Kejahatan cyber, termasuk mata-mata cyber atau cyber espionage adalah perilaku yang tidak etis dan dapat menimbulkan kerugian finansial atau jenis kerugian lainnya bagi korban. 

Cyber espionage adalah bentuk kejahatan cyber yang berfokus pada pengumpulan informasi rahasia atau data penting dengan cara yang tidak sah. Tindakan ini melibatkan mata-mata digital yang menggunakan teknik canggih untuk meretas sistem, mencuri data rahasia, dan seringkali beroperasi dalam ketidakjelasan. 

Jika Kamu ingin mendalami topik spionase digital yang satu ini, simak lebih lengkapnya berikut ini!

Pengertian Cyber Espionage

Cyber Espionage adalah kegiatan mata-mata digital yang bertujuan mencuri informasi penting atau rahasia dari sistem jaringan, menggunakan berbagai teknik hacking, memanfaatkan malware, terlibat dalam social engineering, dan lain sebagainya.

Keberhasilan spionase siber akhirnya memberikan akses tanpa izin ke jaringan target. Motivasi di balik tindakan spionase ini bervariasi, mulai dari mencuri informasi penting perusahaan hingga mendapatkan data pribadi pengguna tertentu.

Dampak dari Espionage Cyber melampaui pelanggaran privasi, berpotensi menjadi ancaman serius terhadap keamanan nasional dalam kasus-kasus besar. Oleh karena itu, kewaspadaan terhadap spionase siber sangat penting bagi berbagai pihak. Pelaku spionase siber menggunakan berbagai teknik canggih, seringkali berhasil menghindari deteksi yang mudah.

Untuk mengungkap identitas pelaku menjadi sulit karena penggunaan teknik-teknik canggih, termasuk penggunaan botnet, ransomware, keylogger, trojan, dan metode lainnya yang lebih mutakhir.

Seiring dengan meluasnya penggunaan internet dan teknologi informasi, spionase siber semakin meningkat. Penanggulangan ancaman siber ini memerlukan kerja sama antara pihak-pihak terkait, baik dari perusahaan swasta, pemerintah, maupun masyarakat umum.

Pentingnya kesadaran masyarakat terhadap ancaman digital seperti Espionage Cyber adalah untuk menekankan langkah pencegahan terhadap hal tersebut. Ancaman Espionage Cyber bisa menjadi kompleks, sekaligus sederhana, menekankan perlunya tindakan dan kesiapan kolektif, bahkan pada tingkat lokal.

Cara Menangani Serangan Espionage Cyber

Espionage cyber adalah taktik canggih yang melibatkan upaya meretas atau memperoleh akses ilegal ke informasi rahasia dan data sensitif dari berbagai entitas, seperti perusahaan, pemerintah, atau individu. 

Tujuannya mungkin mencakup pencurian informasi berharga atau merusak kepentingan yang bersangkutan. Untuk melawan serangan siber berbasis spionase, perlu diimplementasikan langkah-langkah perlindungan seperti yang diuraikan dalam kalimat di atas.

1. Identifikasi Ancaman

  • Monitor jaringan dan sistem secara teratur untuk mendeteksi aktivitas yang mencurigakan atau tidak sah.
  • Gunakan sistem deteksi intrusi (IDS) dan sistem deteksi ancaman (SIEM) untuk mengidentifikasi tanda-tanda serangan.

2. Enkripsi Data

  • Enkripsi data sensitif yang disimpan dan data yang sedang ditransmisikan. Ini akan membuat sulit bagi peretas untuk membaca informasi yang dienkripsi.

3. Kendalikan Akses

  • Terapkan kebijakan akses yang ketat untuk memastikan bahwa hanya orang yang berwenang yang memiliki akses ke data dan sistem kritis.
  • Gunakan otentikasi ganda untuk mengamankan akun dan sistem.

4. Patch dan Update

  • Pastikan sistem dan perangkat lunak selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru untuk mengatasi kerentanannya yang dikenal.

5. Pelatihan Kesadaran Keamanan

  • Edukasi karyawan tentang ancaman siber dan praktik keamanan yang baik. Ini akan membantu mencegah serangan berbasis phishing dan kecerobohan yang bisa dimanfaatkan oleh penyerang.

Baca juga: Ketahui Apa itu Doxing dan Cara Menghindarinya

6. Segmentasi Jaringan

  • Bagi jaringan ke dalam segmen yang berbeda dengan tingkat akses yang sesuai. Ini akan membatasi pergerakan penyerang dalam jaringan Anda jika mereka berhasil meretas satu segmen.

7. Monitoring dan Analisis Aktivitas

  • Gunakan alat keamanan siber yang canggih untuk memantau dan menganalisis aktivitas jaringan. Hal ini dapat membantu mendeteksi serangan sebelum kerusakan yang signifikan terjadi.

8. Incident Response Plan

  • Buat rencana respons insiden yang terinci, yang mencakup langkah-langkah yang harus diambil ketika terjadi serangan siber. Pastikan tim keamanan siber Anda tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi tersebut.

9. Kerjasama dengan Pihak Berwenang

  • Jika serangan siber berbasis spionase terkait dengan aktivitas ilegal, kerjasama dengan pihak berwenang, seperti kepolisian atau badan keamanan siber nasional, dapat diperlukan.

10. Evaluasi dan Peningkatan Terus-menerus

  • Evaluasi dan Peningkatan Terus-menerusSetelah serangan teratasi, lakukan evaluasi dan pelajari dari serangan tersebut. Tingkatkan kebijakan dan prosedur keamanan Anda secara terus-menerus.

11. Keamanan Fisik

  • Pastikan bahwa data fisik juga diamankan dengan baik. Ini mencakup mengunci server dan data penting di fasilitas yang aman.

Selain langkah-langkah di atas, penting untuk memiliki rencana yang terkoordinasi untuk menghadapi serangan siber, yang melibatkan berbagai departemen dan pemangku kepentingan dalam perusahaan Anda. Pemahaman yang baik tentang serangan siber dan kewaspadaan yang tinggi merupakan kunci untuk mengurangi risiko serangan siber berbasis spionase.

Baca juga: Cracking Adalah: Pengertian, Jenis, Akibat, dan Cara Mengatasinya

Contoh-contoh Cyber Espionage

Beberapa kasus cyber espionage adalah merupakan peristiwa-peristiwa serangan siber yang pernah menyerang beberapa organisasi perusahaan di dunia. Di antaranya adalah:

  • Stuxnet (Iran, 2010): Stuxnet adalah worm komputer yang secara khusus dirancang untuk menyerang program nuklir Iran. Worm ini mampu merusak sistem pengendalian industri, khususnya di fasilitas nuklir Natanz.
  • APT28 (Fancy Bear) dan APT29 (Cozy Bear) (AS, 2016): Dua kelompok hacking yang dikaitkan dengan pemerintah Rusia diduga terlibat dalam peretasan terhadap Partai Demokrat Amerika Serikat selama pemilihan presiden AS tahun 2016. Serangan ini mengekspos sejumlah besar informasi yang merugikan partai tersebut.
  • Equifax (AS, 2017): Perusahaan kredit besar Equifax mengalami pelanggaran data yang besar pada tahun 2017, di mana data pribadi lebih dari 147 juta orang terkena dampak. Serangan ini dianggap sebagai bentuk peretasan yang dilakukan oleh kelompok atau individu yang ingin mengakses informasi finansial dan pribadi.
  • NotPetya (Global, 2017): Serangan malware ini awalnya disamarkan sebagai ransomware, tetapi kemudian diketahui bahwa tujuan sebenarnya adalah merusak sistem dan menyebabkan kerusakan. Banyak korban utamanya adalah perusahaan-perusahaan di Ukraina, tetapi serangan ini juga menyebar ke seluruh dunia.
  • SolarWinds (AS, 2020): Peretasan SolarWinds adalah serangan besar-besaran yang melibatkan peretasan perangkat lunak manajemen jaringan SolarWinds. Para penyerang, yang diduga berasal dari Rusia, menanamkan malware di dalam pembaruan perangkat lunak, memungkinkan mereka mengakses data dari ribuan organisasi di seluruh dunia, termasuk agen pemerintah AS.
  • Shadow Brokers (Global): Kelompok ini muncul pada tahun 2016 dan dikaitkan dengan serangkaian kebocoran informasi rahasia dari National Security Agency (NSA) Amerika Serikat. Mereka merilis perangkat lunak peretasan dan alat-alat siber rahasia yang dimiliki oleh NSA.

Kasus-kasus tersebut tentu saja menunjukkan bahwa serangan siber berbasis spionase memang sangat serius dan dapat memiliki konsekuensi yang luas. Upaya yang kuat dalam deteksi, pencegahan, dan penanganan serangan siber sangat penting untuk melindungi data dan sistem kritis dari serangan semacam ini, tentu saja sangat diperlukan. 

Baca juga: Kenali Apa itu Phishing Secara Lengkap dan Tips Menghindarinya

Peneutup

Espionage cyber adalah ancaman yang terus berkembang dan berpotensi merusak bagi organisasi dan entitas di seluruh dunia. Serangan siber berbasis spionase memerlukan ketahanan siber yang kuat dan upaya kolaboratif antara sektor swasta dan publik. Kesadaran tentang risiko ini, penerapan praktik keamanan yang baik, serta investasi dalam teknologi keamanan siber yang canggih adalah langkah-langkah kunci dalam melindungi informasi sensitif dan aset penting. Dengan berkomitmen untuk memahami, mencegah, dan merespons serangan siber berbasis spionase, kita dapat meminimalkan dampaknya dan menjaga integritas serta keamanan data kita. Semoga bermanfaat ya Sobat TOGI!


Klik dibawah ini untuk informasi tentang IT Training dan Info Loker seputar IT