Apakah Anda ingin mempelajari cara coding? Untuk itu Anda harus mengetahui bagaimana trik coding yang tepat dan efisien sehingga Anda tidak perlu lama belajar cara coding yang baik. Meskipun Anda seorang pemula, bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dapat menguasai ilmu coding. Namun pertanyaannya Anda harus mulai dari mana?

Inilah mengapa banyak orang awam yang seringkali bingung pada saat hendak belajar coding dasar. Dunia programming memang akan terus berkembang, maka dari itu jika Anda tidak segera belajar, maka Anda akan tertinggal bahasa pemrograman yang mungkin saja nanti akan bermunculan versi barunya.

Kunci supaya Anda dapat mempelajari coding dengan efektif adalah belajar secara konsisten dan tekun. Seperti peribahasa “bisa karena terbiasa” memang benar dan berhubungan dengan trik untuk belajar coding. Untuk artikel kali ini, TOGI akan memberikan trik coding bagi Sahabat TOGI yang masih awam terhadap dunia coding, meng-coding. Tidak perlu berlama-lama, simak pemaparannya yang dikutip dari niagahoster berikut ini yuk!

Keuntungan Belajar Coding

Mengapa susah-susah harus belajar coding? Tahukah Anda, seperti beberapa penjabaran di atas sebelumnya, bahwa karena kebutuhan akan programmer, dewasa ini begitu pesat, maka diperlukan banyak programmer yang handal dan siap untuk bekerja memenuhi kebutuhan SDM di bidang teknologi dari banyak perusahaan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Seiring banyaknya lowongan kerja (loker) yang mengkhususkan di bidang IT terutama posisi programmer, maka kebutuhan akan posisi ini sangat banyak. Meski demikian, loker yang ada tidak diimbangi dengan ketersediaan SDM programmer. Sehingga, peluang untuk bekerja bagi para ahli bahasa pemrograman ini masih terbuka lebar.

Tapi tenang, saat ini tidak perlu lulus kuliah untuk dapat menjadi seorang programmer, karena kemampuan ini bersifat hard skill, maka Anda pun dapat mempelajari coding tanpa perlu menempuh pendidikan di bangku kuliah.

Nah, berikut ini adalah beberapa keuntungan jika Anda belajar coding, di antaranya adalah:

  • Dapat mengasah kemampuan dalam logika dan kemampuan mengatasi masalah;
  • Dapat meningkatkan pemahaman di dalam proses dan kreativitas suatu pekerjaan;
  • Dapat menciptakan sesuatu hal yang berhubungan dengan teknologi dan bermanfaat;
  • Dapat meningkatkan prospek karir sebagai programmer dengan cerah;
  • Bisa mendapatkan peluang penghasilan tinggi dengan menjadi seorang programmer;
  • Dapat melakoni pekerjaan sebagai seorang programmer dari mana saja secara remote.

Nah, menarik bukan? Untuk itu, apabila Anda memiliki ketertarikan di bidang ilmu programming, maka sebaiknya pelajari 10 tips untuk belajar coding bagi pemula berikut ini!

  1. Mengenali jenis-jenis developer;
  2. Mengetahui perbedaan tentang bahasa pemrograman;
  3. Memahami konsep dasar coding;
  4. Memulai dengan HTML;
  5. Mencoba membuat desain dengan CSS atau SCSS;
  6. Memahami JavaScript;
  7. Mempelajari skill PHP;
  8. Memperluas kemampuan coding;
  9. Meng-upgrade skill coding;
  10. Menciptakan program yang solutif.

Ingin tahu penjelasan detailnya? Yuk simak satu per satu! Nah, berikut ini adalah penjelasan detailnya satu-persatu Sahabat TOGI, simak baik-baik ya!

1. Mengenali Jenis-Jenis Developer

Pertama-tama untuk belajar coding, Anda harus tahu mengenai developer. Terutama mengenai jenis-jenis developer atau orang yang bertugas mengembangkan suatu website atau aplikasi. Sebab, coding untuk masing-masing tipe developer bisa saja berbeda.

Berikut ini adalah beberapa jenis developer yang ada:

  • Full-stack developer: bertanggung jawab untuk mengurusi sisi frontend dan back-end dari sebuah website atau aplikasi. Full-stack developer wajib menguasai keahlian bidang front-end dan back-end developer.
  • Front-end developer: bertanggung jawab untuk mengembangkan website dari sisi tampilan dengan menggunakan bahasa pemrograman HTML, CSS, JavaScript, dan lain-lain.
  • Back-end developer: memiliki tanggung jawab untuk mengatur bagian belakang website atau aplikasi, Seperti; server, penerimaan data dari front-end, dan lain-lain.

Lantas, manakah yang paling sesuai bagi Anda? Semuanya tergantung dari minat dan niat Anda. Jika Anda lebih suka untuk menata tampilan, maka perdalam lah mengenai wawasan front-end. Tetapi apabila Anda berminat untuk membangun logika sistem, maka back-end adalah pilihan yang tepat untuk Anda. Kemudian jika Anda tertarik untuk mempelajari keduanya, maka full-stack developer merupakan pilihan yang sesuai untuk Anda.

2. Mengetahui Perbedaan Tentang Bahasa Pemrograman

Banyak masyarakat yang mengira jika semua cara yang digunakan untuk membuat website atau aplikasi adalah bahasa pemrograman. Padahal, belum tentu, juga. Meski sama-sama digunakan untuk berkomunikasi dengan komputer, tetapi terdapat berbagai tipe bahasa:

  • Bahasa Script: merupakan serangkaian perintah komputer yang dapat dieksekusi secara otomatis;
  • Bahasa markup:  adalah bahasa komputer yang terdiri dari beberapa kumpulan kode untuk mengatur tentang struktur dan bagaimana informasi nantinya akan ditampilkan;
  • Bahasa style sheet: adalah sebuah bahasa komputer untuk menata tentang presentasi sebuah konten. Mulai dari layout, font, warna, dan lain-lain;
  • Bahasa pemrograman: merupakan bahasa komputer yang terdiri dari beberapa rangkaian aturan (string) untuk menghasilkan suatu output tertentu. Khususnya dalam fungsinya untuk mengembangkan suatu website, software, apps, dan lain-lain.

Supaya makin jelas, pahami dan cek kelompok dari masing-masing bahasa pemrograman berikut ini:

Mulai saat ini, jangan sampai tertukar lagi ya mengartikan bahasa pemrograman serta fungsinya masing-masing. Dengan masuk lebih dalam, maka berikutnya Anda akan belajar memahami mengenai konsep coding dasar. Oleh karenanya, dengan memahami bahasa pemrograman dan fungsinya masing-masing Anda akan memahami konsep dasar coding.

3. Memahami Konsep Dasar Coding

Meskipun bahasa pemrograman itu bermacam-macam jenisnya, tetapi Anda tetap masih bisa mempelajari semuanya lho! Beruntungnya terdapat konsep yang menjadi tulang punggung keseluruhan bahasa komputer tersebut. Dengan berhasil memahami konsep ini, maka dalam melaksanakan belajar coding tentu akan jauh lebih mudah. Bahkan, pada saat Anda melakukan transisi ke dalam bahasa pemrograman lainnya, contohnya adalah sebagai berikut:

  • Variable: merupakan suatu wadah penyimpanan dengan nama yang mewakili tipe data tertentu. Misalnya saja, tipe data string yang bertugas untuk diwakili oleh variable $value;

  • Control structure: adalah suatu blok atau grup yang berisi tentang variabel dan perintah tertentu. Saat suatu baris kode ditulis, maka komputer akan membaca dan mencari perintah mana yang perlu untuk dilakukan;

  • Data structure: adalah suatu metode tertentu untuk menyimpan hingga mengolah suatu data atau variabel secara efisien. Contohnya adalah developer hanya perlu membuat satu variabel untuk menampung seluruh data (List), daripada satu variabel untuk satu data saja;

  • Syntax: Merupakan seperangkat aturan yang bertugas untuk mengatur bagaimana ejaan suatu perintah atau bahasa dapat diterjemahkan oleh komputer. Misalnya, dengan menggunakan ejaan <>, ( ), @, dsb;

  • Tools: adalah program komputer yang akan Anda pergunakan untuk membangun hingga mengeksekusi sebuah kode. Misalnya saja: Android Studio, Atom by Github, dan lain-lain.

Apabila Anda belum terlalu memahami penerapan kelima konsep di atas, tidak masalah kok! Pada bagian Contoh Coding nanti, Anda akan melihat bagaimana penerapan coding dari beberapa bahasa pemrograman yang ada.

4. Mulai dengan HTML Memahami JavaScript

Trik coding berikutnya adalah mencoba mulai dari mempelajari HTML. Umumnya para developer mengawali kemampuannya dari menguasai bahasa markup ini. Mengapa demikian? Sebab, HTML memang merupakan suatu basic dari halaman website apapun itu. Yang artinya adalah, hampir semua website yang ada di dunia melibatkan kode HTML untuk membangun struktur tampilan yang ada di dalamnya.

Namun untungnya, bahasa markup ini cukup mudah untuk dimengerti. Sintaknya cukup simple, bagi pemula disarankan untuk belajar coding dengan mengeksplor HTML terlebih dahulu. Apalagi versi dari HTML ini terus selalu diupdate. HTML5 merupakan versi terbaru perbaikan HTML. Sehingga, sintaknya jauh lebih sederhana, namun minim adanya error.

5. Mencoba Membuat Desain dengan CSS atau SCSS

Belajar secara bersamaan dengan HTML sah-sah saja, termasuk belajar CSS. Dapat dibilang bahwa, HTML dan CSS adalah satu rangkaian. HTML membuat kerangka tampilan website, sedangkan tugas CSS mendekorasi tampilannya. Dengan memahami prinsip keduanya, maka Anda telah dapat membuat tampilan website secara sederhana Sahabat TOGI!

Namun jika Anda ingin mendesain website dengan lebih cepat dan mudah, dapat juga menggunakan SCSS. SCSS atau disebut Sassy CSS adalah sintaks terbaru dari SASS (Syntactically Awesome Style Sheets). SASS merupakan preprocessor CSS, yakni suatu program untuk mengolah data menggunakan syntax tertentu dengan output CSS.

6. Memahami JavaScript

Setelah Anda mulai bisa mendesain website, maka naik level untuk memahami JavaScript. Trik coding ini wajib untuk Anda kuasai dan lakukan jikalau tak ingin situs terlihat biasa saja. Mengapa? Sebab, JavaScript dapat membuat suatu situs menjadi lebih interaktif dan responsive di berbagai device. Situs Anda nanti akan dapat menampilkan suatu animasi, image carousel, menu dropdown, navigasi yang menarik, dan lain-lain.

Untuk dapat lebih mudah mengkombinasikan HTML, CSS, dan Javascript, maka disarankan Anda memakai Bootstrap. Bootstrap adalah framework HTML, CSS, dan JavaScript yang berfungsi untuk mendesain website responsive secara cepat dan mudah. 

7. Mempelajari Skill PHP

PHP merupakan aktivitas scripting language untuk membuat suatu website yang fungsional. Lantas apa maksudnya? Jadi, PHP ini berfungsi untuk mendukung gabungan antara HTML, CSS, dan JavaScript untuk dapat membangun tampilan website sederhana. PHP dapat menjalankan suatu proses sesuai dengan perintah. Seperti penyimpanan, perhitungan data, dan lain-lain. Sehingga, tidak hanya tampilan dari websitenya saja yang akan terlihat oke, tetapi user juga akan dapat mudah untuk menggunakannya. Contohnya, komponen Cart pada suatu website bisnis. Dengan PHP, maka Cart akan dapat menampilkan jumlah barang belanjaan serta total dari pembayaran customer

8. Memperluas Kemampuan Coding

Setelah Anda menguasai basic HTML, CSS, JS, dan PHP, maka Anda akan dapat lebih mudah untuk memperluas kemampuan coding yang Anda kuasai. Namun, dari sekian banyak bahasa pemrograman, mana sajakah yang harus dipelajari terlebih dahulu?

Sumber: Tiobe

Sumber: Tiobe