Saat ini, bekerja di industri data memiliki prospek karier yang menarik. Nah, jika Anda tertarik untuk mulai berkarier di bidang tersebut maka No SQL adalah salah satu hal yang harus dikuasai terlebih dahulu. Apa itu No SQL? yuk simak ulasan berikut ini.
Mengenal No SQL
NoSQL adalah singkatan dari Not Only SQL atau NotSQL dan bukan merupakan bahasa layaknya SQL. Karena, No SQL memiliki sistem manajemen data non-relasional yang tidak memerlukan skema tetap dan berguna untu menghindari gabungan data sehingga lebih mudah untuk diskalakan.
Penggunaan database No SQL yang paling utama adalah untuk penyimpanan data yang terdistribusi dengan kebutuhan penyimpanan data yang besar. Oleh karena itu, NoSQL digunakan untuk penggunaan big data dan aplikasi web yang real-time. Contoh perusahaan yang membutuhkan data yang sangat besar adalah Twitter, Facebook, hingga Google yang pasti akan mengumpulkan data penggunanya dalam jumlah yang sangat besar setiap harinya.
Jenis Database NoSQL
1. Column-based Database
Database yang satu ini memberikan banyak fleksibilitas daripada database yang relasional karena setiap baris tidak diharuskan memiliki kolom yang sama. Setiap kolom dibuat secara terpisah dan nilai dalam database kolom tunggal disimpan secara berdekatan.
Database ini juga memberikan kinerja tinggi pada aggregation queries seperti SUM, Count, AVG, hingga MIN karena datanya sudah tersedia di kolom. Karena sangat membantu, database ini digunakan untuk mengelola data warehouse, business intelligence, hingga CRM.
2. Document Database
Database ini akan menyimpan data dalam dokumen yang mirip dengan objek JSON (JavaScript Object Notation).
Document database ini lebih efisien dan fleksibel yang membuat program lebih mudah dikembangkan karena document database akan menyesuaikan penyimpanan data berdasarkan kebutuhan program.
Document database sangat cocok digunakan untuk database yang bertujuan umum. Selain itu, document database juga mampu mengakomodasi volume data yang besar.
3. Graph database
Graph database menyimpan data dalam dua bagian, yaitu node dan edge. Data yang disimpan node berisi informasi tentang orang, tempat, dan benda-benda. Sementara itu, edge menyimpan informasi tentang hubungan antar node. Jenis database yang satu ini lebih unggul dalam penggunaan di mana pengguna perlu mencari tahu hubungan atau pola.
4. Key-value database
Database ini bisa dikatakan lebih sederhana karena setiap item berisi key dan value sebagai tempat akses data. Sebuah value atau nilai biasanya hanya diambil dengan mereferensikan dari key atau kuncinya.
Jadi, Anda harus mempelajari cara membuat kueri untuk key-value tertentu bisa lebih sederhana. Key-value database ini lebih sesuai untuk penyimpanan data dalam jumlah besar yang tidak perlu kueri yang rumit untuk mengambilnya.
Baca juga : 5 Sertifikasi SQL Terbaik untuk Meningkatkan Karir Anda di Tahun 2021
Leave A Comment