Tak dapat dipungkiri, kehadiran teknologi memang sangat bermanfaat dalam menunjang aktivitas manusia sehari-hari. Kini, semua dapat dilakukan melalui program pada smartphone atau komputer. Lantas, bagaimana langkah-langkah membuat software?

Tentunya, membuat software tidaklah mudah. Dibutuhkan analisis yang baik untuk menciptakan software yang siap digunakan oleh banyak orang. Dalam membuat sebuah software, terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan oleh developer, baik itu pemula maupun profesional. Berikut tahapannya. Yuk, simak!

Langkah-Langkah Membuat Software Untuk Developer Pemula

Langkah-langkah Membuat Software

Sebelum kita membahas langkah-langkah membuat software, ketahui terlebih dahulu bagian dari software. Software yang sederhana setidaknya memiliki tiga bagian, yaitu :

  1. Input – Memasukan data.
  2. Proses – Mengolah input.
  3. Output – Keluaran program, kebutuhan yang diharapkan.

Setelah mengetahui bagian dari software, saatnya masuk ke tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam membuat software. Sebagai berikut :

1. Requirement Analysis

Pada tahapan ini, proses pendefinisian masalah dilakukan. Tujuan dari analisa kebutuhan adalah untuk mengetahui permasalahan apa saja yang mungkin terjadi dalam sistem. Selain itu, tahapan ini dilakukan untuk mengetahui program apa yang diinginkan oleh user. Analisis kebutuhan user dapat dilakukan dengan berbagai metode, yaitu observasi, wawancara, atau menggunakan sampel.

2. Planning

Tahapan perencanaan dilakukan agar waktu pembuatan software menjadi lebih efisien. Perencanaan didefinisikan sebagai langkah-langkah apa saja yang dilakukan program dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Perencanaan dapat berupa penyusunan jadwal kerja, pembagian tugas, dan algoritma dari program yang akan dibuat.  

3. Design

Pada tahap ini UI/UX bekerja sama dalam merancang desain software berdasarkan hasil analisis kebutuhan user. Desain berupa flowchart atau prototype yang kemudian diserahkan kepada programmer untuk dibuat menjadi sebuah program atau software.

4. Implementation

Implementasi mencakup penulisan kode program yang dilakukan developer. Kode yang ditulis berdasarkan desain flowchart yang sudah dibuat.

5. Documentation

Setelah tahap coding selesai, sangat disarankan untuk membuat dokumentasi. Dokumentasi berfungsi sebagai pedoman untuk proses pengembangan software. Dokumentasi ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk mempresentasikan software kepada client.

6. Testing

Software yang sudah dibuat akan diuji coba dan dievaluasi melalui tahapan testing ini. Pengujian dilakukan untuk mengukur kualitas software. Ada beberapa testing/pengujian yang dilakukan, yaitu :

  • Unit Testing

pengujuan pertama yaitu menguji setiap unit dan modul yang terdapat dalam program.

  • Integration Testing

Menguji integrasi komponen software yang sudah dikombinasikan. Tahap ini dilakukan untuk memastikan komponen dapat berinteraksi dan berjalan dengan baik.

  • Validation Testing

Menguji input yang diberikan ke dalam software, dan memastikan input dapat diselesaikan dengan baik.

  • System Testing

Tahapan ini menguji performa dari keseluruhan program. Apakah program dapat berjalan dengan baik dan memenuhi syarat dari user.

7. Deployment

Tahap ini dilakukan ketika pengujian sudah selesai dilakukan, dan software sudah layak untuk dirilis dan digunakan.

8. Maintenance/Update

Tentunya, jika software sudah berhasil dibuat dan diluncurkan, perawatan dan pembaruan pun harus tetap dilakukan.

Baca Juga: Kenali Apa itu CI/CD yang Wajib Diketeahui Oleh IT Developer


Klik dibawah ini untuk informasi tentang IT Training dan Info Loker seputar IT