Menjadi seorang developer tentunya memiliki banyak tuntutan dalam proses implementasinya. Berbagai macam kesalahan perlu dihindari agar developer dapat mencapai hasil akhir yang memuaskan, dan sesuai keinginan klien ataupun perusahaan.

Nah, berikut kami rangkumkan kesalahan yang umum dilakukan oleh developer. Yuk, simak!

Beberapa Kesalahan yang Sering Dilakukan Oleh Developer

1. Tidak Ada Perencanaan Matang

Kesalahan yang sering kali dilakukan developer terutama para pemula adalah tidak adanya perencanaan awal yang matang, seperti dokumen persyaratan spesifikasi software, rencana proyek, rencana bisnis, dan desain sistem.

2. Salah Memilih Metode Pengembangan

Dalam proses pengembangan, developer akan dihadapkan dengan beberapa tantangan. Seperti memilih aplikasi yang ingin dikembangkan, seperti native atau hybrid. Native adalah aplikasi yang dibangun dengan bahasa pemrograman spesifik untuk platform tertentu. Hybrid adalah aplikasi yang ditransformasikan menjadi kode native pada platform iOS atau Android.

Native seringkali dianggap sebagai aplikasi yang lebih baik. Namun developer harus menyesuaikannya dengan kebutuhan dan melakukan riset, mana metode yang cocok untuk pengembangan yang diinginkan.

3. Terlalu Banyak Fitur

Aplikasi yang memiliki banyak fitur memang terdengar menarik. Namun, faktanya, menambahkan banyak fitur dapat memperburuk kinerja aplikasi. Semakin banyak fitur yang diisi, semakin lambat pula kinerja aplikasi. Banyaknya fitur juga dapat mengakibatkan crashing pada aplikasi.

Untuk mencegah hal tersebut, akan lebih baik jika developer berfokus pada inti aplikasi yang dibuat dan menyempurnakan fitur inti tersebut untuk memuaskan user.

4. Tidak Melakukan Pengujian

Banyak developer melewatkan proses pengujian aplikasi, padahal hal tersebut dapat merusak aplikasi.User akan meninggalkan aplikasi jika terlalu lama atau gagal menjalankan loading. Untuk itu penting dilakukannya pengujian performa sebelum meluncurkan aplikasi.

5. Mengabaikan Standar Web dan SEO

Developer pemula mungkin akan membuat kesalahan dengan melupakan interoperabilitas, aksesibilitas, dan kegunaan dari sebuah situs. Seperti DOCTYPES yang tidak sesuai, HTM yang tidak berlaku, tidak melakukan validasi kode, dan lain sebagainya.

Sementara itu, SEO dapat membantu mesin pencarian untuk mengenali situs atau aplikasi. Dari sisi teknis, SEO harus dioptimasi oleh developer. Seperti memastikan kode W3C diverifikasi, menggunakan sitemap.xml, dan menyertakan meta viewport dan meta tag yang diperlukan.

Baca Juga: 7 Skill yang Wajib Dikuasai Oleh Data Engineering Pemula


Klik dibawah ini untuk informasi tentang IT Training dan Info Loker seputar IT