Bagi para mobile gamers, tentu sudah  familiar dong dengan Pokémon Go? Game populer yang sudah di-download lebih dari 1 milyar kali. Namun, apa yang membuat game ini menarik?

Berbeda dengan mobile game biasanya yang dapat dimainkan dengan santai sambil duduk atau berbaring, Pokémon Go mengharuskan pemainnya berjalan agar dapat menangkap monster-monster yang tersebar di berbagai titik.

Game ini menggunakan teknologi Augmented Reality (AR) untuk menampilkan Pokémon di layar, dan GPS untuk pergerakan pemain. Teknologi inilah yang membuat orang-orang tertarik memainkan game tersebut,

Nah, sebenarnya apa itu  Augmented Reality? Bagaimana cara kerjanya? Berikut penjelasannya.

Apa itu Augmented Reality? dalam bahasa Indonesia Augmented Reality (AR) ini kerap disebut dengan realitas tertambah. Teknologi ini menggabungkan benda maya ke dalam lingkungan  nyata yang berjalan secara interaktif dalam waktu nyata. Sederhananya, AR merupakan teknologi yang menggabungkan dunia maya dan dunia nyata secara real time.

Sejarah Augmented Reality

Augmented Reality  merupakan teknologi yang sudah dikembangkan jauh sebelum Pokémon Go muncul. Teknologi AR ditemukan pada tahun 1968, dengan pengembangan sistem tampilan pertama yang dipasang di kepala Ivan Sutherland.

Kala itu, AR disebut dengan ‘The Sword of Damocles’ atau ‘Pedang Damocles’, hingga pada tahun 1990 istilah ‘Augmented Reality’ diciptakan oleh peneliti Boeing, Tom Caudell.

Augmented Reality  dahulu hanya digunakan pada industri tertentu saja, dua di antaranya adalah penerbangan dan militer. Namun saat ini, AR terus mengalami perkembangan dan  digunakan di berbagai industri, seperti game, pendidikan, konstruksi, dan masih banyak lagi.

Contoh Penerapan Augmented Reality

  • Game

Pokémon Go dan Harry Potter : Wizards Unite adalah contoh visualisasi dari augmented reality dalam bentuk games. Kedua permainan tersebut menggunakan teknologi GPS untuk melacak pergerakan pemain, dan AR untuk menampilkan benda dua atau tiga dimensi di layar saat menggunakan kamera.

  • Retail

Perusahaan furniture IKEA menggunakan AR agar pengguna dapat melihat bagaimana meja dan rak akan terlihat di rumah mereka. Pembeli dapat memilih produk dari katalog dan langsung melihat tampilannya pada seluruh rumah mereka.

  • Filter Kamera

Aplikasi kamera seperti snow atau media sosial Instagram menyediakan filter-filter menarik yang dapat mempercantik foto ataupun video. Filter tersebut dibuat menggunakan AR sebagai objek 3D  dan menggunakan teknologi artificial intelligence sebagai logikanya.   

  • Medis

Industri kesehatan mulai menerapkan augmented reality untuk mempelajari anatomi manusia. Teknologi ini juga digunakan untuk membantu perencanaan operasi dan perawatan pasien.

Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, saat ini banyak industri yang mulai menggunakan jasa augmented reality sebagai bentuk promosi atau campaign.

Cara Kerja Augmented Reality

  1. Hardware

AR membutuhkan hardware untuk mengaksesnya, ini dikarenakan AR hanya bisa dilihat lewat layar digital. Kacamata khusus dan smartphone bisa digunakan untuk AR. Komponen yang paling penting adalah prosesor, yang merupakan ‘otak’ dari hardware. Kemudian graphic processing unit yang mengolah gambar yang tampil secara digital, dan terakhir adalah sensor untuk membaca realitas.

  1. Proyeksi

Proyeksi merupakan salah satu komponen dari AR, Komponen ini mengacu pada proyektor kecil seperti headset AR. Alat tersebut akan mengambil informasi dari sensor dan memproyeksikan konten yang terkomputerisasi ke permukaan.

  1. Refleksi

Sejumlah gadget AR memiliki cermin untuk membantu manusia melihat gambar secara virtual. Gadget tersebut memiliki variasi cermin kecil yang ditekuk dan cermin sisi ganda untuk memantulkan cahaya ke kamera dan mata pengguna. Refleksi ini bertujuan untuk memainkan pengaturan gambar yang tepat dan akurat.

 

Baca Juga Tips Jitu Menjadi Cloud Engineer yang Andal


Klik dibawah ini untuk informasi tentang IT Training dan Info Loker seputar IT