Data Sekunder Adalah: Arti, dan Perbedaannya Dengan Data Primer
Jika Anda sering terlibat dalam kegiatan penelitian, kemungkinan besar Anda sudah familiar dengan dua jenis data utama: data primer dan data sekunder. Data sekunder adalah jenis data yang sering digunakan dalam berbagai proyek, termasuk sensus nasional.
Peneliti menggunakan data sekunder adalah demi mendapatkan wawasan alternatif terhadap pertanyaan penelitian yang mungkin telah diajukan sebelumnya. Biasanya, data ini diperoleh dari sumber-sumber yang telah ada sebelumnya, seperti jurnal, buku, dan sumber lainnya.
Penting bagi para peneliti untuk memahami konsep data sekunder, mengingat keberbagaiannya dalam konteks penelitian. Untuk informasi lebih lanjut mengenai definisi data sekunder dan perbedaannya dengan data primer, mari kita simak bersama artikel berikut ini.
Pengertian Data Sekunder Adalah
Data sekunder adalah informasi yang telah dikumpulkan atau diciptakan oleh pihak lain untuk tujuan selain penelitian atau kebutuhan langsung organisasi yang sedang memanfaatkannya.
Data ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti publikasi ilmiah, laporan pemerintah, basis data industri, atau sumber lainnya yang tidak secara khusus dikumpulkan untuk keperluan penelitian tertentu.
Sebaliknya, data primer adalah informasi yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk keperluan penelitian tertentu.
Contoh data sekunder meliputi:
- Sumber Literatur dan Publikasi: Informasi yang diambil dari buku, jurnal, artikel, dan publikasi lainnya.
- Data Statistik: Data yang diterbitkan oleh lembaga statistik pemerintah, organisasi internasional, atau badan riset.
- Database Online: Informasi yang diambil dari database online, seperti situs web pemerintah, situs penelitian, atau sumber data lainnya yang tersedia secara daring.
- Data Historis: Informasi yang diambil dari catatan sejarah, dokumen arsip, atau rekaman historis.
- Laporan Penelitian: Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh pihak lain dan kemudian dipublikasikan.
Penggunaan data sekunder adalah menghasilkan keuntungan tertentu, seperti efisiensi waktu dan biaya karena data tersebut sudah ada. Namun, perlu diperhatikan bahwa keandalan dan relevansi data sekunder tergantung pada sumbernya, dan analisis yang cermat diperlukan untuk memastikan kecocokan data tersebut dengan tujuan penelitian atau analisis yang sedang dilakukan.
Baca juga: 6 Teknik Pengumpulan Data yang Wajib Diketahui
Cara Mendapatkan Data Sekunder
Mendapatkan data sekunder dapat melibatkan beberapa langkah yang dapat membantu peneliti mengumpulkan informasi yang relevan dari sumber yang sudah ada. Berikut adalah beberapa cara untuk mendapatkan data sekunder:
- Pustaka dan Jurnal Ilmiah: Periksa pustaka dan jurnal ilmiah untuk mencari data yang relevan dengan topik penelitian Anda. Buku, artikel, dan riset sebelumnya seringkali menyediakan data yang dapat digunakan.
- Situs Web Resmi dan Organisasi: Sumber data resmi seperti situs web pemerintah, lembaga statistik, atau organisasi internasional seringkali menyediakan data yang dapat diunduh atau digunakan untuk penelitian.
- Arsip dan Basis Data: Gunakan arsip dan basis data yang tersedia secara online. Beberapa institusi menyediakan akses ke basis data besar yang mencakup berbagai topik.
- Survei dan Sensus: Hasil survei dan sensus yang dilakukan oleh pemerintah atau lembaga penelitian dapat menjadi sumber data sekunder yang sangat berharga.
- Lembaga Riset dan Think Tank: Lembaga riset dan think tank seringkali menyelenggarakan penelitian dan menyediakan laporan yang mengandung data yang relevan dengan berbagai isu.
- Perpustakaan Digital dan Repositori Online: Gunakan perpustakaan digital dan repositori online untuk mencari dan mengunduh data yang mungkin sudah ada dalam bentuk laporan, dokumen, atau dataset.
- Publikasi dan Laporan Korporat: Banyak perusahaan dan organisasi menghasilkan publikasi dan laporan yang mencakup data mengenai kinerja keuangan, tren industri, dan informasi lainnya.
- Media Sosial dan Forum Online: Terkadang, data sekunder dapat ditemukan melalui analisis konten media sosial dan forum online, terutama jika penelitian Anda melibatkan tren atau sentimen masyarakat.
Penting untuk memastikan bahwa data yang diambil dari sumber-sumber tersebut relevan, akurat, dan sesuai dengan tujuan penelitian Anda. Selain itu, pastikan untuk mencantumkan sumber data dengan benar dalam dokumen penelitian Anda.
Baca juga: Jenis-Jenis Database yang Wajib Dikenali Database Administrator
Perbedaan Data Primer dan Data Sekunder
Perbedaan antara data primer dan data sekunder adalah terletak pada sumber dan cara pengumpulannya. Berikut adalah beberapa perbedaan kunci antara kedua jenis data tersebut:
1. Sumber:
- Data Primer: Dikumpulkan langsung dari sumber pertama atau objek penelitian. Contohnya adalah hasil observasi, wawancara langsung, survei, atau eksperimen yang dilakukan oleh peneliti.
- Data Sekunder: Diperoleh dari sumber yang sudah ada, seperti publikasi, laporan, basis data, atau dokumentasi lain yang disusun oleh pihak lain.
2. Proses Pengumpulan:
- Data Primer: Melibatkan proses pengumpulan data langsung oleh peneliti melalui berbagai metode seperti wawancara, observasi, atau eksperimen.
- Data Sekunder: Data sudah ada dan dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Peneliti mengakses, memilih, dan menganalisis data yang sudah ada.
3. Originalitas:
- Data Primer: Lebih orisinal karena dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk tujuan penelitian tertentu.
- Data Sekunder: Lebih kurang orisinal karena telah dikumpulkan untuk tujuan lain oleh pihak lain.
4. Keakuratan:
- Data Primer: Dapat memiliki tingkat keakuratan yang tinggi karena dikumpulkan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
- Data Sekunder: Tingkat keakuratan tergantung pada kredibilitas dan metodologi pengumpulan data awal oleh sumbernya.
5. Waktu dan Biaya:
- Data Primer: Membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar karena melibatkan pengumpulan data secara langsung.
- Data Sekunder: Lebih efisien dalam hal waktu dan biaya karena data sudah ada dan dapat diakses.
6. Konteks Penelitian:
- Data Primer: Cocok untuk penelitian yang spesifik dan memerlukan informasi yang tidak tersedia secara umum.
- Data Sekunder: Dapat digunakan untuk mendukung atau melengkapi penelitian yang sudah ada atau untuk analisis tren dan studi kasus.
7. Fleksibilitas:
- Data Primer: Peneliti memiliki kendali penuh terhadap desain dan metode pengumpulan data.
- Data Sekunder: Terbatas pada data yang sudah ada, sehingga peneliti memiliki keterbatasan dalam hal kontrol atas desain penelitian.
8. Analisis dan Interpretasi:
- Data Primer: Peneliti langsung terlibat dalam analisis dan interpretasi data.
- Data Sekunder: Peneliti harus memahami metodologi asli dan batasan data yang sudah ada sebelum menganalisisnya.
Ketika memilih antara data primer dan data sekunder, peneliti harus mempertimbangkan kebutuhan penelitian, ketersediaan sumber daya, dan tujuan penelitian. Pilihan yang tepat akan sangat tergantung pada konteks spesifik dari proyek penelitian.
Baca juga: Apa itu Analisis data dan Apa Pentingnya di Era Digital
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan mengenai data sekunder, langkah mendapatkannya, dan perbedaannya dengan data primer. Sebagaimana kita ketahui, data sekunder adalah informasi yang diperoleh tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber yang telah ada sebelumnya.
Perolehan data sekunder adalah lebih sederhana dibandingkan dengan data primer. Ini disebabkan oleh kebutuhan peneliti untuk terlibat langsung dalam pengumpulan data primer, seperti wawancara atau survei lapangan. Sebaliknya, data sekunder dapat diperoleh dengan mudah dari sumber-sumber yang telah ada, seperti jurnal, buku, atau informasi pemerintahan.
Penting untuk dicatat bahwa data ini umumnya menjadi fokus Data Analyst. Seorang Data Analyst memiliki tanggung jawab untuk mengumpulkan, membersihkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data, menciptakan wawasan yang berharga untuk mendukung pengambilan keputusan perusahaan. Temukan profesi yang sesuai dengan kualifikasi data analyst Anda di TOG Indonesia, Perusahaan rekrutmen IT dan Headhunting terkemuka di Indonesia. Kami menyalurkan banyak talenta-talenta IT berbakat, khususnya di bidang data analyst, ke berbagai perusahaan-perusahaan ternama di Indonesia.
Khususnya di era digital saat ini, banyak perusahaan menggantungkan diri pada data untuk memajukan bisnis mereka. Oleh karena itu, profesi Data Analyst semakin populer dan sangat dicari oleh perusahaan sebagai aset berharga dalam era informasi ini.
Klik di bawah ini untuk informasi layanan kami selengkapnya