Twitter
Linkedin

8 Jenis Testing Wajib Seorang Software Tester / Software QA

8 Jenis Testing Wajib Seorang Software Tester / Software QA

software tester

Selamat hari senin ya para sobat TOG, Artikel kali ini kita akan bahas tentang Software Tester, Biasanya di dalam suatu perusahaan IT/Website Production yang memproduksi software/website,  pastinya memiliki 1 atau bahkan 3 seorang Software QA/Software tester yang bertugas melakukan testing software / website, Seorang Quality Assurance/Tester  bertugas mempersiapkan kasus pengujian untuk setiap case dan skenarionya untuk menyelesaikan aktivitas persyaratan suatu sistem. Banyak kasus uji yang mewakili situasi baik yang normal maupun kejadian tertentu yang harus disiapkan untuk masing – masing skenario.

Berikut ini 8 Jenis Testing Wajib Seorang Software Tester / Software QA:

1. Performance Testing

Performance test adalah integration dan usability test yang menentukan apakah system or subsystem dapat memenuhi kriteria kinerja berbasis waktu seperti response time atau throughput. Response time menentukan batas waktu maksimum yang diijinkan dari respon software untuk query dan update. Throughput menentukan jumlah minimum query dan transaksi yang harus diproses per menit atau per jam.

2. System Testing

System test adalah integration test dari behavior seluruh sistem atau independent subsystem. System testing biasanya dilakukan pertama kali oleh pengembang atau personil pengujian untuk memastikan bahwa keseluruhan sistem tidak berfungsi dan bahwa sistem telah memenuhi persyaratan pengguna (user requirement). System testing biasanya dilakukan di akhir setiap iterasi untuk mengidentifikasi isu – isu penting, seperti masalah performance yang perlu ditangani di iterasi berikutnya. Biasanya test ini harus dilakukan sesering mungkin.

3. Unit Testing

Unit testing adalah proses metode pengujian individual, class, atau komponen sebelum mereka terintegrasi dengan perangkat lunak lainnya. Tujuan dari unit testing adalah untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan sebanyak mungkin sebelum modul – modul digabungkan menjadi unit perangkat lunak yang lebih besar, seperti program, class dan subsistem. Kesalahan menjadi lebih sulit dan mahal untuk ditemukan dan diperbaiki ketika banyak unit telah digabungkan.
Unit testing memerlukan implementasi dari driver dan/atau stub. Stub adalah class atau method dummy yang dapat dipanggil namun biasanya tidak melakukan apapun kecuali mengembalikan tipe yang diperlukan. Modul driver adalah program yang menjalankan method atau fungsi dari class yang akan ditest.
Berikut adalah langkah yang harus dilakukan :
  • Menentukan nilai dari parameter input
  • Memanggil unit yang dites, melewatkannya dengan parameter input
  • Menerima parameter kembalian dari unit yang dites dan mencetaknya, menampilkannya, atau mengetes hasilnya terhadap hasil yang diharapkan.

4. Integration Testing

Integration test adalah mengevaluasi behavior dari kelompok method atau class. Tujuan dari integration test adalah untuk mengidentifikasi kesalahan yang tidak dapat dideteksi oleh unit testing. Kesalahan tersebut mungkin disebabkan oleh beberapa masalah, diantaranya :
  • Interface incompatibility, misalnya sebuah method melewatkan parameter dengan tipe data yang salah ke method lainnya
  • Parameter values, misalnya sebuah method mengembalikan nilai yang tidak terduga seperti nomor negatif untuk harga
  • Run-time exceptions, misalnya method menyebabkan kesalahan seperti ―out of memory‖ atau ― file already in use‖ karena ada konflik kebutuhan sumber daya
  • Unexpected state interactions, misalnya state dari dua atau lebih objek yang berinteraksi menyebabkan kesalahan yang kompleks seperti ketika method class Order menjalankan satu kesalahan dari semua kemungkinan state objek Customer.
Beberapa masalah di atas merupakan kesalahan paling umum yang sering ditemui dalam integration testing, tetapi sebenarnya masih banyak masalah lainnya yang dapat menjadi penyebab kesalahan (error).

5. Usability Testing

Usability test adalah test untuk menentukan apakah method, class, subsistem, atau sistem telah memenuhi persyaratan pengguna. Oleh karena banyaknya tipe persyaratan sistem baik yang fungsional maupun non-fungsional, maka banyak tipe dari usability test yang harus dilakukan di waktu yang berbeda. Umumnya usability test mengevaluasi persyaratan fungsional dan kualitas dari user interface. User berinteraksi dengan sistem untuk menentukan apakah fungsi telah seperti yang diharapkan dan apakah user interface membuat sistem dapat mudah digunakan. Pengujian ini sering dilakukan untuk mendapatkan feedback yang cepat dalam meningkatkan interface dan mengkoreksi kesalahan dalam komponen perangkat lunak.

6. Smoke Testing

Smoke testing adalah system test yang biasanya dilakukan setiap hari atau beberapa kali per minggu. Build and smoke test sangat penting karena menyediakan feedback yang cepat dalam masalah yang signifikan.

7. Stress Testing

Stress Testing adalah pengujian yang biasanya dilakukan dalam membuat sebuah website, dimana stress testing dilakukan untuk mengetahui sekuat apa server website kita menampung visitor dalam website tersebut, dengan cara melakukan hit dummy ke website menggunakan tools.

8. User Acceptence Test (UAT)

User acceptance test digunakan untuk menentukan apakah sistem yang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam beberapa proyek, acceptance testing dilakukan pada putaran terakhir proses pengujian yaitu sebelum sistem diserahkan kepada user.

Acceptance Testing biasanya dilakukan setelah rangkaian testing seperti Unit Testing, Integration Testing, dan System Testing selesai dan menggunakan metode Black Box Testing, dengan mengunakan dokumen test case untuk di presentasikan di akhir ke user / client.

Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak

Itulah 8 Jenis Testing Wajib Seorang Software Tester / Software QA yang harus dijalani oleh seorang SQA. PT TOG Indonesia untuk sekarang masih terus menerima para talenta muda fresh graduate di bidang IT ataupun para senior untuk kita bantu memberikan kesempatan bekerja di perusahaan lain. Cek lowongan kerja fresh graduate/senior di website kami.

DAPATKAN UANG TUNAI Hingga Rp 2,5 JUTA UNTUK SETIAP ORANG YANG ANDA REKOMENDASIKAN

Rekomendasikan Teman atau Keluarga Anda dan Dapatkan Keuntungannya Cukup dengan mengisi formulir di sebelah kanan, kami akan segera menghubungi teman atau keluarga Anda. Jika Mereka dinyatakan LOLOS saat recruitment maka Anda berhak mendapatkan uang tunai hingga Rp 2,5 JUTA

Referral Program TOG Indonesia

Referral Program TOG Indonesia adalah sebuah program dimana kita bisa merekomendasikan rekan/kerabat Anda untuk bergabung dengan TOG Indonesia (PT Tekno Gemilang). Apabila orang Anda rekomendasikan telah dinyatakan lulus proses seleksi, Anda akan langsung mendapatkan uang tunai hingga 2.5 jt untuk setiap 1 orang yang kamu rekomendasikan.⁣ Kamu bisa kunjungi Form Referral Program TOG Indonesia, yuk ikutan.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *