Apa itu Employee Retention: Arti, Manfaat,dan Cara Menerapkannya
Employee retention adalah sebuah aktivitas dalam sebuah perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang ada agar tetap bekerja di perusahaan tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama.
Jika mengacu pada penyebutan “mempertahankan karyawan”, tentunya akan menjadi suatu upaya yang strategis bagi perusahaan untuk memastikan bahwa karyawan tetap tinggal dan berkontribusi dalam jangka waktu yang panjang.
Bagi pemilik bisnis, melakukan employee retention merupakan langkah penting untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan perusahaan. Hal ini karena, memiliki karyawan yang tetap dan berpengalaman dapat memberikan banyak manfaat bagi perusahaan.
Upaya employee retention melibatkan banyak strategi yang beragam, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik perusahaan serta karyawan. Oleh karena itu, apabila Sobat TOGI merupakan seorang bisnis owner, wajib menyimak ulasan mengenai employee retention secara lengkap berikut ini.
Pengertian Employee Retention
Employee retention adalah upaya perusahaan untuk mempertahankan karyawan yang berkualitas dan berpotensi tinggi agar tetap bekerja dalam perusahaan tersebut dalam jangka waktu yang lama.
Hal ini melibatkan strategi dan kebijakan yang dirancang untuk membuat lingkungan kerja yang memotivasi, memberikan pengembangan karir, dan memberikan manfaat yang memadai bagi karyawan sehingga mereka merasa puas dan termotivasi untuk tetap tinggal dan berkontribusi dalam perusahaan tersebut.
Dengan menjaga karyawan yang berkualitas, perusahaan dapat mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan baru serta meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan jangka panjang.
Manfaat Employee Retention
Aktivitas employee retention memiliki banyak manfaat bagi perusahaan antara lain:
1. Mengurangi Biaya Perekrutan
Mempertahankan karyawan yang sudah ada dapat menjadi strategi yang lebih hemat biaya daripada merekrut dan melatih karyawan baru. Selain biaya perekrutan yang kami sebutkan, terdapat pula biaya terkait dengan onboarding, integrasi ke budaya perusahaan, dan masa pembelajaran untuk karyawan baru tersebut.
Di sisi lain, mempertahankan karyawan yang sudah ada dapat menghemat waktu, uang, dan sumber daya yang dikeluarkan untuk merekrut dan melatih karyawan baru. Ini juga dapat membantu membangun kestabilan di tim Anda, karena karyawan lama biasanya telah terbiasa dengan lingkungan kerja dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pekerjaan mereka.
2. Meningkatkan Produktivitas
Karyawan lama dalam perusahaan biasanya memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dalam mengenai tugas mereka, serta lebih terbiasa dengan budaya dan proses kerja perusahaan.
Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas, karena mereka tidak perlu menghabiskan waktu untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja baru atau mempelajari tugas-tugas yang sama sekali baru.
Mereka dapat langsung terjun ke dalam pekerjaan dengan efisiensi yang lebih besar, sehingga memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap tujuan perusahaan.
Selain itu, karyawan yang tinggal lama juga cenderung memiliki jaringan yang lebih kuat di dalam perusahaan, yang dapat membantu mereka mendapatkan informasi dan sumber daya yang dibutuhkan dengan lebih cepat.
3. Meningkatkan Konsistensi dan Kontinuitas
Mempertahankan karyawan lama dapat memungkinkan perusahaan untuk mempertahankan pengetahuan, keterampilan, dan hubungan yang telah dibangun dengan pelanggan dan rekan kerja. Hal ini berkontribusi terhadap konsistensi dalam kualitas layanan dan produk karena karyawan yang sudah memiliki pengalaman dalam interaksi dengan pelanggan dan memproduksi produk tertentu akan dapat terus memberikan standar yang sama atau bahkan meningkatkan standar tersebut.
Selain itu, hubungan yang telah dibangun dengan pelanggan dan rekan kerja juga sangat berharga. Karyawan yang telah mengenal baik pelanggan dan rekan kerja dapat dengan lebih efektif memahami kebutuhan mereka, memenuhi harapan mereka, dan menjaga hubungan yang positif. Hal ini dapat berdampak positif pada reputasi perusahaan dan membangun kepercayaan dengan pelanggan dan rekan kerja.
Dengan mempertahankan karyawan yang ada, perusahaan juga dapat meneruskan pengetahuan dan praktik terbaik yang telah terbentuk dari pengalaman kerja mereka. Ini membantu dalam menjaga kontinuitas operasional dan memastikan bahwa perusahaan tetap berada di jalur yang baik menuju pencapaian tujuan jangka panjangnya.
4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat penting dalam kesuksesan bisnis. Karyawan yang merasa puas dan terlibat dalam pekerjaan mereka memiliki dampak positif langsung terhadap kepuasan pelanggan, dan ini dapat menguntungkan perusahaan secara keseluruhan.
5. Meningkatkan Kualitas dan Inovasi
Karyawan yang merasa dihargai, didukung, dan termotivasi untuk tetap bekerja dalam perusahaan akan cenderung lebih bersemangat dan berdedikasi terhadap pekerjaan mereka. Hal ini memicu kreativitas dan inovasi karena mereka merasa memiliki kebebasan untuk mencoba hal-hal baru tanpa takut akan konsekuensi negatif.
Karyawan yang merasa dihargai juga lebih mungkin untuk berbagi ide-ide baru dan berpartisipasi dalam proses inovasi perusahaan. Mereka merasa bahwa kontribusi mereka diakui dan dihargai, sehingga lebih termotivasi untuk memberikan masukan yang bernilai. Ini dapat mengarah pada peningkatan kualitas produk atau proses bisnis karena adanya ide-ide baru yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, atau menciptakan nilai tambah bagi pelanggan.
Oleh karena itu, memperhatikan dan memotivasi karyawan lama bukan hanya membantu dalam mempertahankan mereka tetap bekerja dalam perusahaan, tetapi juga dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kualitas dan inovasi dalam bisnis Anda.
6. Membangun Citra Perusahaan yang Baik
Citra perusahaan yang baik sebagai tempat kerja yang menghargai karyawan dan memberikan kesempatan untuk berkembang sangatlah berharga. Perusahaan yang dikenal dengan reputasi positif, cenderung menarik bakat-bakat baru yang berkualitas dan mempertahankan karyawan lama.
Karyawan akan cenderung mencari perusahaan yang memberikan lingkungan kerja yang positif, di mana mereka merasa dihargai, didukung, dan memiliki kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara profesional. Citra perusahaan yang baik dapat membantu menarik perhatian para pencari kerja yang potensial dan membuat mereka tertarik untuk bergabung dengan perusahaan Anda.
Selain itu, membangun citra perusahaan yang baik juga dapat membantu mempertahankan karyawan yang telah ada. Karyawan yang merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan yang memiliki reputasi positif akan cenderung lebih termotivasi untuk tetap bekerja dan berkontribusi secara maksimal.
Dengan demikian, memperhatikan pengembangan citra perusahaan sebagai tempat kerja yang baik dapat memiliki dampak positif yang signifikan pada perekrutan dan retensi karyawan, serta pada kesuksesan jangka panjang perusahaan Anda.
7. Mengurangi Tingkat Turnover
Tingkat turnover karyawan yang rendah sangat penting dalam menjaga stabilitas operasional perusahaan. Ketika tingkat turnover rendah, perusahaan dapat menghindari gangguan yang disebabkan oleh kepergian karyawan, seperti kehilangan pengetahuan, pengalaman, dan hubungan yang telah dibangun.
Dengan mempertahankan karyawan yang telah ada, perusahaan dapat menciptakan stabilitas dalam pengelolaan sumber daya manusia. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjaga kontinuitas operasional, mengurangi biaya yang terkait dengan perekrutan dan pelatihan karyawan baru, serta menjaga produktivitas dan kualitas layanan atau produk.
Tingkat turnover yang rendah juga mencerminkan kepuasan dan kesejahteraan karyawan di dalam perusahaan. Karyawan yang merasa dihargai, didukung, dan memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang akan cenderung lebih termotivasi untuk tetap bekerja dalam perusahaan tersebut.
Dengan demikian, mengurangi tingkat turnover merupakan langkah penting dalam memastikan stabilitas operasional dan kesuksesan jangka panjang perusahaan Anda.
Tujuan dari Employee Retention
Employee retention memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:
Baca juga: Konsultan IT Adalah: Tugas, Keuntungan, Skill, dan Tips Memilihnya
1. Mempertahankan Karyawan Berkualitas
Salah satu tujuan utama dari employee retention adalah untuk menjaga karyawan yang berkualitas dan berkinerja baik tetap berada di dalam perusahaan. Dengan mempertahankan karyawan yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang berharga, perusahaan dapat menjaga kontinuitas dalam operasi dan mencegah kehilangan sumber daya yang berharga.
2. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan
Meningkatkan keterlibatan karyawan dengan perusahaan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, bersemangat, dan berkelanjutan. Karyawan yang merasa dihargai, termotivasi, dan terlibat dalam pekerjaan mereka cenderung lebih produktif, kreatif, dan berkontribusi secara positif terhadap kesuksesan perusahaan.
3. Mengurangi Tingkat Turnover
Tingkat turnover yang tinggi dapat menyebabkan gangguan dalam operasi perusahaan, biaya tambahan untuk perekrutan dan pelatihan karyawan baru, serta penurunan moral di antara karyawan yang tersisa dan juga dapat mengurangi produktivitas secara keseluruhan, karena karyawan yang sering berganti-ganti dapat memerlukan waktu lebih lama untuk memahami tugas-tugas mereka dengan baik dan beradaptasi dengan lingkungan kerja yang baru.
4. Meningkatkan Kepuasan Karyawan
Meningkatkan kepuasan karyawan dengan lingkungan kerja dapat mengurangi tingkat turnover secara signifikan. Karyawan yang merasa puas dengan pekerjaan mereka, budaya perusahaan, dan manfaat yang mereka terima cenderung lebih termotivasi untuk tetap tinggal dan berkontribusi dalam jangka panjang.
5. Meningkatkan Citra Perusahaan
Meningkatkan citra perusahaan sebagai tempat kerja yang baik dan dihargai. Perusahaan yang dikenal memiliki tingkat retensi karyawan yang tinggi cenderung menarik bakat-bakat baru dan mempertahankan reputasi yang positif di pasar.
Hal ini dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi perusahaan. Karyawan yang merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk berkembang cenderung menjadi advokat perusahaan mereka sendiri, baik dalam interaksi sehari-hari maupun di platform media sosial.
Mereka juga mungkin merekomendasikan perusahaan Anda kepada orang lain sebagai tempat kerja yang baik. Dengan demikian, citra perusahaan sebagai tempat kerja yang baik dan dihargai dapat meningkat, menarik bakat-bakat baru, dan membuat perusahaan lebih kompetitif dalam merekrut tenaga kerja yang berkualitas.
Cara Penerapan Employee Retention
Penerapan employee retention melibatkan serangkaian strategi dan kebijakan yang dirancang untuk menciptakan lingkungan kerja yang memotivasi, memberikan pengembangan karir, dan memberikan manfaat yang memadai bagi karyawan sehingga mereka merasa puas dan termotivasi untuk tetap bekerja dalam perusahaan tersebut. Berikut adalah beberapa cara penerapan employee retention:
1. Kultur Perusahaan yang Positif
Bangun budaya perusahaan yang positif yang menempatkan kepentingan karyawan sebagai prioritas. Budaya perusahaan yang inklusif, menghargai keragaman, dan mengutamakan keseimbangan kehidupan kerja yang seimbang akan membantu menarik dan mempertahankan karyawan.
2. Komunikasi yang Terbuka
Berikan komunikasi yang terbuka dan transparan antara manajemen dan karyawan. Berbagi informasi tentang visi, misi, dan tujuan perusahaan, serta memberikan kesempatan bagi karyawan untuk memberikan masukan dan umpan balik, akan meningkatkan rasa kepemilikan dan keterlibatan karyawan.
3. Pengembangan Karir
Berikan peluang pengembangan karir dan pelatihan kepada karyawan. Program pengembangan karir yang jelas dan mendukung akan membantu karyawan merasa dihargai dan berkembang dalam perusahaan, sehingga mereka cenderung bertahan dalam jangka panjang.
4. Pemberian Manfaat yang Kompetitif
Berikan paket manfaat yang kompetitif, termasuk gaji yang sesuai, tunjangan kesehatan, asuransi, cuti yang fleksibel, dan insentif kinerja. Manfaat yang komprehensif dan menarik dapat menjadi faktor penting dalam mempertahankan karyawan yang berkualitas.
5. Pemberian Pengakuan dan Apresiasi
Berikan pengakuan dan apresiasi kepada karyawan untuk pencapaian mereka dan kontribusi mereka terhadap kesuksesan perusahaan. Penghargaan seperti penghargaan karyawan bulan ini, promosi, dan bonus kinerja dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan karyawan.
6. Peningkatan Keseimbangan Kehidupan Kerja
Fasilitasi keseimbangan kehidupan kerja yang seimbang dengan memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja, opsi kerja dari rumah, dan dukungan untuk kebutuhan pribadi karyawan seperti perawatan anak dan cuti keluarga.
7. Program Kesejahteraan Karyawan
Sediakan program kesejahteraan karyawan yang mendukung kesehatan fisik, mental, dan emosional mereka. Ini bisa termasuk akses ke konseling, program kesehatan dan kebugaran, serta inisiatif kesejahteraan yang lain.
8. Pengakuan dan Penghargaan
Mengakui dan menghargai kontribusi karyawan secara teratur dapat memperkuat ikatan antara karyawan dan perusahaan serta memotivasi karyawan untuk terus memberikan yang terbaik.
9. Evaluasi dan Umpan Balik yang Teratur
Lakukan evaluasi kinerja dengan teratur dan berikan feedback yang konstruktif kepada karyawan. Ini membantu karyawan memahami harapan perusahaan terhadap mereka dan memberikan kesempatan untuk perbaikan.
10. Keseimbangan Antara Pekerjaan dan Kehidupan
Berikan keseimbangan yang sehat antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan. Ini mencakup fleksibilitas dalam jam kerja, cuti yang cukup, dan dukungan untuk kebutuhan pribadi seperti perawatan anak.
Penyebab Employee Resign
Terdapat banyak faktor yang memengaruhi seorang karyawan untuk melakukan resign dari perusahaan, di antaranya adalah kurangnya kesempatan untuk pertumbuhan karir, ketidakcocokan budaya perusahaan, kurangnya dukungan dari manajemen, ketidakpuasan dengan kompensasi dan tunjangan, serta ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Baca juga: Jasa Perusahaan Konsultan IT Terbaik di Jakarta
Bagi seorang pemilik bisnis atau HR, Anda perlu mencari tahu apa alasan karyawan Anda mengajukan pengunduran diri, dan mempertahankan karyawan lama. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
1. Mencari Tahu Alasan Pengunduran Diri
- Exit Interviews: Melakukan wawancara keluar adalah cara yang efektif untuk mendapatkan wawasan langsung dari karyawan yang mengundurkan diri. Dalam wawancara ini, berikan kesempatan kepada karyawan untuk mengungkapkan alasan mereka untuk pergi tanpa takut terhadap konsekuensi negatif.
- Survei Karyawan: Melakukan survei karyawan secara berkala dapat membantu dalam menangkap pola dan tren alasan di balik pengunduran diri. Pertanyaan survei dapat mencakup topik-topik seperti kepuasan kerja, pengembangan karir, keseimbangan kehidupan kerja, dan persepsi tentang budaya perusahaan.
- Analisis Data dan Kinerja: Melakukan analisis data kinerja karyawan dan pola absensi dapat memberikan petunjuk tentang alasan di balik pengunduran diri. Misalnya, tingkat absensi yang tinggi atau penurunan kinerja yang signifikan dapat menjadi indikator bahwa karyawan tidak puas dengan pekerjaan mereka.
- Mengadakan Diskusi Kelompok atau Focus Group: Mengatur sesi diskusi kelompok atau focus group dengan karyawan yang masih bekerja dapat membuka saluran komunikasi dan membantu dalam mengetahui alasan di balik pengunduran diri rekan-rekan mereka.
2. Memperhatikan Upaya Pemeliharaan Karyawan
- Program Pengembangan Karir: Memberikan kesempatan pengembangan karir yang jelas dan mendukung kepada karyawan dapat membantu dalam mempertahankan mereka. Ini bisa berupa program pelatihan, mentoring, atau peluang rotasi jabatan.
- Perhatian terhadap Keseimbangan Kehidupan Kerja: Memfasilitasi keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi karyawan dengan menawarkan fleksibilitas dalam jadwal kerja atau opsi kerja dari rumah dapat meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan.
- Peningkatan Kompensasi dan Manfaat: Meninjau dan memperbaiki paket kompensasi dan manfaat karyawan, termasuk gaji, tunjangan, dan bonus, dapat membantu dalam mempertahankan karyawan yang berkinerja tinggi.
- Pembinaan Budaya Perusahaan yang Positif: Membangun dan memelihara budaya perusahaan yang positif, inklusif, dan berorientasi pada karyawan dapat membuat lingkungan kerja yang menarik bagi karyawan yang ada dan calon karyawan.
- Memperhatikan Umpan Balik dan Penghargaan: Memberikan umpan balik yang konstruktif dan penghargaan yang sesuai secara teratur kepada karyawan dapat meningkatkan keterlibatan dan kepuasan mereka dalam pekerjaan mereka.
- Memperbaiki Kualitas Manajemen: Memberikan pelatihan dan dukungan kepada manajer dalam hal kepemimpinan yang efektif, komunikasi, dan penyelesaian konflik dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan mendukung.
Penutup
Demikian penjelasan lengkap mengenai employee retention yang dapat kami ulas kali ini. Sobat TOGI dapat melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap kebijakan dan praktik yang telah diterapkan di perusahaan Anda untuk memastikan bahwa karyawan tetap merasa dihargai dan termotivasi, serta mengidentifikasi area-area di mana perbaikan mungkin diperlukan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kesuksesan dan pertumbuhan perusahaan Anda.
Klik di bawah ini untuk informasi tentang layanan kami selengkapnya