Software dan hardware merupakan bagian komputer yang saling melengkapi. Namun, Apa itu Firmware?

Mungkin kebanyakan orang belum familiar dengan istilah firmware. Jadi, apa itu Firmware? Firmware adalah salah satu perangkat lunak yang hanya dapat disimpan dalam format read only dan dapat diubah saat dialiri listrik saja.

Firmware sering kali disamakan dengan software, padahal keduanya merupakan dua hal yang berbeda, baik dari pengertian maupun fungsinya.  Untuk mencari tahu lebih dalam mengenai firmware, mari simak artikel berikut.

Pengertian Firmware

Apa Itu Firmware? Dalam bahasa Indonesia, firmware diartikan sebagai perangkat tegar. Firmware adalah bagian dari software yang membantu hardware melakukan fungsi yang diinginkan. Firmware berisikan kumpulan perintah yang akan digunakan untuk penyaringan, pengontrolan, dan pengaturan data dalam perangkat lunak.

Sederhananya, firmware serupa dengan sistem operasi pada komputer. Dimana tanpa adanya sistem operasi, hardware tidak akan bisa menjalankan fungsinya dengan baik.  Bahkan, perintah yang diberikan pada hardware pun tidak akan bisa diproses.

Firmware berfungsi untuk mengendalikan hardware agar dapat beroperasi. Terutama untuk alat elektronik seperti smartphone. Smartphone sering kali diminta untuk melakukan update firmware, guna meningkatkan performa hardware atau memperbaiki bug yang ada.

Firmware VS Software

Meskipun istilah firmware dan software hampir sama, namun keduanya memiliki perbedaan  tersendiri. Berikut perbedaannya :

  1. Penggunaan

Perbedaan keduanya dapat dilihat dari segi kegunaannya. Software digunakan untuk menghubungkan pengguna dengan komputer, sementara firmware untuk mengendalikan hardware.

  1. Pengubahan Informasi

Software memungkinkan pengguna memproses data, menganalisa data, dan menghasilkan data secara bebas. Berbeda dengan firmware yang cukup terbatas, tidak bisa mengubahnya meskipun dapat di upgrade.

  1. Risiko Penggantian

Firmware dapat diganti dengan update firmware, namun caranya cukup sulit dan harus dilakukan oleh ahlinya. Sementara software dapat dilakukan secara langsung tanpa perlu khawatir dampaknya terhadap hardware.

  1. Memori

Kapasitas software jauh lebih besar dibandingkan firmware. Software biasanya membutuhkan memori yang relatif lebih besar, sehingga kapasitasnya hingga GB. Sementara firmware hanya sampai beberapa kB saja.

Baca Juga Mengenal Apa itu Augmented Reality Secara Lengkap