keterampilan, dan kecenderungan perilaku individu dalam berbagai konteks atau situasi kerja.
Dalam Situational Strengths Test, responden biasanya diberikan serangkaian skenario atau situasi yang realistis yang relevan dengan pekerjaan atau peran yang ditentukan. Mereka kemudian diminta untuk menanggapi situasi tersebut, baik dengan memilih dari serangkaian pilihan yang diberikan atau memberikan respons tertulis.
Penilaian kemudian dilakukan berdasarkan respons individu terhadap situasi-situasi ini, dengan fokus pada kekuatan, keterampilan interpersonal, penyelesaian masalah, dan gaya manajerial atau kepemimpinan yang mungkin ditunjukkan oleh responden. Hasil dari tes ini dapat digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan terkait penempatan kerja, pengembangan karyawan, atau pengembangan tim.
4. Rorschach
Rorschach Test adalah tes proyektif yang menggunakan serangkaian gambar yang tidak jelas atau inkblot untuk mengevaluasi aspek-aspek tertentu dari psikologi seseorang, terutama kepribadian dan pemikiran. Tes ini dinamai dari Hermann Rorschach, seorang psikiater Swiss yang menciptakannya pada tahun 1921.
Dalam tes Rorschach, peserta diminta untuk memberikan interpretasi subjektif terhadap serangkaian gambar inkblot yang disajikan secara berturut-turut. Respon peserta kemudian dianalisis untuk mengungkapkan pola-pola pikiran, perasaan, dan persepsi yang mendasarinya. Psikolog atau ahli menggambarkan elemen-elemen tertentu dalam respons peserta, seperti jenis tanggapan, lokasi tanggapan, dan penggunaan detail, untuk mencari petunjuk tentang kecenderungan kepribadian, tingkat kreativitas, atau bahkan kondisi kesehatan mental.
Meskipun Rorschach Test masih digunakan dalam praktik psikologi klinis dan penelitian, ada juga kritik terhadap validitas dan reliabilitasnya. Beberapa ahli meyakini bahwa interpretasi terhadap gambar inkblot ini dapat bervariasi secara signifikan antara ahli yang berbeda, dan beberapa menganggapnya tidak dapat diandalkan secara konsisten dalam mengungkapkan karakteristik kepribadian.
5. Tes Kepribadian Gambar
Tes kepribadian gambar adalah metode penilaian kepribadian yang menggunakan gambar-gambar atau gambar-gambar abstrak untuk memahami aspek-aspek tertentu dari kepribadian seseorang. Metode ini sering digunakan dalam konteks psikologi proyektif, di mana peserta diminta untuk memberikan interpretasi atau menyelesaikan gambar-gambar tertentu.
Terdapat beberapa jenis tes kepribadian gambar, di antaranya:
- Tes HTP (House-Tree-Person): Dalam tes ini, peserta diminta untuk menggambar gambar dari sebuah rumah, pohon, dan orang. Interpretasi gambar-gambar ini kemudian digunakan untuk mengungkapkan aspek-aspek tertentu dari kepribadian, seperti hubungan interpersonal, persepsi diri, dan emosi.
- Tes TAT (Thematic Apperception Test): Peserta diberikan serangkaian gambar yang biasanya menampilkan adegan atau situasi antropomorfik (yang menyerupai manusia). Peserta kemudian diminta untuk membuat cerita tentang gambar-gambar tersebut. Interpretasi cerita-cerita ini digunakan untuk memahami motif, keinginan, dan konflik yang mendasari kepribadian seseorang.
- Tes Drawing Completion: Dalam tes ini, peserta diberikan gambar-gambar yang tidak lengkap dan diminta untuk melengkapinya. Cara peserta menyelesaikan gambar-gambar ini dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan, kecenderungan, dan keinginan individu.
- Tes Rosenzweig Picture-Frustration Study: Dalam tes ini, peserta diberikan serangkaian gambar yang menunjukkan situasi-situasi yang menimbulkan frustrasi. Peserta kemudian diminta untuk memberikan respons atau menyelesaikan gambar-gambar tersebut. Tes ini dimaksudkan untuk mengungkapkan pola-pola perilaku yang mungkin muncul saat menghadapi frustrasi.
6. RIASEIC
RIASEC merupakan singkatan dari Realistic, Investigative, Artistic, Social, Enterprising, dan Conventional. Metode ini banyak digunakan untuk membantu individu dalam mengeksplorasi minat dan kepribadian mereka, serta memahami hubungan antara kecenderungan pribadi dengan berbagai jenis pekerjaan dan lingkungan kerja.
Baca juga: Apa itu Screening Karyawan? Bagaimana Tahapan dan Manfaatnya
- Realistic (R): Orang yang cenderung menyukai pekerjaan yang melibatkan keterampilan fisik, seperti memperbaiki mesin, bekerja dengan alat, atau aktivitas di luar ruangan.
- Investigative (I): Orang-orang yang tertarik pada penelitian, analisis, dan penyelesaian masalah. Mereka sering mengejar karir dalam ilmu pengetahuan, teknologi, matematika, atau bidang akademis lainnya.
- Artistic (A): Orang-orang yang cenderung kreatif dan ekspresif, sering memiliki minat dalam seni visual, musik, tulisan, atau desain.
- Social (S): Orang-orang yang tertarik pada interaksi manusia dan pekerjaan yang melibatkan membantu, mengajar, atau menyembuhkan orang lain. Mereka mungkin tertarik pada karir dalam bidang kesehatan, pendidikan, atau pelayanan sosial.
- Enterprising (E): Orang-orang yang cenderung memiliki semangat wirausaha dan kepemimpinan. Mereka suka mengambil risiko dan memiliki minat dalam penjualan, manajemen, atau pengembangan bisnis.
- Conventional (C): Orang-orang yang suka bekerja dengan detail, prosedur yang terstruktur, dan rutinitas yang jelas. Mereka sering mengejar karir dalam bidang keuangan, administrasi, atau manufaktur.
7. RMIB
RMIB atau Rothwell Miller Interest Blank merupakan salah satu tes kepribadian yang digunakan untuk mengevaluasi minat dan bakat seseorang terhadap berbagai jenis pekerjaan atau kegiatan. Tes ini mengukur preferensi individu terhadap 12 kategori pekerjaan yang umum dilakukan oleh manusia, seperti kegiatan ilmiah, kegiatan artistik, kegiatan persuasif, dan sebagainya.
Biasanya, tes RMIB terdiri dari sejumlah pernyataan atau pertanyaan yang harus dijawab oleh individu. Berdasarkan jawaban yang diberikan, tes akan menghasilkan profil minat yang mencerminkan preferensi individu terhadap berbagai jenis pekerjaan atau kegiatan.
8. Tes Enneagram
Tes Enneagram adalah alat evaluasi kepribadian yang digunakan untuk menentukan tipe kepribadian seseorang berdasarkan model Enneagram. Model Enneagram menggambarkan sembilan tipe kepribadian utama, yang masing-masing memiliki karakteristik unik, motivasi, kecenderungan, dan pola perilaku.
Proses tes Enneagram biasanya melibatkan serangkaian pertanyaan atau pernyataan yang dirancang untuk membantu individu memahami pola-pola kepribadian mereka sendiri. Jawaban-jawaban tersebut kemudian digunakan untuk menentukan tipe kepribadian dominan dan mungkin tipe-tipe lain yang ada dalam individu tersebut.
Tujuan dari tes Enneagram adalah membantu individu memahami diri mereka sendiri dengan lebih baik, termasuk kecenderungan, kelemahan, dan potensi yang dimiliki. Hal ini dapat membantu dalam pengembangan pribadi, manajemen emosi, interaksi sosial, dan pengembangan karier.
9. WAIS
WAIS adalah singkatan dari Wechsler Adult Intelligence Scale, sebuah tes kecerdasan yang dirancang khusus untuk mengukur tingkat kecerdasan pada orang dewasa. Tes ini pertama kali dikembangkan oleh David Wechsler pada tahun 1955 dan telah mengalami beberapa revisi sejak itu. WAIS adalah salah satu tes kecerdasan yang paling umum digunakan di dunia, dan sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk di bidang pendidikan, psikologi klinis, dan penelitian.
WAIS terdiri dari sejumlah subtes yang dirancang untuk mengukur berbagai aspek kecerdasan, seperti kemampuan verbal, kemampuan non-verbal, pemahaman, penalaran, dan pemrosesan informasi. Subtes-subtes ini kemudian digabungkan untuk menghasilkan skor total kecerdasan, serta skor-skornya di berbagai domain spesifik.
Tes WAIS biasanya diberikan secara individual oleh seorang psikolog atau profesional terlatih lainnya. Hasil dari tes ini dapat memberikan pemahaman yang mendalam tentang kekuatan dan kelemahan individu dalam berbagai aspek kecerdasan, serta memberikan informasi yang berharga untuk perencanaan pendidikan, penilaian klinis, dan intervensi psikologis.
10. Big Five Personality
Big Five Personality, juga dikenal sebagai Model Lima Besar atau Faktor Lima Besar, adalah kerangka konseptual dalam psikologi kepribadian yang menggambarkan dan mengukur lima dimensi utama kepribadian. Dimensi-dimensi ini mewakili ciri-ciri kepribadian yang luas dan mencakup berbagai aspek perilaku dan pengalaman individu. Lima dimensi utama dalam Model Lima Besar adalah:
- Neurotisisme (Neuroticism): Dimensi ini menggambarkan kecenderungan seseorang untuk merasakan emosi negatif, seperti kecemasan, depresi, dan ketegangan. Orang yang memiliki skor tinggi dalam neurotisisme cenderung rentan terhadap stres dan kesulitan mengatur emosi mereka.
- Ekstroversi (Extraversion): Dimensi ini mencerminkan tingkat keaktifan, energi, dan keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain. Individu yang ekstrovert cenderung sosial, bersemangat, dan mencari rangsangan dari lingkungan eksternal.
- Ketepatan (Conscientiousness): Ketepatan mencerminkan tingkat organisasi, disiplin, dan tanggung jawab dalam perilaku individu. Orang yang memiliki skor tinggi dalam ketepatan cenderung teratur, bertanggung jawab, dan memiliki motivasi untuk mencapai tujuan.
- Kesukaan (Agreeableness): Dimensi ini menggambarkan kecenderungan individu untuk bersikap ramah, kooperatif, dan simpatik terhadap orang lain. Orang yang menyukai memiliki kemauan untuk membantu dan bekerja sama dengan orang lain, serta cenderung memprioritaskan hubungan interpersonal yang harmonis.
- Keterbukaan untuk Pengalaman (Openness to Experience): Keterbukaan untuk pengalaman mencakup keinginan untuk menjelajahi dan berinteraksi dengan ide-ide baru, pengalaman, dan cara pandang. Orang yang terbuka terhadap pengalaman cenderung kreatif, inovatif, dan tertarik pada seni, budaya, dan pengetahuan baru.
Model Lima Besar telah menjadi salah satu kerangka konseptual yang paling dominan dalam penelitian kepribadian dan digunakan dalam berbagai konteks, termasuk psikologi, manajemen, dan sumber daya manusia. Tes kepribadian seperti tes Big Five sering digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi lima dimensi kepribadian ini pada individu.
11. Tes 4 Tipe Kepribadian Manusia
Yang terakhir ada tes 4 kepribadian manusia. Empat tipe kepribadian manusia tersebut adalah:
- Sanguinis (Sanguine): Orang yang ekstrovert, ceria, enerjik, dan sosial. Mereka cenderung bersemangat dan mudah beradaptasi dalam situasi sosial.
- Melankolis (Melancholic): Orang yang cenderung introspektif, detail-oriented, sensitif, dan perfeksionis. Mereka memiliki kecenderungan untuk mendalam dalam pemikiran dan emosi.
- Koleris (Choleric): Orang yang dominan, tegas, ambisius, dan memimpin. Mereka cenderung memiliki sifat-sifat pemimpin dan mudah terpengaruh oleh dorongan kuat mereka.
- Plegmatis (Phlegmatic): Orang yang santai, stabil, damai, dan tidak mudah terpengaruh oleh perubahan lingkungan. Mereka cenderung tenang, sabar, dan dapat diandalkan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, jenis-jenis tes kepribadian digunakan untuk mengevaluasi karakteristik psikologis seseorang. Tes minat, proyeksi, self-report, proyektif, normatif, dan objektif adalah beberapa jenis yang umum digunakan.
Setiap jenis tes memiliki pendekatan dan metode pengukuran yang berbeda, dengan kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pemilihan tes harus disesuaikan dengan tujuan pengukuran dan konteks penggunaannya.
Nah, Sobat TOGI dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk membantu menentukan tes yang paling sesuai untuk keperluan melamar pekerjaan, serta menginterpretasi hasil tes dengan lebih baik dalam konteks pengembangan karier atau penelitian psikologi ke depannya.
Klik di bawah ini untuk informasi tentang layanan kami selengkapnya