Baik relasional maupun non-relasional, setiap jenis database memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai salah satu jenis database NoSQl, MongoDB yang memiliki kelebihan karena kecepatan, kemudahan, dan fleksibilitas nya.

Meskipun sudah digunakan oleh perusahaan besar seperti Adobe, Ebay, Google, serta jutaan pengguna lain karena kelebihannya, MongoDB pun tidak lepas dari kekurangan yang perlu diperhatikan. Apa saja kelebihan dan kekurangannya? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Kelebihan MongoDB

1. Cepat & Sederhana

MongoDB menggunakan dokumen format JSON (JavaScript Object Notation) yang lebih ringan, Sehingga performa database yang ditawarkan jauh lebih cepat dibandingkan dengan SQL. Selain performanya yang lebih cepat, MongoDB menggunakan sintaks query yang sederhana dan mudah dipahami daripada SQL. Oleh karena itu, MongoDB sangat disukai karena kemudahan yang dimilikinya.

2. Skema Dokumen Lebih Fleksibel

MongoDB memiliki arsitektur skema yang dinamis untuk penyimpanan data yang tidak terstruktur. Model dokumen MongoDB memungkinkan hampir semua jenis struktur data untuk dimodelkan dan dimanipulasi dengan mudah. Pesatnya perkembangan dunia data membuat program database yang fleksibel sangat dibutuhkan untuk beradaptasi dengan perubahan.

3. Skalabilitas

MongoDB disebut memiliki kelebihan utama pada sisi skalabilitasnya. Kebutuhan penyimpanan data pada perusahaan tentu sangat bervariasi. Skalabilitas horizontal MongoDB menjadikannya basis data yang berguna bagi perusahaan yang membutuhkan database besar (big data). Karena MongoDB dikembangkan secara horizontal dengan membagi muatan kerja ke beberapa perangkat kerja sekaligus (sharding), database ini bisa meningkatkan kapasitas penyimpanan bila dibutuhkan.

4. Replikasi Database

MongoDB sudah mendukung replikasi data, sehingga pencadangan data ke beberapa server pun bisa dilakukan. Mencadangkan data dapat mencegah mencegah hilangnya data mengurangi downtime, dan memaksimalkan kinerja server.

Kekurangan MongoDB

1. Transaksi

Salah satu kelemahan dari MongoDB adalah tidak mendukung transaksi. Hal itu dikarenakan MongoDB menggunakan ACIS (tomicity, Consistency, Isolation, and Durability) yang tidak memerlukan transaksi. Meskipun aplikasi yang membutuhkan transaksi semakin sedikit, tapi masih ada beberapa yang membutuhkan transaksi untuk memperbarui dokumen. Untuk mengurangi risiko kerusakan data, MongoDB tidak bisa diandalkan dalam hal ini.

2. Menghabiskan Banyak Memori

Kurangnya fungsionalitas menyebabkan program database ini mengalami duplikasi data, Semakin banyak data yang terduplikasi, semakin banyak pula ruang memori yang dihabiskan.

3. Indeks

Menikmati kecepatan dan kinerja tinggi MongoDB sangat memungkinkan jika indeks yang dilakukan tepat.  Jika indeks yang diimplementasikan kurang tepat, maka performa MongoDB pun akan berjalan sangat lambat.

Baca Juga: Kenali Bahasa Pemrograman Julia yang Penting untuk Data Science


Klik dibawah ini untuk informasi tentang IT Training dan Info Loker seputar IT