Istilah part-time atau kerja paruh waktu pasti cukup populer di kalangan mahasiswa. Meski tak semua merasa mampu membagi waktu antara kuliah dan bekerja sehingga memilih untuk fokus kuliah, tapi banyak juga yang memutuskan melakukan part-time. Tujuannya beragam, mulai dari sekadar menambah uang jajan, mencari pengalaman, atau memperluas relasi. Terlebih kalau pekerjaan itu bergerak di bidang yang memang mereka sukai. Waktu yang banyak terpangkas menjadi tidak begitu terasa.
Tapi tak sedikit juga yang harus bergalau-galau dulu menentukan pilihan, pekerjaan paruh waktu apa yang cocok, baik dilihat dari segi gaji atau jam kerja. Kalau kamu salah satu di antara mereka, simak deh 7 jenis pekerjaan part-time bergaji 2 jutaan yang bisa kamu lakukan sambil kuliah ini. Siapa tahu ada yang jadi keahlianmu.
Kalau kamu suka menulis, buat blog-mu sendiri dan jadilah influencer. ‘Kan lumayan kalau banyak yang minta review.
Masifnya media sosial sebenarnya bisa jadi sasaran empuk buat kamu para mahasiswa yang suka menulis. Blog sebagai salah satu media sosial yang banyak dirujuk ketika orang mencari ulasan tentang sesuatu, bisa banget kamu andalkan. Rajin menulis review di blog bisa mendatangkan keuntungan. Bisa dari iklan atau content partner. Biasanya sekali review, blogger akan mendapat Rp500.000-Rp1.000.000. Ini sebenarnya tergantung dari kredibilitas blogger dan keuntungan yang akan diperoleh content partner.
Jadi LO di acara-acara musik atau festival budaya tiap akhir pekan.
LO atau Liaison Officer biasanya bertugas untuk jadi koordinator atau penghubung antar dua pihak. Kalau di konser-konser musik, biasanya LO ini tugasnya mendampingi pengisi acara entah band, penyanyi, atau bahkan MC, selama acara berlangsung. Segala kebutuhan mereka, LO-lah yang bertanggung jawab. Selain bisa mengasah kemampuan bertanggung jawab dan cekatan, menjadi LO juga memungkinkan kamu mendapat ‘bonus’ foto bersama artisnya dan masuk ke balik panggung. Untuk fee biasanya tergantung dari jenis acara. Tapi satu hari kamu bisa saja mendapat Rp300.000-Rp500.000 lho!
Kalau kamu punya kemampuan lebih di bahasa asing, cobalah menjajal jadi translator
Translator atau pengalih bahasa bertugas menerjemahkan dokumen dari bahasa Indonesia ke bahasa asing atau sebaliknya. Setiap naskah biasanya punya ‘harga’ yang berbeda-beda, tergantung tingkat kesulitannya. Tapi biasanya kisarannya mulai dari Rp 50.000 sampai ratusan ribu. Selain bisa mendapat keuntungan materi, kemampuan berbahas asingmu juga jadi meningkat. Bergabung di komunitas penerjemah juga tak ada salahnya lho.
Pengajar privat bisa juga kamu pertimbangkan, apalagi kalau kamu ingin jadi guru. Sekali datang bisa dapat Rp 50.000 hingga Rp 100.000
Jadi pengajar privat bisa kamu lakukan di sela-sela kuliah atau saat akhir minggu. Ajarkan materi yang memang familiar dengan kamu. Kalau kamu kuliah di jurusan MIPA atau teknik, kamu bisa mengajar matematika, fisika, kimia, atau biologi. Tarif guru privat biasanya dihitung berdasarkan jam mengajar. Kebanyakan sih tarifnya berkisar antara Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per jam, bahkan lebih. Tergantung tingkat kesulitan materi pengajarannya dan siapa anak atau peserta didiknya.
Kalau kamu ahli mengutak-atik perangkat lunak untuk editing, seperti Photoshop atau Corell Draw, kamu bisa coba jadi desainer grafis
Manfaatkan keahlianmu untuk membuka jasa membuat desain menggunakan perangkat lunak di komputer. Biasanya seorang desain grafis bisa menerima bayaran mulai dari Rp 200.000 hingga jutaan rupiah. Tergantung tingkat kesulitan desain yang dikehendaki klien. Kebanyakan desainer grafis menerima orderan berupa logo, poster, desain kaos, atau desain website. Kalau seminggu aja kamu bisa menyelesaikan 3 orderan, anggap 1 proyek dihargai Rp 200.000. Dalam sebulan kamu bisa mengantongi Rp 2.400.000 lho!
Hobi fotografimu juga bisa kamu manfaatkan meraup pundi-pundi rupiah di kala senggang lho. Bisa makin mengasah kemampuanmu juga
Jika kamu terbiasa mengabadikan momen menggunakan kamera, kenapa nggak memanfaatkannya untuk meraup pundi-pundi rupiah? Saat tak ada jadwal kuliah, kamu bekerja sendiri atau mengajak 2 atau 3 temanmu untuk membentuk tim fotografer dan memakai jasa kalian mengabadikan momen-momen penting. Sebagai batu loncatan kamu bisa menawarkan jasamu kepada teman-teman terdekat atau kampus tempatmu kuliah. Dalam satu kali sesi foto, biasanya fotografer amatir bisa meraup keuntungan Rp 300.000-Rp 1.000.000. Lumayan, ‘kan?
Menjadi MC juga tak kalah menjanjikan. Apalagi kalau kamu punya relasi kuat di lingkungan dosen
Para dosen atau karyawan kampus seringkali mengadakan acara, seminar, atau diskusi. Kalau kamu punya relasi di sana dan kebetulan berbakat jadi pembawa acara, kamu bisa manfaatkan kesempatan ini untuk mengantongi uang tambahan lho! Dalam sekali event pemandu acara bisa meraup rupiah sekitar Rp 150.000-Rp 500.000. Kalau acaranya cukup besar, bahkan mungkin bisa lebih.
Nah gimana? Sudah menentukan pilihan? Eh, tapi ingat ya, cari pekerjaan part-time yang kira-kira kamu bisa mengatasi. Jangan karena pekerjaan, urusan kuliahmu jadi berantakan.
Source: http://hipwee.com
Leave A Comment