Sistem operasi open source menjadi istilah yang banyak dicari berbarengan dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Keberhasilan pengoperasian komputer tidak lepas dari baiknya kinerja suatu sistem operasi.
Sistem operasi berfungsi menghubungkan perintah dari manusia sebagai pemakai dengan hardware komputer. Sistem operasi open source merujuk pada lisensi yang memperbolehkan pemakainya mengubah, menambahkan atau menutupi kekurangan suatu sistem. Setidaknya ada 30 jenis open source yang populer di kalangan programmer, yang selengkapnya kami jelaskan di bawah ini.
30 Jenis Sistem Operasi Open Source
1. UNIX
Sering mendengar kata LINUX? Ternyata LINUX merupakan hasil dari pengembangan UNIX oleh Multiplexed Information and Computing Service atau Multics project. Adalah American Telephone and Telegraph atau AT&T, General Electric (GE), and Massachusetts Institute of Technology (MIT), yang mengembangkannya dengan mengandalkan pembiayaan dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat. UNIX sudah jarang dipakai sebab banyak yang memilih LINUX.
2. Berkeley Software Distribution (BSD)
Lebih populer dengan FreeBSD, sistem operasi ini menyerupai UNIX dan siapa saja bisa memperolehnya secara cuma-cuma.
3. Sun Solaris
Sun MicroSystem mengembangkan Sun Solaris yang juga merupakan turunan dari UNIX. Terdapat dua keunggulan Sun Solaris. Yang pertama, Free Redistribution, yang memperbolehkan pemakainya membeli atau memberikan lisensi OS ini ke orang lain. Kedua, Derived Work, yang mengizinkan pemakainya mengubah kode lalu memberikannya ke publik.
4. Debian
Ian Murdock pertama kali memperkenalkan Debian pada 1998. Debian adalah nama istrinya sendiri. Debian termasuk sistem operasi yang hidup hingga sekarang dimana penggunanya sering bertukar pikiran tentang masalah bug dan lainnya. Mereka bertemu dalam milis dan forum agar setiap permasalahan yang ada dapat cepat ditangani. Debian dapat digunakan secara gratis. Ia dikembangkan secara mandiri tanpa mencontoh sistem operasi yang sudah ada. Debian masuk ke dalam sistem operasi berbasis kernel Linux. Berkat lisensi GNU, Debian bebas dipergunakan. Debian GNU/Linux merupakan distro non komersial yang diterbitkan oleh sukarelawan di seluruh dunia. Paketnya dapat diterbitkan setiap saat dan diperbaharui tergantung pada kesiapan relawannya.
5. Linux Mint
Masih seputar Linux, Linux Mint dikhususkan untuk komputer PC. Dengan basis yang sama, yakni Linux, Linux Mint memakai kernel inti Ubuntu sehingga pemakai Ubuntu juga bisa menerapkannya pada OS Linux Mint.
6. RedHat
RedHat menjulang di kalangan developer Linux sebab menyediakan pelatihan, sertifikasi dan dukungan teknis bagi penggunanya. Perusahaan besar banyak yang menggunakan RedHat berkat hal di atas selain memberikan software gratis dan menjadi ruang berkumpulnya peretas kernel. Keunggulan khas RedHat terletak pada ketersediaan software pengelolaan paket pada sistem Linux untuk pemakainya sekaligus berfungsi sebagai tolok ukur de facto dalam pemaketan distro turunannya.
7. WinLinux
Sistem operasi open source berikutnya adalah WinLinux yang dibuat untuk dipakai di partisi DOS berbasis Windows. WinLinux menyerupai software yang beroperasi di dalam OS Windows.
8. Mandriva
Sistem ini merupakan turunan dari RedHat Linux yang sangat cocok bagi pemula yang baru mengenal Linux dan pengguna komputer desktop. Mandriva sendiri dimaksimalkan untuk Pentium. Produsennya adalah MandrakeSoft yang sayangnya kalah dari Hearst Corporation mengenai penggunaan nama “Mandrake”. Setelah membeli Connectiva, MandrakeSoft kemudian menamainya sebagai Mandriva. Salah satu keunggulan Mandriva adalah sistem ini dapat dipakai dalam berbagai bahasa. Selain itu, Mandriva menyediakan banyak pengembangan dan aplikasi pra konfigurasi bagi penggunanya.
Baca juga: Mengenal Apa itu Open Source dan Perbedaannya Dengan Closed Source
9. SuSE
Singkatan dari Software-und System-Entwicklung dalam bahasa Jerman, SuSE kini dimiliki oleh Novel, Inc. Bagi pengguna di Indonesia, SuSE begitu berarti sebab sistem inilah yang pertama kali mendukung Bahasa Indonesia. SuSE berarti pengembangan perangkat lunak dan sistem. Ia dipilih untuk menghormati insinyur Konrad Zuse. Developer mengaitkan SuSE dengan salah satu keunggulannya yakni Yet Another Setup Tools atau YaST yang berfungsi untuk mengkonfigurasi sistem.
10. Linux Ubuntu
Ubuntu terinspirasi dari konsep ideologi di Afrika Selatan. Berasal dari bahasa kuno Afrika, Ubuntu bermakna “kemanusiaan untuk selamanya” atau “saya dibentuk oleh kita semua.” Ubuntu merupakan turunan dari Debian dengan fungsi khusus untuk menginspirasi nilai Ubuntu ke dunia software.
Ubuntu bisa dipakai untuk desktop atau pun server. Pengguna bisa memakai Ubuntu untuk beragam arsitektur komputer, seperti PC (Intel x86), dan PC 64-bit (AMD64). Kelebihan lainnya, dengan hanya satu keping CD, pengguna Ubuntu sudah bisa menjelajahi 16 ribu software di dalamnya, seperti spreadsheet dan peralatan untuk bahasa pemrograman.
11. PC Linux OS
Bagaimana jika PC, Linux, dan Operating System bergabung menjadi satu? PCLinuxOS adalah jawabannya. Fitur di dalamnya mencakup antarmuka GUI yang menyerupai Windows sehingga tercipta transisi pemakai yang mulus dari Windows ke Linux.
12. Turbo Linux
Sistem operasi open source Turbo Linux banyak dipakai perusahaan dan individual di Jepang dan di seantero Asia. Penggunaannya yang paling umum adalah untuk workstation dan server, khususnya untuk pemakaian clustering dengan orientasi yang condong ke perusahaan. Anda bisa memilih rangkaian produknya, seperti TurboLinux Workstation untuk desktop.
13. Linux Fedora
Kata “fedora” mengambil nama jenis topi atau fedora yang dipakai pria di logo RedHat. Masih dari Linux, Linux Fedora adalah distro yang berbasis RPM dan YUM yang beberapa kali mengalami perubahan nama. Dari rilis perdana hingga ke-6, nama yang dipakai adalah Fedora Core. Barulah pada rilis ke-7, namanya menjadi Fedora. Pengguna sistem ini akan terbantu dengan dukungan pembaharuan yang berkala, fitur keamanan SELinux, dan dukungan Fastboot.
14. Sabayon
Sistem operasi open source ini dibuat di Trentino, Italia. Masih merupakan salah satu distro Linux, Sabayon mengambil ide dari hidangan penutup asal Italia dengan bahan pembuat berupa telur kuning, gula, dan alkohol manis.
15. Damn Small Linux atau DSL
Sematan kata “small” atau mini dalam DSL bukan tanpa alasan. Sebagai salah satu distro Linux, DSL mempunyai paket instalasi yang hanya 50 MB. Bahkan, DSL dapat diunduh di USB flashdisk dengan kapasitas minimal 128 MB.
16. CentOS
CentOS merupakan singkatan dari Community Enterprise Operating System dengan basis yaitu Red Hat Enterprise Linux atau RHEL.
17. Dreamlinux
Satu lagi sistem operasi open source yang merupakan turunan Debian. Kali ini, sistem ini dikembangkan di Brazil. Dreamlinux mengandung tampilan antarmuka yang menyerupai Mac OS X.
18. Puppy Linux
Sudah bisa ditebak, disebut Puppy Linux sebab menonjolkan maskot bernama “Puppy” yang merupakan seekor Chihuahua asli. Yang menarik dari sistem ini adalah ia sangat memprioritaskan kemudahan pemakaian dalam Linux Live CD yang berukuran sangat kecil.
19. Slackware
Slackware dibuat oleh Patrick Volkerding yang awalnya hanya untuk kebutuhan pribadi. Ada dua faktor yang melejitkan namanya dulu. Yang pertama, sang pembuat sudah benar-benar menguji semua isinya, baik berupa kernel, library, hingga aplikasinya. Kedua, terdapat anjuran dari Slackware agar setiap penggunanya mengunduh software dari sumber resmi untuk mempermudah sistem dalam mengoptimalkan setiap programnya. Atas dasar itulah, Slackware masih menjalankan libc5 bukan glibc2 seperti yang ditempuh distro Linux lainnya. Slackware sangat memperhatikan desain yang sederhana dan stabil digunakan.
20. Knoppix
Diambil dari nama pendirinya, Klaus Knopper, Knoppix menggunakan Debian Linux yang bisa dioperasikan melalui CD-ROM tanpa harus mengunduhnya di hard disk. Knoppix mengandung aplikasi yang sangat komplit untuk membantu penggunanya secara maksimal meski terbatas dari segi ruang dalam hard disk. Sedangkan kelemahannya, Knoppix membutuhkan memori sangat besar, yakni 96 MB, agar bisa memanfaatkan mode grafisnya.
21. Gentoo
Gentoo diambil dari jenis penguin yang bisa berenang sangat gesit. Ini pas untuk menggambarkan visi Gentoo yang ingin mengoptimalkan kecepatan. Gentoo sebelumnya bernama Enoch yang berganti menjadi nama yang sekarang sebab sesuai dengan tujuan kecepatan tersebut. Gentoo adalah sistem operasi open source yang menggunakan paket sistem manajemen Portage. Agar bisa cepat, pihak Gentoo harus merangkum semua software.
22. Foresight
Nama “foresight” mengandung visi distro Linux yang ingin menghadirkan update software ke pengguna lebih dahulu dari distro lainnya. Foresight menghadirkan fitur rolling update dengan Conary sebagai package manager.
23. Freespire
Berawal dari ketidaksengajaan, Freespire menjelma menjadi distro tersendiri sejak kemunculannya pada Agustus 2005. Nama Freespire mempunyai jalan yang cukup unik. Freespire berasal dari kata Linspire yang awalnya dinamakan Lindows. Dianggap mirip dengan Windows, Microsoft melayangkan gugatan. Microsoft kalah di pengadilan lalu membayar US$20 juta agar pihak Lindows menggantinya menjadi Linspire. Freespire sendiri adalah versi gratis dari Linspire.
24. Xandros
Sistem operasi open source ini mengambil nama sebuah kepulauan di Yunani bernama Andros. Xandros Linux merupakan distro Linux yang berbasis pada sistem KDE. Pengguna Linux baru atau yang baru berpindah dari Windows akan sangat terbantu berkat tampilannya yang menyerupai OS Windows. Xandros menonjol berkat
Meskipun berbasis Linux, Xandros memiliki integrasi lebih baik dengan jaringan Windows, mampu menjalankan aplikasi Office XP, mampu meresize partisi NTFS saat instalasi, dan lainnya. Sayangnya, sistem operasi Xandros tidak dirilis secara gratis, atau lebih tepatnya bersifat komersial.
25. gOS
gOS merupakan perpaduan antara Google dan distro Linux. Bahkan huruf “g” dalam gOS diambil dari Google. gOS merupakan singkatan dari Good OS LLS sebagai pembuat distro ini.
26. Backtrack
Sedikit berbeda dari sistem operasi open source diatas, Backtrack mempunyai keunggulan dari segi keamanan. Di dalam Backtrack terkandung beragam alat keamanan sistem dan forensik sehingga memang unggul dari segi ini.
27. Kali Linux
Dengan kernel inti Debian, Kali Linux menggunakan .deb untuk pengelolaan paket software di dalamnya. Inilah yang membedakan Kali Linux dengan Backtrack yang memakai kernel inti Ubuntu.
28. Lycoris
Dari segi tampilan, Lycoris banyak menyerupai Windows XP, seperti dari segi warna, ikon, dan fasilitas lainnya. Lycros mengandung paket distro Linux bernama Desktop /LX dengan fasilitas Internet Rapid Installer for Software atau IRIS. Fungsinya adalah untuk memperbaharui OS Linux dengan software baru. Sayangnya, Lycoris harus dibeli terlebih dahulu.
Baca juga: 7 Kelebihan Open Source yang Sangat Bermanfaat bagi Programmer
29. Kuliax
Kuliax Project membuat Kuliax untuk mendukung pendidikan universitas. Kuliax merupakan sistem operasi open source dengan distro Linux LiveCD dengan basis Debian GNU/Linux dan Knoppix. Pengguna desktop sudah bisa menggunakannya sebab Kuliax telah dioptimasi untuk piranti jenis ini.
30. Android
Android masuk ke dalam sistem operasi open source yang berasal dari kernel inti Linux. Developer Android dari Google dapat mengubah kernel Linux untuk memenuhi kebutuhan mereka. Linux memberikan sumber kode untuk developer Android. Mereka juga bisa langsung memanfaatkan sistem operasi yang sudah dikembangkan secara baik. Yang perlu diketahui, Android merupakan sistem operasi mobile berbasis Linux yang tidak bisa dipakai pada distro Linux lainnya. Sebaliknya, Anda tidak bisa mengoperasikan software di komputer Linux pada Android.
TOG Indonesia Adalah Salah Satu Perusahaan IT Solution Terbaik di Indonesia
TOGI (Triple One Global Indonesia) merupakan perusahaan IT Solution bagi setiap bisnis yang ingin berkembang dengan pesat. Dalam menghadapi tantangan global di era industri 4.0, TOGI siap memberikan solusi layanan IT yang dibutuhkan oleh semua perusahaan supaya dapat bersaing ketat dalam ekonomi digital yang sangat diperlukan untuk proses bisnis kedepannya. Kami memberikan layanan IT solution terpadu kepada Anda dengan tenaga-tenaga profesional IT yang berpengalaman.
Bagi Anda para Job Seeker, kami siap membantu Anda dalam menemukan pekerjaan impian sebagai seorang Programmer. Sedangkan bagi Anda bisnis owner, kami memiliki talenta-talenta terbaik di bidang IT, sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda seperti : IT Consulting, IT Developer, Software Tester, Project Manager, Business Analyst, System.
Leave A Comment