Cewek Programmer – Media online sempat dihebohkan dengan sebuah penelitian ini oleh Josh Terrel dan tim yang memperlihatkan adanya diskriminasi gender di dalam GitHub, sebuah situs yang memungkinkan para programmer dari seluruh dunia menyumbangkan kode program mereka yang kemudian ditinjau oleh pengguna lainnya.

cewek programmer

Ditambah adanya artikel dari situs Vice yang dengan berani menulis sebuah artikel dengan judul yang mengatakan bahwa wanita lebih unggul dalam urusan pemrograman daripada pria.

Sang penulis di situs Vice, Diana Tourjee, kemudian melanjutkan dengan kalimat seperti ini:

Feminisme telah mengajarkan kita bahwa hampir seluruh pria masih menganut paham seksisme. Seperti yang ditunjukkan oleh data dari GitHub, entah para pria di sana memandang wanita secara setara atau tidak, hasil kerja para wanita dinilai sebelah mata. Di dunia maya, pemikiran jahat semacam ini mengancam keberadaan wanita di dunia teknologi.

Dan artikel dari Business Insider juga ikut serta memanaskan suasana tadi dengan artikel mereka yang mengutarakan bahwa hasil penelitian terbaru menunjukkan sulitnya menjadi seorang programmer wanita, terutama di dunia perangkat lunak open source yang sangat didominasi oleh pria ini.

Sedangkan BBC melaporkan penelitian ini dengan nada yang lebih netral dan terbuka, meskipun isinya kurang lebih masih sama dengan media lain. Mereka melaporkan bahwa kode program yang ditulis oleh wanita lebih cenderung untuk disetujui dan disukai daripada yang ditulis oleh pria, namun hanya jika gender mereka dirahasiakan.

Sekarang coba kita ketahui kebenaran dari balik penilitian tersebut:

Penelitian Tersebut Belum Melalui Peer Review

cewek programmer

Yang dimaksud dari Peer review adalah proses di dalam dunia sains di mana sebuah hasil penelitian dievaluasi terlebih dahulu oleh peneliti lain, sebelum diresmikan menjadi jurnal akademis. Peer review adalah langkah terpenting untuk melakukan verifikasi terhadap kredibilitas sebuah penemuan.

Karena hasil penelitian yang sempat dihebohkan ini belum melewati proses peer review. Sang peneliti mengunggah hasil penelitiannya ke internet hanya untuk mendapatkan masukan dari kaum publik.

Apabila kamu mengunjungi situs PeerJ, tempat laporan tersebut diunggah, kamu akan menemukan tulisan besar font berwarna merah di bagian atas yang mengatakan bahwa laporan ini belum melalui peer review. Tidak mungkin tulisan ini luput dari penglihatan orang-orang.


Klik dibawah ini untuk informasi tentang IT Training dan Info Loker seputar IT


Media Tidak Melihat Keseluruhan Fakta

cewek programmer

Sayangnya, dari pihak media memilah fakta yang ada hanya dengan melihat grafik yang dari sebelah kanan, yang menunjukkan statistik untuk programmer asing, artinya mereka yang bukan terlibat dalam proyek apapun. Di GitHub, semua orang dapat menyumbangkan kode program mereka untuk sebuah proyek.

Seperti yang kamu bisa lihat, memang benar bahwa kode program yang ditulis oleh wanita di luar proyek GitHub yang gendernya dirahasiakan memiliki kesempatan lebih tinggi untuk disetujui oleh pemilik proyek (sekitar 72 persen) ketimbang apabila jenis kelamin mereka disebutkan (sekitar 62 persen).

Namun, media sepertinya sudah mengabaikan fakta bahwa hal ini juga berlaku pada pria, meskipun penurunan yang mereka alami tidak setinggi wanita. Persentase kode mereka untuk bisa disetujui juga menurun dari sekitar 69 persen menjadi sekitar 63 persen.

Faktanya, wanita yang ikut berkolaborasi dalam suatu proyek dan tidak merahasiakan gendernya memiliki persentase persetujuan lebih tinggi atas kode program yang mereka tulis.

Kesimpulan

Hal yang dibeberkan pada grafik di atas, bahwa cewek programmer  yang bekerja di dalam sebuah proyek memiliki persentase persetujuan lebih tinggi daripada pria atau wanita di luar proyek, mungkin menunjukkan bahwa wanita adalah programmer yang lebih baik daripada pria. Namun sebenarnya masing-masing gender masih mendiskriminasi satu sama lain.

Para peneliti sendiri mengakui bahwa mereka melupakan satu hal krusial yang menunjukkan fakta bahwa programmer perempuan lebih keras kepada sesama perempuan, dan pria lebih tegas kepada sesamanya.

Sehingga, jika jumlah laki-laki yang menyetujui kode program di GitHub lebih banyak daripada wanita, bukankah ini artinya kode program yang ditulis oleh wanita justru lebih mudah disetujui ketimbang pria?

Faktanya, kemungkinan cewek programmer di GitHub adalah programmer yang lebih baik daripada cowok cowok adalah karena diskriminasi gender. Namun jangan salah sangka dulu. Maksudnya, cewek disini pada umumnya menghadapi tantangan yang lebih sulit ketika hendak masuk ke dunia teknologi, sehingga hanya cewek terbaik yang dapat lolos. Hasilnya, jumlah programmer wanita lebih sedikit, akhirnya secara rata-rata kualitas mereka terlihat lebih tinggi.

Penelitan ini menyebutkan bahwa bias gender juga terjadi di disiplin ilmu sains, teknik, dan matematika, yang tidak akan saya bahas lebih lanjut.


TOG Indonesia can provide IT professionals for temporary, fixed-period placement in your company for project-based assignments:  IT Developer, Software Tester, Project Manager, Business Analyst, System Analyst, Security Engineer, etc.

Please FOLLOW our Social Media: —> Facebook, Twitter, Instagram, and Linkedin

We provide competent trainers in the field of Information and Technology with a certified and proven track record for developing human resources from leading multinational and national companies in Indonesia. To formalize the training program while creating a strong foundation for educational programs, Triple One Global Indonesia develops by combining high quality IT education and IT Training to add broad insights into the latest developments.

tog indonesia