Pembuatan aplikasi mobile bertujuan untuk memudahkan klien atau pelanggan dalam mengakses informasi produk dan layanan perusahaan. Untuk keberhasilan pembuatan aplikasi mobile, para developer memiliki beragam software yang bisa meningkatkan efisiensi, dan mempermudah pekerjaan. Penggunaan tools terbaik pun menjadi salah satu kunci keberhasilan proyek mobile app development.
Tools untuk mobile apps development dibagi menjadi dua jenis, yaitu native mobile development tools, dan cross-platform mobile development tools. Berikut ini 10 jenis tools yang biasa digunakan oleh tim developer.
1. Android Studio
Android studio merupakan native mobile development yang mudah dipahami dan digunakan. Tools ini diciptakan oleh Google, dan diperuntukkan untuk pengembang aplikasi android. Android studio memberikan sarana pembelajaran coding dan pembuatan aplikasi yang praktis. Android studio pun dilengkapi dengan fitur drag and drop untuk mempermudah layouting.
2. AppCode
AppCode digunakan untuk pengembangan mobile app iOS atau macOS. AppCode mendukung berbagai macam bahasa pemrograman seperti JavaScript, HTML, XML, CSS, Objective-C, dan masih banyak lagi. Developer yang menggunakan AppCode dapat memeriksa dan memperbaiki eror, serta meningkatkan produktivitas keseluruhan.
3. Adobe Phonegap
Tools ini sering dimanfaatkan secara gratis oleh mobile developer yang terbiasa dengan HTML, CSS, Javascript, dan Web APIs, hal itu dikarenakan tools ini berbasis open source.
4. Xcode
Xcode mempunyai banyak tools untuk proses development seperti manajemen perangkat, debugger, UI, creator, dan lain sebagainya. Xcode dijadikan pedoman untuk membuat berbagai macam aplikasi iOS, tvOS, macOS, dan watchOS.
5. ReactNative
Merupakan tools cross-platform berbasis Java Script untuk membuat dua sistem aplikasi sekaligus, yaitu Android dan iOS. React Native memungkinkan para mobile developer untuk menciptakan aplikasi yang serupa dengan native, dengan menggunakan kode tunggal.
6. Appcelerator
Appcelerator memungkinkan para developer menciptakan aplikasi mobile cross platform yang mumpuni dan bisa berjalan di berbagai sistem operasi mobile. Tools ini dapat membantu engagement user karena sudah dilengkapi dengan real-time mobile analytics.
7. Ionic
Ionic merupakan tools berbasis cross-platform yang mudah digunakan dan dipelajari. Framework ini dikhususkan untuk membuat aplikasi mobile hybrid dengan HTML5, CSS, dan Angularjs. Ionic dapat digunakan dengan gratis untuk membuat aplikasi mobile iOS, Android, dan Web App hanya dari kode tunggal.
8. Xamarin
Xamarin adalah alat pengembang lintas platform yang memungkinkan developer membangun aplikasi iOS dan Android, serta Windows, dan Mac melalui basis kode .NET. Berbagai macam fitur ditawarkan oleh Xamarin, seperti edit kode, refactoring, debugging, testing, dan cloud publishing.
9. Flutter
Flutter merupakan tools hybrid yang cukup populer di dunia mobile development. Flutter membantu developer membangun aplikasi antar platform secara native atau native cross-platform dengan menggunakan hanya satu bahasa pemrograman, dan basis kode.
10. NativeScript
NativeScript digunakan oleh mobile developer untuk membuat aplikasi iOS, dan Android, hanya dengan basis kode tunggal JavaScript, dan CSS. Tools ini bersifat open-source yang bisa membantu dalam mebangun aplikasi native menggunakan framework lain seperti Vue.js atau Angularjs.
Baca Juga: Mengenal Profesi DevOps Engineer yang Diperlukan Oleh Perusahaan
Leave A Comment