Ketika mengikuti proses rekrutmen, tentu terdapat sejumlah perusahaan yang mengharuskan Anda melampirkan portfolio. Portofolio merupakan laporan aktivitas yang dikerjakan oleh seseorang. Portofolio dapat berupa foto, video, penghargaan, pengalaman profesional, hingga catatan prestasi. Portofolio menjadi bukti hasil kerja dan bahan pertimbangan apakah Anda kandidat yang dicari perusahaan atau tidak. Nah, bagaimana cara membuat portofolio yang menarik? Berikut ini beberapa cara membuat portofolio yang perlu Anda perhatikan.

Cara Membuat Portofolio yang Menarik Agar Tembus Meja HRD

Cara membuat Portofolio

Portofolio sangat penting untuk membuktikan kreativitas dan penacapaian diri. Membuat portofolio disesuaikan dengan bidang atau profesi yang dikuasai.

1. Membuat Daftar Isi

Portofolio merupakan dokumen pencapaian dan prestasi yang pernah Anda raih. Membuat daftar isi akan memudahkan HRD dalam mencari informasi khusus tentang Anda.

2. Perkenalan Diri

Perkenalkan diri Anda kembali, meskipun informasi sudah dijelaskan dalam surat lamaran kerja dan CV.  Dengan begitu HRD dapat membayangkan seperti apa kandidat yang akan bekerja dengan mereka.

3. Menguraikan Tujuan atau Pencapaian

Menguraikan tujuan atau pencapaian dalam portofolio dapat menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki visi dan misi ke depan. Pencapaian tujuan dibagi berdasarkan waktu, yaitu tujuan jangka panjang dan jangka pendek.

4. Lampirkan Hasil Karya

Melampirkan hasil karya dan pencapaian menjadi bukti bahwa skill yang Anda miliki sudah terakui. Lampiran hasil karya dapat berupa teks, foto, video, dan sertifikat.

5. Data Pendukung

Sejumlah profesi melibatkan data pendukung untuk dijadikan sebagai penguat hasil kerja, seperti jumlah viewers atau traffic website.

6. Pilih Media Portofolio

Terdapat dua media yang dapat digunakan dalam membuat portofolio. Tergantung profesi yang Anda lamar, pembuatan portofolio dapat berupa online maupun offline atau dalam bentuk fisik. Sebagai contoh, ketika melamar posisi web developer Anda bisa membuat portofolio online dibandingkan portofolio fisik.

7. Mencantumkan Link yang dapat Diakses

Portofolio tersedia dalam platform online. Ketika Anda membuat portofolio online, jangan lupa mencantumkan tautan eksternal untuk menunjukkan hasil kerja Anda. Pastikan semua link  yang Anda cantumkan dapat diakses.

8. Gunakan Penutup

Anda sudah memperkenalkan diri di awal, jangan sampai Anda melewatkan salam penutup. Tutup portofolio Anda dengan kata-kata ajakan bekerja sama, salam penutup yang singkat, dan jangan lupa cantumkan email dan kontak pribadi Anda.

Baca Juga: Web Crawler Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Cara kerjanya


Klik dibawah ini untuk informasi tentang IT Training dan Info Loker seputar IT