Budaya kerja menjadi cerminan bagaimana nilai-nilai yang ada pada suatu perusahaan. Hal itu terlihat dari bagaimana para karyawan maupun orang-orang yang terlibat di dalamnya berperilaku. Tentu, ada sumber-sumber yang memengaruhi budaya kerja itu sendiri.
Menurut Tosi, Rizzo, Carroll (1994), budaya kerja dipengaruhi oleh 4 faktor, yaitu:
- Pengaruh umum dari luar yang luas
- Pengaruh dari nilai-nilai yang ada di masyarakat (societal values)
- Faktor-faktor spesifik dari organisasi
- Nilai-nilai dasar dari koalisi dominan
Lebih lanjut, secara garis besar sumber-sumber dari budaya kerja ada 3, yaitu:
1. Pengaruh eksternal yang luas (broad external influences)
Pengaruh eksternal yang luas mencakup sumber budaya yang tidak bisa atau sedikit sekali bisa dikendalikan oleh perusahaan. Misalnya pengaruh dari lingkungan alam sekitar, seperti musim yang berbeda-beda di tiap negara, ada yang punya 4 musim dan ada pula negara yang beriklim tropis seperti Indonesia. Meski di luar perusahaan, pengaruh eksternal ini juga cukup membentuk budaya kerja yang ada di dalam perusahaan untuk bisa menyesuaikan dengan alam atau pengaruh eksternal lainnya, seperti sejarah yang membentuk masyarakat.
2. Nilai-nilai masyarakat dan budaya nasional (social values and national culture)
Tentunya budaya kerja dipengaruhi pula oleh nilai-nilai atau keyakinan yang dominan dalam masyarakat. Mau tidak mau, perusahaan akan menyesuaikan diri dengan budaya yang ada di masyarakat. Contoh dari nilai-nilai masyarakat yang berpengaruh terhadap budaya kerja seperti nilai-nilai kebebasan individu, kolektivisme, kesopansantunan, kebersihan, dan lain sebagainya.
3. Unsur-unsur khas dari organisasi (organization specific elements)
Unsur-unsur khas dari organisasi ini terbentuk dari bagaimana perusahaan mengatasi masalah yang ada di dalam atau di luar perusahaan. Jadi misalkan saja perusahaan sedang mengalami permasalahan biaya produksi yang terlalu tinggi. Perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memangkas biaya produksi dengan menghemat pengeluaran bahan baku produksi. Dan ternyata dengan menghemat pengeluaran bahan baku tersebut, perusahaan berhasil mengatasi masalah biaya produksinya yang terlalu tinggi tadi. Maka dengan demikian, nilai bekerja dengan lebih hemat yang dilakukan tadi bisa menjadi unsur-unsur khas dalam perusahaan.
Nah itulah sumber budaya kerja secara garis besar. Seperti yang telah kita ketahui diatas yaitu: pengaruh eksternal yang luas, nilai-nilai masyarakat dan budaya nasional dan unsur khas dari organisasi.
Semoga bermanfaat 🙂
Leave A Comment