
Apa itu Bad Hire dan Cara Menghindarinya?
Merekrut karyawan yang tepat merupakan salah satu aspek terpenting dalam manajemen sumber daya manusia. Namun, tidak jarang perusahaan mengalami yang dikenal sebagai bad hire. Fenomena ini merujuk pada kesalahan dalam proses perekrutan di mana karyawan yang dipilih tidak memenuhi ekspektasi perusahaan atau tidak cocok dengan budaya kerja yang ada.
Dampak dari bad hire bisa sangat signifikan, mulai dari produktivitas yang menurun hingga meningkatnya biaya untuk mencari pengganti. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memiliki strategi perekrutan yang efektif guna meminimalkan risiko ini dan memastikan tim yang solid dan produktif. Untuk memahami lebih lanjut istilah ini, yuk simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Pengertian Bad Hire dan Dampak yang Ditimbulkan
“Bad hire” adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seorang karyawan yang dipekerjakan tetapi ternyata tidak cocok atau tidak sesuai dengan peran yang diharapkan. Ini bisa terjadi karena beberapa alasan, seperti:
- Kurangnya Keterampilan: Karyawan tidak memiliki keterampilan atau pengalaman yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dengan baik.
- Ketidakcocokan Budaya: Karyawan tidak cocok dengan budaya perusahaan atau tidak dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja.
- Masalah Etika atau Perilaku: Karyawan menunjukkan perilaku yang tidak profesional atau tidak etis yang merugikan perusahaan.
- Kinerja Rendah: Karyawan tidak mencapai target atau kinerja yang diharapkan oleh perusahaan.
- Kurangnya Komitmen: Karyawan tidak berkomitmen pada pekerjaan atau sering absen.
Dampak yang ditimbulan dapat secara signifikan muncul, termasuk:
- Biaya Rekrutmen Ulang: Perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan untuk merekrut dan melatih karyawan baru.
- Penurunan Produktivitas: Kinerja tim atau departemen bisa terpengaruh karena kinerja karyawan yang buruk.
- Moral Karyawan: Dapat menurunkan moral karyawan lain dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak harmonis.
- Kerugian Finansial: Kesalahan atau keputusan yang buruk yang dibuat dapat menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan.
Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk memiliki proses rekrutmen yang baik dan menyeluruh untuk meminimalkan risiko bad hire.
Cara Menghindari Bad Hire
1. Buat Job Description dengan Jelas
Deskripsi pekerjaan yang komprehensif harus mencakup tugas dan tanggung jawab secara jelas, kualifikasi yang diperlukan, kompetensi tambahan yang diinginkan, serta tujuan posisi dan kontribusinya terhadap perusahaan. Selain itu, jelaskan juga lingkungan kerja perusahaan untuk membantu calon karyawan menilai kecocokan mereka dengan budaya dan atmosfer yang ada.
2. Menarik Kandidat yang Lebih Relevan dan Berkualitas Tinggi
Untuk menarik kandidat yang lebih relevan dan berkualitas tinggi, buatlah deskripsi pekerjaan yang jelas dan menarik, soroti tanggung jawab utama serta kualifikasi yang diperlukan. Jelaskan dengan detail bagaimana posisi tersebut berkontribusi pada tujuan perusahaan dan sertakan informasi tentang budaya serta lingkungan kerja perusahaan. Gunakan bahasa yang memotivasi dan menekankan nilai-nilai serta peluang yang ditawarkan, agar calon yang sesuai merasa terinspirasi untuk melamar.
3. Perhatikan Keterampilan Teknis dan Interpersonal
Fokuskan deskripsi pekerjaan pada keterampilan teknis dan keterampilan interpersonal yang dibutuhkan. Jelaskan keterampilan teknis yang harus dimiliki, seperti perangkat lunak atau alat khusus, serta keterampilan interpersonal yang diharapkan, seperti kemampuan komunikasi, kerjasama tim, dan kepemimpinan. Dengan menekankan kedua aspek ini, Anda akan menarik kandidat yang memiliki keseimbangan antara keahlian teknis dan kemampuan berinteraksi secara efektif.
4. Jangan Tergesa-gesa
Jangan tergesa-gesa ketika menjalani proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Langkah ini penting agar Anda dapat lebih teliti dalam memperhatikan indikasi yang menunjukkan bahwa seseorang mungkin memiliki masalah. Berikut adalah beberapa tanda yang perlu diperhatikan:
- Banyak terdapat kesalahan ketik dan kesalahan tata bahasa di dalam resume.
- Kandidat terlambat datang pada saat wawancara.
- Tidak menanyakan pertanyaan yang relevan (atau tidak mengajukan pertanyaan sama sekali).
- Tidak melakukan persiapan yang memadai untuk wawancara dan tidak mengerti posisi atau perusahaan yang dilamar.
- Memperlihatkan sikap tidak positif sejak awal dan sering mengungkapkan ketidakpuasan.
- Terlalu yakin diri dan menunjukkan sikap sombong.
- Tidak mudah beradaptasi dan kurang fleksibel terhadap kondisi.
5. Tentukan Periode Percobaan atau Probation
Memberikan masa percobaan atau probation kepada kandidat yang Anda pilih adalah langkah strategis untuk menghindari risiko merekrut karyawan yang tidak tepat. Masa percobaan memungkinkan Anda untuk menilai kinerja, keterampilan, dan adaptasi kandidat dalam lingkungan kerja nyata sebelum membuat keputusan perekrutan permanen.
Selama periode ini, baik Anda maupun karyawan dapat mengevaluasi kesesuaian peran dengan ekspektasi dan tujuan masing-masing. Ini juga memberi kesempatan kepada karyawan baru untuk memahami budaya perusahaan, tantangan pekerjaan, dan standar yang diharapkan. Dengan masa percobaan, Anda meminimalkan risiko investasi waktu dan sumber daya pada karyawan yang mungkin tidak cocok, sambil memastikan bahwa proses perekrutan Anda lebih selektif dan efektif.
6. Manfaatkan Jasa Outsourcing
Memanfaatkan jasa outsourcing dalam proses perekrutan dapat menjadi strategi efektif untuk menghindari bad hire. Perusahaan outsourcing biasanya memiliki keahlian dan pengalaman mendalam dalam merekrut kandidat, berkat pengetahuan mereka tentang berbagai industri dan tren pasar tenaga kerja.
Dengan demikian, mereka dapat menyaring dan menilai kandidat secara lebih menyeluruh dan akurat. Ini memungkinkan perusahaan Anda untuk mendapatkan tenaga kerja berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan standar yang ditetapkan.
Selain itu, outsourcing juga membantu menghemat waktu dan sumber daya internal yang seharusnya digunakan untuk proses perekrutan, memungkinkan tim Anda untuk fokus pada inti bisnis dan strategi pertumbuhan lainnya.
Secara garis besar, terdapat beberapa alasan mengapa outsourcing dapat menjadi strategi yang efektif dalam menghindari hal ini:
- Perusahaan outsourcing biasanya memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam proses perekrutan, memungkinkan mereka untuk melakukan penyaringan dan penilaian kandidat dengan lebih mendalam dan akurat.
- Perusahaan outsourcing sering menggunakan metode seleksi yang teruji dan canggih, termasuk wawancara mendalam, tes keterampilan, dan evaluasi psikometrik, untuk memastikan bahwa kandidat yang direkomendasikan memenuhi kriteria yang diinginkan.
- Dengan jaringan luas dan basis data kandidat yang kaya, perusahaan outsourcing dapat mengakses talenta yang mungkin tidak tersedia atau sulit ditemukan melalui saluran perekrutan internal.
- Outsourcing mengurangi beban kerja tim HR internal dengan menangani sebagian besar proses perekrutan, sehingga memungkinkan mereka untuk fokus pada aktivitas strategis lain dan meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.
- Perusahaan outsourcing dapat menyesuaikan layanan mereka sesuai dengan kebutuhan spesifik Anda, baik untuk perekrutan jangka pendek maupun jangka panjang, yang membantu mengatasi fluktuasi dalam permintaan tenaga kerja.
Baca juga: Tips Merekrut Karyawan yang Berkualitas dan Terbaik
Dengan TOGI, Hindari Bad Hire dan Dapatkan Karyawan IT yang Tepat!
Mempekerjakan orang yang tidak tepat adalah masalah serius yang harus dihindari oleh setiap perusahaan. Kesalahan ini dapat mengakibatkan kerugian finansial, penurunan produktivitas, dan bahkan merusak reputasi perusahaan. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk melaksanakan proses rekrutmen dengan cermat dan hati-hati.
TOG Indonesia (TOGI) adalah perusahaan outsourcing yang berbasis di Jakarta, khusus dalam layanan perekrutan tenaga ahli di bidang IT. Kami memiliki tim perekrut profesional yang berpengalaman dalam mengidentifikasi dan menyeleksi kandidat terbaik.
Dengan akses ke kumpulan kandidat yang luas, kami dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja Anda dengan cepat. Kami telah berhasil menempatkan berbagai ahli IT, termasuk web developer, mobile app developer, dan QA, untuk perusahaan besar maupun startup.
Jika Anda mencari tenaga ahli IT berkualitas dan ingin menghemat waktu serta biaya perekrutan, hubungi TOGI sekarang juga. Tim kami siap membantu Anda, sehingga Anda dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis Anda.
Klik di bawah ini untuk informasi tentang layanan kami selengkapnya