Quiet Hiring

Mengenal Quiet Hiring Mulai dari Arti Sampai Manfaatnya

Di kalangan pekerja, istilah quiet quitting sempat populer. Tahukah Anda di dunia rekrutmen terdapat istilah quiet hiring? Sistem rekrutmen ini sudah lama diterapkan di dunia kerja dan menawarkan banyak manfaat.

Berbeda dengan sistem rekrutmen terbuka, quiet hiring adalah pola rekrutmen yang tidak gembar-gembor membuka lowongan kerja melalui media massa atau media sosial. Sistem ini mengandung nilai plus dan minus tersendiri yang tentunya sudah menjadi pertimbangan bagi perusahaan yang akan melakukannya.

Apa Itu Quiet Hiring?

Sistem quiet hiring berarti perusahaan melalui divisi Sumber Daya Manusia (SDM) atau Human Capital (HC) mereka tidak menyebarluas informasi lowongan kerja pada posisi tertentu melalui media, baik massa atau media sosial. Sistemnya jadi tertutup dimana hanya segelintir orang yang mengetahuinya.

Biasanya, metode ini dipilih untuk merekrut calon staf untuk jenis pekerjaan level atas atau integral pada suatu proyek besar. Karenanya, pihak HRD lebih selektif dalam memilih calon stafnya agar yang terpilih memang sesuai ekspektasi, tidak hanya dari segi teknis melainkan juga kecocokan dengan budaya perusahaan tersebut.

Pada beberapa kasus, quiet hiring bisa melibatkan pihak luar atau yang biasa disebut sebagai head hunter. Mereka bertugas mencari kandidat untuk posisi eksekutif level menengah ke atas. Keuntungan menerapkan sistem perekrutan secara diam-diam cukup banyak. Perusahaan yang melakukannya akan lebih menghemat waktu rekrutmen dengan hasil daftar kandidat yang lebih bermutu. Dengan cara yang sama, perusahaan dapat menjaga kerahasiaan proyek atau strategi bisnis ke depan sebab proses perekrutan berjalan tanpa banyak diketahui oleh banyak orang.

Keuntungan Quiet Hiring

Berikut pertimbangan positif mengapa masih banyak perusahaan yang memilih merekrut secara diam-diam.

Baca juga: 10 Tips Sukses Interview Online Agar Maasuk ke Tahap Selanjutnya

1. Menambah mutu kinerja staf

Dampak dari sistem rekrutmen quiet hiring adalah jumlah kandidat yang lebih sedikit dibandingkan rekrutmen secara terbuka. Dengan jumlah yang lebih kecil, pihak HRD akan bisa lebih berfokus mempelajari potensi karir dalam diri setiap staf tersebut lalu merumuskan strategi untuk lebih mengoptimalkannya.

Salah satu strateginya adalah dengan merencanakan jenjang karir yang sesuai agar mereka bisa lebih termotivasi untuk mengoptimalkan keunggulan masing-masing.

2. Lebih efisien dalam segi waktu dan anggaran

Merekrut karyawan secara terbuka membutuhkan waktu dan anggaran yang tidak sedikit. Anggaran iklan tidaklah kecil bagi perusahaan menjaring kandidat untuk posisi yang membutuhkan tenaga baru. Belum lagi, banyaknya kandidat yang masuk akan berdampak pada lamanya proses rekrutmen.

Sistem quiet hiring lebih unggul dalam dua hal tersebut. Dengan cara tertutup, kandidat yang diperoleh lebih terseleksi sehingga membuat proses rekrutmen lebih singkat. Tentunya, anggaran akan lebih irit sebab tidak ada biaya untuk membayar iklan.

3. Lebih berpeluang mendapatkan karyawan yang bermutu tinggi

Sejatinya, sistem quiet hiring lebih baik dalam menghadirkan kandidat sebab mengandalkan jaringan yang sudah lama dikenal. Dengan calon staf yang lebih terseleksi, perusahaan akan lebih berpeluang menghindari salah rekrut orang, terutama dari segi kompetensi teknis. Salah rekrut dapat berdampak luas, mulai dari rugi waktu hingga rugi secara tim. Dengan membetulkan sistem rekrutmen sejak awal, perusahaan akan menghindari itu semua yang tentunya akan berdampak positif bagi keseluruhan tim dan proyek itu sendiri.

4. Mendongkrak motivasi internal karyawan

Dengan perencanaan karir jelas sejak awal, karyawan yang baru bergabung akan lebih termotivasi. Mereka akan merasa potensi dan bakat mereka dihargai melalui karir yang terus meningkat dan tentunya materi dan fasilitas nantinya. Dengan semangat dari diri pribadi, perusahaan akan merasakan manfaatnya, baik berupa lebih membaiknya mutu suatu proyek hingga bertambahnya keuntungan bagi perusahaan.

5. Mengamankan aset perusahaan

Inilah alasan khusus mengapa perusahaan menerapkan sistem quiet hiring. Pada posisi yang sangat strategis, sistem rekrutmen ini memang lebih cocok. Mereka yang terpilih akan mengemban mandat khusus yakni menjaga rahasia perusahaan, seperti aset hingga informasi proyek khusus, yang tidak boleh diketahui oleh pesaing. Karenanya, kandidat yang direkrut haruslah yang memenuhi syarat tersebut sebab jika tidak, peluang bisnis bisa “direbut” oleh pesaing.

Penutup

Artikel di atas semoga sudah jelas dalam memberikan pengertian tentang rekrutmen quiet hiring, manfaat dan keunggulannya. Jika saat ini perusahaan Anda ingin menerapkan sistem ini untuk posisi strategis di bidang IT, percayakanlah pada kami, PT TOG Indonesia. Perusahaan kami sudah mempunyai pengalaman luas merekrut karyawan berbagai level dan jenis pekerjaan dalam sektor IT. Segera hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *